Dodoku

Dodoku Jembatan Informasi

31/01/2025


Gereja Ortodoks Rusia berupaya menambah jumlah pendeta militer yang ditugaskan bersama pas**an Rusia di Ukraina sebanyak lima kali lipat

30/01/2025


Paus Fransiskus mengatakan bahwa Gereja Katolik terbuka untuk menerima tanggal umum perayaan Paskah “yang diinginkan semua orang.”

30/01/2025



Para peneliti di Israel akhirnya berhasil menguraikan gulungan kuno berusia 1.900 tahun, yang menggambarkan kasus pengadilan selama pendudukan Romawi

25/01/2025



Angka unduhan aplikasi Alkitab mencatat rekor tertinggi di negara-negara dimana umat Kristen mengalami penganiayaan

05/12/2023



Sebanyak enam puluh sembilan pimpinan gereja dan lembaga bantuan berkumpul dan mendesak Perdana Menteri Inggris hentikan perang di Gaza

Tingkat penganiayaan terhadap umat Kristen semakin tinggi
20/01/2023

Tingkat penganiayaan terhadap umat Kristen semakin tinggi

Tingkat penganiayaan terhadap umat Kristen mencapai titik terburuk dalam 30 tahun terakhir. Laporan ini dirilis oleh Open D...

Sekuel film “The Passion of Christ” segera diproduksi
19/01/2023

Sekuel film “The Passion of Christ” segera diproduksi

06/10/2017

Ribuan orang Rusia berbondong-bondong ke Siberia selatan untuk mengikuti seorang pria yang mengaku dirinya sebagai reinkarnasi Yesus Kristus.

25/09/2017

Rasul Paulus tidak pernah memberi tahu bahwa perempuan sebaiknya berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan ibadah. Para ahli menduga bahwa ayat Alkitab itu ditambahkan kemudian, meskipun ada juga yang membantah dugaan tersebut

25/09/2017

Kepribadian Anda itu kemudian membentuk pikiran Anda untuk melihat berbagai hal sesuai dengan keinginan Anda. Silakan dilihat dan hewan apakah yang pertama kali kamu lihat dari gambar ini?

Profesor injili yang juga merupakan mantan presiden Fuller Theological Seminary berpendapat bahwa Mormon mungkin sudah l...
16/04/2016

Profesor injili yang juga merupakan mantan presiden Fuller Theological Seminary berpendapat bahwa Mormon mungkin sudah lebih sejalan dengan iman Kristen yang ortodoks

Profesor injili yang juga merupakan mantan presiden Fuller Theological Seminary berpendapat bahwa Mormon mungkin sudah lebih sejalan dengan iman Kristen yang ortodoks.

Richard J. Mouw, yang merupakan ahli dan penulis yang melayani sebagai presiden Fuller selama 20 tahun sebelum pensiun pada 2013, menulis sebuah esai untuk First Things yang akan dipublikasikan pada Mei 2016.

Berjudul "Mormon Mendekati Ortodoks", artikel Mouw ini berisi pengalamannya berdialog dengan anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir (OSZA).

Mouw mengungkapkan bahwa maksud penulisan esainya tersebut adalah untuk menjelaskan tahun-tahun bagaimana ia menjalin dialog Mormon-Injili.

"Saya telah mengarahkan dialog Mormon-Injili selama 16 tahun. Sama menulis ini sebab ada kesalahpahaman di kalangan Injili mengenai hal ini dan beberapa poin penting lainnya," kata Mouw.

Mouw mengatakan bahwa saat ini dialog difokuskan pada topik-topik "otoritas, dosa dan anugerah, karya penebusan Kristus, bagaimana hal-hal doktrinal diputuskan dalam Mormonisme".

"Tujuan kami adalah supaya bisa saling memahami satu dengan yang lain dengan lebih baik. Kita telah saling berteriak dan memanggil masing-masing dengan bermacam-macam nama-nama selama 150 tahun, dan di masing-masing pihak kita mengatakan hal-hal yang kejam dan tidak adil," kata Mouw.

"Kami telah sepakat sebagai satu kelompok--sekarang enam dan enam--untuk mengurangi retorika dan membangun kepercayaan. Kami bertemu dua kali setahun, selama dua hari berdiskusi setiap pertemuan, dengan fokus pada topik teologis".

Mouw mencatat adanya perkembangan dalam gereja Mormon bahwa "terlihat akan adanya pola-pola harapan bagi kaum Injili," seperti banyaknya khotbah dan himne yang fokus pada Alkitab ketimbang Kitab Mormon.

"Apakah itu berarti Mormon bergerak ke arah ortodoksi--Saya tidak tahu. Tapi hubunganku yang ekstensif dengan Mormon mengatakan kepadaku bahwa banyak Mormon bersaksi dengan kesaksian mereka yang mendalam bahwa keselamatan mereka bergantung pada karya Kristus, dan bahwa karunia keselamatan datang hanya karena anugerah".

"Ini bisa dikonfirmasi, bukan dalam pernyataan doktrinal, tapi--seperti yang saya buktikan dalam esai saya--dalam himne-himne mereka yang mereka s**a nyanyikan dan dalam teks-teks Alkitab yang mereka biasanya kutip".

Mouw tidak sendirian dalam kesimpulan seperti itu, Roger Olson, profesor teologi di Baylor University, menulis di blog Pantheos tahun lalu bahwa Gereja OSZA atau LDS (Latter-Day Saints) itu menjadi "makin alkitabiah".

"Tidak ada keraguan dalam benak saya bahwa sesuatu sedang terjadi dalam Gereja LDS dan Mormonisme, secara umum, yang merupakan pergeseran bertahap dari doktrin-doktrin yang paling dikritik oleh orang-orang Kristen anti-Mormon, seperti semakin alkitabiah dan bahkan makin Injili mengenai Yesus dan keselamatan".

"Untuk sekarang ini, saya menganggap itu sebagai sebuah agama alternatif yang berakar pada agama Kristen tetapi juga, sayangnya, pada fantasi-fantasi Joseph Smith dan Brigham Young". [cp]

Uskup Chelmsford menyarankan agar gereja harus memulai Sekolah Minggu bagi orang dewasa untuk meningkatkan pemuridan
16/04/2016

Uskup Chelmsford menyarankan agar gereja harus memulai Sekolah Minggu bagi orang dewasa untuk meningkatkan pemuridan

Uskup Chelmsford menyarankan agar gereja harus memulai Sekolah Minggu bagi orang dewasa untuk meningkatkan pemuridan.

Gereja harus menjadi "sekolah bagi pemuridan", kata Uskup Stephen Cottrell dalam diskusi pleno tentang pemuridan dalam pertemuan Dewan Konsultatif Anglikan (ACC) di Lusaka, Zambia.

Ia mencatat adanya perbedaan yang kontras antara "harapan" yang hendak dicapai oleh gereja di dalam Gereja Anglikan di Kenya dengan gereja yang ada di Inggris.

"Mengherankan bagi saya bahwa di Inggris kami melakukan segala upaya supaya orang-orang datang ke gereja lalu membiarkan mereka pergi setelah sejam kemudian," katanya. Gereja-gereja berusaha untuk "membujuk mereka kembali lagi pada hari yang sama".

"Mengapa kita tidak melakukan renegosiasi kontrak Minggu? Bagaimana jika kita melakukan Minggu yang berbeda seperti di Kenya? Itu mungkin akan menjadi cara paling baik untuk memuridkan umat Tuhan di dunia".

Pernyataan Cottrell disampaikan dalam pertemuan mengenai rancangan resolusi yang menyerukan pemuridan jangka panjang seluruh Komuni Anglikan, yang dilaksanakan sebelum Konsili pada hari Senin.

Saran itu pun mendapatkan beragam respon.

Profesor Joanildo Burity dari Gereja Anglikan Episkopal Brasil menyoroti bahwa pemuridan tidak hanya ditemukan dalam gereja.

Pemuridan juga hidup sebagai seorang Kristen "di tempat kerja [dan] di dalam kehidupan setiap hari [sebagai] saksi bagi Kristus untuk mengungkapkan seberapa dalam mereka mengikuti Yesus," katanya.

Archdeacon Suva Ovalau di Gereja Anglikan Aotearoa, Selandia Baru dan Polinesia, Sepiuta Hala'api'api, menyoroti pentingnya mentoring kaum muda. Daripada memiliki panutan Kristen, kaum muda lebih s**a dibimbing oleh para selebritas.

"Kaum muda tidak butuh banyak acara, mereka butuh seseorang untuk berjalan bersama mereka [seperti] Yesus dengan murid-murid-Nya," katanya.

Uskup Edmonton di Gereja Anglikan Kanada, Pendeta Emeritus Jane Alexander, mengatakan fokus pada pemuridan adalah "pemberian hidup", dan menyerukan adanya pemuridan periode sembilan tahun. [ct]

Umat Kristen sedang menghadapi suatu "penganiayaan terpelajar" yang bertujuan untuk membatasi hak-hak kebebasan beragama...
16/04/2016

Umat Kristen sedang menghadapi suatu "penganiayaan terpelajar" yang bertujuan untuk membatasi hak-hak kebebasan beragama dan keberatan nurani, kata Paus dalam homilinya

Umat Kristen sedang menghadapi suatu "penganiayaan terpelajar" yang bertujuan untuk membatasi hak-hak kebebasan beragama dan keberatan nurani, kata Paus dalam homilinya.

"Penganiayaan terpelajar" ini "tidak banyak dibicarakan". Ia datang dalam rupa seperti "budaya, modernitas, dan kemajuan", kata Paus dalam Misa pagi harian di Hotel Santa Marta, Vatikan, dimana ia tinggal.

Sasaran dari penganiayaan ini adalah mereka "yang ingin memiliki dan mewujudkan nilai-nilai dari Anak Allah," kata Paus.

"Ini adalah penganiayaan yang merampas manusia dari kebebasannya, bahkan dari keberatannya!"

"Kita melihat setiap hari bahwa negara-negara kuat membuat undang-undang yang memaksa kita untuk melalui jalan ini... suatu negara yang tidak mau mengikuti undang-undang modern ini, budaya ini, atau setidaknya tidak memasukkannya ke dalam undang-undangnya, digugat, dianiaya dengan sopan".

Beberapa waktu lalu, Paus Fransiskus secara terbuka menyatakan protes kerasnya, terutama dalam sambutannya yang merujuk pada panitera pengadilan negara bagian Kentucky, Kim Davis, yang dipenjarakan karena menolak untuk mengeluarkan izin pernikahan sejenis.

"Penolakan nurani merupakan hak, dan bagian dari tubuh semua hak asasi manusia," kata Paus dalam konferensi pers dadakan dalam penerbangan kembali ke Roma, usai kunjungannya ke AS pada September 2015 lalu. "Jika kita ingin membuat perdamaian, kita harus menghormati semua hak".

Selain berbicara tentang "penganiayaan terpelajar", Paus juga menyinggung soal penganiayaan martir, seperti yang dialami umat Kristen di Pakistan pada hari raya Paskah lalu.

"Penganiayaan, saya katakan, adalah makanan harian bagi gereja," kata Paus. "Yesus mengatakan hal itu kepada kita".

Baik penganiayaan martir maupun "terpelajar" sama-sama memiliki "bos". "Yesus menyebutnya Penguasa Dunia".

"Ketika kekuasaan ingin memaksakan sikap, undang-undang melawan martabat Anak Allah, mereka menganiaya dan melawan Pencipta, melawan Tuhan. Ini adalah kemurtadan besar," kata Paus.

"Jadi, kehidupan umat Kristen berlanjut dengan dua penganiayaan. Tuhan telah berjanji kepada kita bahwa Dia tidak akan meninggalkan kita. 'Waspadalah, waspadalah! Jangan menyerah pada roh dunia. Waspada! Tapi tetaplah maju, Aku akan beserta engkau'" [lsn]

Tahun lalu, United Bible Societies (UBS) berhasil merampungkan terjemahan Alkitab ke dalam 50 bahasa yang berbeda
16/04/2016

Tahun lalu, United Bible Societies (UBS) berhasil merampungkan terjemahan Alkitab ke dalam 50 bahasa yang berbeda

Tahun lalu, United Bible Societies (UBS) berhasil merampungkan terjemahan Alkitab ke dalam 50 bahasa yang berbeda.

Menurut BreakingChristianNews.com, bahasa-bahasa tersebut dapat menjangkau hampir 160 juta orang di seluruh dunia. Dengan adanya terjemahan tersebut, sebanyak 11 komunitas masyarakat akhirnya bisa menerima Alkitab terjemahan lengkap mereka yang pertama, sementara enam komunitas lainnya menerima terjemahan Perjanjian Baru.

Pengurus UBS mengatakan bahwa bahasa-bahasa terus berkembang. Pada 2015, sudah tersedia Alkitab sebanyak 563 bahasa yang dipakai oleh hampir 5,1 miliar orang.

Diperkirakan masih ada 281 juta orang yang hanya memiliki beberapa bagian Alkitab, sementara ada hampir 500 juta lainnya belum memiliki Alkitab dalam terjemahan bahasa mereka.

Sebagai contoh, ada lebih dari 400 bahasa isyarat unik di dunia, tetapi hanya Perjanjian Baru yang sudah tersedia dalam bahasa isyarat Amerika. Beberapa tim lembaga Alkitab masih terus bekerja untuk menerjemahkan Alkitab ke dalam beberapa bahasa isyarat lainnya.

Selain itu, ada juga yang bekerja untuk menyediakan Alkitab dalam huruf Braille. Di Meksiko, beberapa bagian Alkitab telah selesai diterjemahkan ke dalam huruf Braille, demikian juga dalam huruf Braille Belanda.

Dalam era digital, UBS juga terus mengupayakan ketersediaan Alkitab digital. Pada akhir 2015, Perpustakaan Alkitab Digital telah berisi sekitar 1.200 Alkitab, perjanjian dan bagian dalam sekitar 950 bahasa. [bcn]

Anne Graham Lotz, putri penginjil terkemuka, Billy Graham, memperingatkan bahwa akhir zaman sudah dekat dan hukuman Tuha...
15/04/2016

Anne Graham Lotz, putri penginjil terkemuka, Billy Graham, memperingatkan bahwa akhir zaman sudah dekat dan hukuman Tuhan akan dicurahkan atas Amerika

Anne Graham Lotz, putri penginjil terkemuka, Billy Graham, memperingatkan bahwa akhir zaman sudah dekat dan hukuman Tuhan akan dicurahkan atas Amerika.

"Bangsa kita sudah berantakan. Mengapa? Mungkinkah karena Amerika telah kehilangan berkat Tuhan? Naungan-Nya. Mungkinkah dosa kita telah mendorong penghakiman-Nya? Penghakiman yang belum tentu dalam bentuk bom nuklir, serangan ISIS, atau keruntuhan ekonomi. Tapi, penghakiman seperti dalam Roma 1 ketika Tuhan membalikkan kehidupan bangsa kita dan menjadikan kita lebih dari diri kita," tulis Lotz di laman situs webnya, Rabu (13/4/2016).

Graham mengatakan bahwa dirinya teringat kisah Perjanjian Lama, ketika Tuhan menghukum Yehuda karena tidak mematuhi-Nya dan berjalan menurut jalan mereka sendiri.

"Tuhan memperingatkan sebuah bangsa bahwa penghakiman akan datang. Dia tidak menghendaki adanya kebinasaan. Tapi, jika suatu bangsa tidak mengindahkan peringatan-Nya, Dia akan melepaskan murka-Nya dan tidak akan ada--tidak seorang pun--bisa mencegahnya. Jika Tuhan mau menghakimi Yehuda, bangsa yang Ia kasihi, mengapa kita berpikir Amerika dapat luput?" tulis Lotz.

"Jadi... jika kita ada di bawah penghakiman Tuhan--jika Dia membuat kita di atas diri kita, menghapus berkat, perlindungan dan naungan-Nya--solusinya tidak ada dalam politik, ekonomi, militer, atau teknologi".

Lotz pun mengatakan bahwa Amerika harus kembali kepada Tuhan dalam pertobatan sejati. Ia menambahkan bahwa ia mengingatkan dirinya untuk berpikir tentang bagaimana seriusnya ia mencari Tuhan.

Lotz telah sering berkhotbah tentang akhir zaman. Dia mengatakan, dia percaya bahwa Kristus akan kembali dalam hidupnya:

"Dan saya percaya bahwa jika saya menjalani hidup saya, hidup yang alami, saya percaya saya masih hidup ketika melihat Yesus dalam masa pengangkatan, saat Ia kembali untuk membawa kita bersama-sama diri-Nya, artinya sebelumnya akan ada beberapa tanda. Akan ada beberapa peringatan". [cp]

Address


Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Dodoku posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Shortcuts

  • Address
  • Alerts
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Media Company?

Share