Abdurahman Faiz

  • Home
  • Abdurahman Faiz

Abdurahman Faiz Penulis, Founder , Anak Cerdas Kreatif Indonesia 2006, Penerima Anugerah Kebudayaan 2

Jet lag is for amateurs ✈️
24/12/2017

Jet lag is for amateurs ✈️

FAKTA MENGEJUTKAN DI BALIK BUKU-BUKU ASMA NADIA DAN HELVY TIANA ROSAMeski pernah hidup pas-pasan bersama keluarganya di ...
03/04/2017

FAKTA MENGEJUTKAN DI BALIK BUKU-BUKU ASMA NADIA DAN HELVY TIANA ROSA

Meski pernah hidup pas-pasan bersama keluarganya di tepi rel kereta api, perempuan ini tak pernah menyerah. Anak-anaknya harus sekolah! Mereka harus cinta membaca dan menulis agar tidak mudah dibodohi, agar mereka bermanfaat dan bisa menolong orang lain.

Namanya Maria. Setiap malam, ia mendongeng untuk anak-anaknya. Ia tak pernah lelah bercerita tentang banyak hal yang memotivasi mereka untuk terus membaca. Setiap hari p**a, sebelum tidur, anak-anaknya menyaksikan Maria selalu menulis catatan harian. Kebiasaan ini menular pada mereka, dan menulis menjadi kegiatan bersama yang menyenangkan setiap hari.

Karena kehidupan yang sulit, Maria jarang bisa membelikan buku untuk anak-anaknya. Matanya selalu berkaca-kaca setiap kali p**ang dari pasar melihat anak-anaknya dengan riang, berebut koran pembungkus bawang, cabai dan bumbu dapur untuk dibaca. Ia terenyuh saat ketiga anaknya diusir dari tempat penyewaan buku karena selalu kesana tanpa pernah bisa menyewa. Perih, saat mereka pergi ke toko buku bersama hanya untuk melihat-lihat, tanpa membawa p**ang satu buku pun.

Setiap hari perempuan ini berjalan terseok-seok berkilo-kilo meter membawa seprai dagangannya, menjajakan dari pintu ke pintu. Sambil menawarkan seprai, biasanya ia mencoba meminjam majalah atau buku cerita milik (anak-anak) para tetangganya. “Anak saya sangat s**a membaca, tapi kami jarang bisa membeli buku. Bolehkah saya meminjam buku anak-anakmu? Akan kami jaga dan kami sampul dengan rapi,” tuturnya. Tak diduga, setiap hari Maria bisa membawa p**ang 5-10 buku cerita yang disambut anak-anaknya dengan melompat lompat!
“Jangan ada bagian yang dilipat,” pesan Maria. “Kita harus mengembalikan dengan rapi, agar boleh meminjam lagi.”

Maria menemani anak-anaknya mengikuti berbagai lomba yang diadakan tanpa uang pendaftaran. Beberapa kali mereka memenangkan lomba mewarnai, membaca puisi dan lain-lain berhadiah buku atau uang yang kemudian dibelikan buku.
“Kita akan buat perpustakaan!” ujar Maria.
“Perpustakaan? Dengan 10 buku?” Tanya anak-anaknya.
“Mengapa tidak?” senyum Maria. “Nanti akan bertambah in sya Allah. Mungkin suatu saat kita bukan lagi punya perpustakaan di rumah, tetapi perpustakaan di tiap kamar!” katanya ceria diikuti pandangan mata kecil mereka yang berbinar.

Maria juga mendorong mereka untuk menyewakan buku-buku milik mereka sendiri yang sudah dibaca. Berbekal sebuah meja kayu kecil di depan pintu rumah mereka, anak-anak itu riang bergantian menjaga. “Tapi ingat, kalau ada anak kecil seperti kalian. Yang hanya melihat dan tak mampu menyewa, pinjamkan dengan gratis, ya! Mungkin kalian tak dapat uang, tapi kalian akan dapat sahabat baru!” pesan Maria, diikuti anggukan anak-anaknya.

Saat salah satu anaknya divonis gegar otak dan mengidap banyak penyakit, Maria terus menyemangatinya. Maria rela tak makan siang, agar uangnya bisa dibelikan buku, meski hanya buku tipis, peneman anaknya di rumah sakit. “Mama belum lapar,” katanya selalu. “Tapi kita berdua selalu lapar buku kan?” candanya.

Bertahun kemudian, saat sang anak tersebut tak bisa meneruskan kuliah karena berbagai penyakit, Maria dengan yakin berkata, “Kamu masih bisa terus membaca dan menulis. Suatu hari nanti, kau akan kembali ke kampus, meski tanpa gelar. Kamu akan menjadi pembicara di hadapan para doktor dan profesor itu!”

Waktu berlalu dan Maria tak pernah menyerah. Ia bimbing anak-anaknya terus menulis. Ialah pembaca pertama karya anak-anaknya. Kadang ia terharu melihat tulisan mereka yang tak dimuat meski sudah puluhan kali mengirim. Beberapa kali ia juga lihat tulisan yang dibuat susah payah dikembalikan redaktur ke alamat rumah. “Jangan menyerah! Putus asa bukan jalan kita! Semangat!” ujarnya sambil membelai kepala anaknya.

Dengan berjalan kaki atau naik angkutan umum, setiap bulan Maria membawa anak-anaknya ke Taman Ismail Marzuki, melihat para seniman termasuk sastrawan seperti Rendra, Putu Wijaya, Taufiq Ismail, Sutardji Calzoum Bachri membacakan karya, mementaskan, atau sekadar berlatih teater. "Mereka juga berangkat dari nol. Selalu ada langkah awal yang tidak mudah untuk mencapai segala," katanya. Anak-anaknya tersenyum

Maria terkejut, menegur, namun tak marah saat mengetahui anak-anaknya mengamen puisi di bus kota untuk bisa membeli mesin tik. Ia tahu tekad anak-anaknya bulat untuk menjadi seorang penulis.

“Apapun cita-cita kalian, kalian bisa menjadi penulis. Berdoa, berusaha! Dan bila kalian sudah jadi penulis, ajak anak-anak dan remaja Indonesia lain. Bantu mereka tanpa pamrih. Ingat yang kita alami. Kemiskinan bukan penghalang meraih cita-cita."

Maka ketika salah satu anaknya yang saat itu baru kelas 1 SMA terpanggil untuk mengajar membaca dan menulis gratis bagi anak-anak tak mampu di sekitar rel kereta api Gunung Sahari dan Senen, Maria mendukung. Ia siapkan kapur, papan tulis dan buku-buku. Saat sang anak dihadang preman-preman di sana, Maria turun dengan berani memberi pencerahan. “Membaca dan menulis membuatmu abadi, membuatmu selalu punya sesuatu untuk dibagi. Dan yang s**a berbagi tak akan pernah merugi,” yakin Maria. Ya, menurut banyak orang, Maria bukan hanya pribadi yang tangguh, namun juga tulus dan perhatian pada banyak orang.

Kini Maria berusia 67 tahun. Pejuang tangguh itu memang belum pernah menerima penghargaan apapun. Tapi dua anaknya merupakan penulis terkemuka Indonesia yang banjir penghargaan.

Helvy Tiana Rosa telah menjadi relawan di bidang literasi sejak SMA. Ia menjadi Redaktur Majalah Annida saat duduk di semester dua, Fakultas Sastra UI. Helvy dan sang adik: Asma Nadia masing-masing telah menulis lebih dari 50 buku. Beberapa karya mereka telah diterjemahkan dalam Bahasa Inggris, Jerman, Arab, Perancis, Jepang, Swedia, India, dan Korea. Sebagian telah difilmkan dan disinetronkan. Banyak orang terinspirasi dari karya-karya kakak beradik ini. Helvy dan Asma menerima sekitar 40 penghargaan tingkat nasional di bidang penulisan dan pemberdayaan masyarakat, dari mulai Kartini Award, Nova Award, Ummi Award, She Can Award, Penghargaan Adikarya IKAPI, Tokoh Perbukuan IBF Award, Tokoh Perubahan Republika, Tokoh Sastra dari Balai Pustaka & Majalah Sastra Horison, dll.

Helvy dan Asma mendirikan Forum Lingkar Pena (FLP) tahun 1997, organisasi kepenulisan terbesar di Indonesia, bahkan mungkin di dunia. FLP membidani kelahiran para penulis baru di banyak daerah di Indonesia, hingga ke mancanegara. Sebagian dari mereka merupakan kalangan dhuafa yang mendapat bimbingan gratis menulis. Uniknya mereka yang telah menjadi penulis, kemudian menjadi mentor bagi para calon penulis baru, begitu seterusnya. FLP mendapat Danamon Award sebagai "Pahlawan masyarakat" (2008).

Helvy menginisiasi lahirnya Rumah Cahaya (BaCA dan HAsilkan karYA) di berbagai kota di Indonesia. Asma mendirikan penerbit dan membantu banyak penulis baru menerbitkan bukunya. Bersama sang suami Ia mendirikan Komunitas Bisa Menulis (KBM). Asma juga mendirikan ratusan Rumah Baca Asma Nadia di berbagai pelosok Indonesia. Helvy yang pernah duduk di Dewan Kesenian Jakarta (2003-2006) dan Majelis Sastra Asia Tenggara (2006-2014), merupakan Dosen Sastra dan Penulisan Kreatif di sebuah universitas. Mereka berdua kerap diundang keliling pelosok Indonesia dan ke berbagai negara untuk berbicara mengenai karya-karyanya, melatih menulis serta menginspirasi banyak orang menulis. Sejak tahun 1997 hingga sekarang, jutaan orang telah mengikuti workshop yang diadakan Helvy dan Asma.

Meski tak menyelesaikan kuliah karena sakit, Asma diundang ke lebih dari 60 negara untuk berbagi inspirasi, termasuk pada Iowa Writing Program di Amerika Serikat, yang mengumpulkan 35 penulis dari 31 negara. Sembilan filmnya telah menginspirasi banyak orang seperti: Emak Ingin Naik Haji, Assalaamualaikum Beijing, Rumah Tanpa Jendela, Surga yang Tak Dirindukan, Jilbab Traveler, dan Cinta Laki Laki Biasa. Asma kembali ke almamaternya, diundang berbicara pada Dies Natalies di depan para profesor dan doktor, sebagaimana yang sebelumnya dibayangkan Maria.

Maria amat peduli pada perkembangan cucu-cucunya. Ia membantu anak-anaknya mendorong para cucu s**a membaca dan menulis. Maka cucunya: Abdurahman Faiz dan Putri Salsa merupakan pelopor buku Seri Kecil-Kecil Punya Karya (Mizan) yang booming di Indonesia. Faiz menulis buku sejak usia 8 tahun, kini telah menulis 12 buku. Begitu p**a Putri Salsa. Mereka menjuarai berbagai lomba penulisan tingkat nasional. Faiz pernah mendapat Anugerah Kebudayaan dari Presiden SBY (2009). Putri Salsa terpilih membentangkan karya tulisnya hingga Oxford University, London. Adam Putra Firdaus yang saat ini menekuni dunia sepakbola di Spanyol, bahkan menulis buku pertamanya saat berusia 5 tahun! Beberapa cucu Maria yang lain sambil bermain pun kini senang membaca menulis, dan sadar arti pentingnya kedua hal tersebut dalam hidup mereka.

Maria Erry Susianti mungkin nama yang belum Anda kenal, tapi dari rahim dan dari ketangguhannya lahir dua pegiat literasi garda depan Indonesia. Helvy Tiana Rosa dan Asma Nadia tercatat sebagai The World's Most 500 Influential Muslims (500 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Dunia) hasil riset dari Royal Islamic Strategic Studies Centre, Jordan. Penghargaan itu diraih Helvy sejak 2009 dan Asma sejak 2012 terus berkelanjutan. Dalam daftar terbaru tahun 2016 dan 2017, nama dua kakak beradik ini juga masuk bersama 20 tokoh Indonesia lainnya dari berbagai bidang

(Penulis: Abdurahman Faiz)

Yuk, bantu Abdurahman Faiz menominasikan oma-nya sebagai sosok pejuang tangguh. Respect! Mari kita beri penghargaan pada Maria dengan vote Maria sebagai sosok pejuang tangguh! Klik Ibu Para Pejuang Literasi - Maria Erry Susianti https://www.pejuangtangguh.co.id/gallery?share=316 lalu klik lagi tulisan vote di paling bawah. Pastikan vote Anda sudah masuk. Terimakasih :)

Maria Eri Susianti - Ibu Para Pejuang Literasi Maria Eri Susianti Meski pernah hidup pas-pasan bersama keluarganya di tepi rel kereta api, perempuan ini tak pernah menyerah. Anak-anaknya harus sekolah! Mereka harus cinta membaca dan menulis agar tidak mudah dibodohi, agar mereka bermanfa...

Please support me for free by sharing this video, thank you for helping me to make a better content :-)
27/03/2017

Please support me for free by sharing this video, thank you for helping me to make a better content :-)

"Modal Jempol Bisa Keliling Dunia, Berani Coba?" Pengirim: Abdurahman Faiz. Selamat dan terus Berkarya! http://bit.ly/2nDPLVy

MARI KITA DUKUNG HELVY TIANA ROSA MENGINSPIRASI 500.000 ANAK, REMAJA DAN KELUARGA DHUAFA INDONESIA!"Speechless. Ini film...
15/06/2016

MARI KITA DUKUNG HELVY TIANA ROSA MENGINSPIRASI 500.000 ANAK, REMAJA DAN KELUARGA DHUAFA INDONESIA!

"Speechless. Ini film bagus banget, mendidik, menginspirasi, penuh cinta, bikin haru, tapi juga fun nontonnya. Yuk kita ajak sebanyak mungkin anak dan remaja Indonesia nonton film positif ini." (Nursalam, wiraswasta).

"Sangat inspiratif! KMGP The Movie adalah film perubahan yang insya Allah bisa turut membangun karakter anak dan remaja Indonesia." (Sukro Muhab, Ketua Umum Jaringan Sekolah Islam Terpadu).

"Ini film remaja Indonesia terbaik yang pernah gue tonton." (Ayla Sofi, Siswi SMA).

"Film yang sangat mendidik. Mendidik dengan garis tebal. 1 sampai 10 saya beri 9,5 untuk film ini." (Bima Arya, Walikota Bogor).

Film merupakan salah satu sarana paling efektif untuk menginspirasi, bahkan mengajak banyak orang bergerak ke arah yang lebih baik. Sayangnya tak semua kalangan masyarakat mampu membeli tiket untuk menonton film.

Nah, berapa banyak anak yatim, remaja dan keluarga dhuafa Indonesia yang akan kita hibur dan kita ajak nonton film Ketika Mas Gagah Pergi 2 pasca lebaran nanti?

Dengan spirit ramadhan, Program Sedekah Tiket Kmgp2 - Dompet Dhuafa mengajak kita berbagi bahagia dan inspirasi dengan para anak, remaja dan keluarga dhuafa, untuk Indonesia yang lebih baik. Insya Allah.

Yuk langsung donasi! Klik https://kitabisa.com/helvysedekahtiket.

Terimakasih partisipasinya. Semoga Allah balas dengan yang lebih baik dan banyak. Aamiin ya Rabb.

Mari kita berikan inspirasi untuk anak-anak Indonesia melalui tontonan film yang positif

24/01/2013

Memang jalan yang ditempuhnya sungguh susah
hingga dengannya terbelah bulan
Tapi kalau kau mencintai Rasul
ikutilah dia sepenuh rindumu
dan akan sampailah kau padaNya...

(Abdurahman Faiz, Cipayung 2003, kutipan dari buku puisi "Untuk Bunda dan Dunia", DAR Mizan, 2004)

09/12/2012

Dalam rangka Hari HAM Internasional, Senin, 10 Desember 2012, Bengkel Sastra UNJ menggelar PENTAS SOLIDARITAS SASTRA UNTUK PALESTINA, di Gelanggang Remaja Bulungan, Jaksel, pkl 18.30-selesai.

Menampilkan:
Sutardji Calzoum Bachri, Taufiq Ismail, Sujiwo Tejo, Leon Agusta, Radar Panca Dahana, Hidayat Nurwahid, Didi Petet, A. Fuadi, Habiburrahman Elshirazy, Ratih Sang, Helvy Tiana Rosa, Fahira Idris, Dik Doank, Astri Ivo, Dude Herlino, Oki Setiana Dewi, Ozy Syahputra, Cholidi Asadil Alam, Chaerul Umam,Tatty Elmir, Valetiono Dinsi, Boim Lebon, Ical Vrigar, Yulia Chai, Bengkel Sastra UNJ dll.
Tiket: Rp. 50.000 (balkon), 100.000, 150.000. Pesan tiket: Rahmi: 081218994146

Semua hasil penjualan tiket dan acara serta penjualan/lelang barang milik para pengisi acara, akan diserahkan untuk anak-anak Palestina melalui Adara Relief International.

Pada pagi hingga sore di tempat yang sama juga digelar Lomba Cipta dan Baca Puisi tentang Palestina, untuk mahasiswa.

Acara ini didukung oleh: Adara Relief International, Yayasan Lingkar Pena, Rabithah Al Adab Al Islamy Al 'Alamiyyah, Asma Nadia Publishing House, Forum Lingkar Pena, Semerbak Coffee dan TV Channel Kemanusiaan.

03/11/2012

Dalam rangka mendukung karya bunda Helvy Tiana Rosa nih :) : Kawan-kawan yang s**a buku Mata Ketiga Cinta, yuk vote buku tersebut untuk kategori buku puisi favorit dan sampul buku puisi favorit di Long List Tahap II, Polling Anugerah Pembaca Indonesia 2012. Polling dibuka 3-16 November. Yang sudah pernah vote tahap I, kini di tahap II boleh vote lagi. Terimakasih ya :). http://festivalpembacaindonesia.com/2012/11/03/polling-anugerah-pembaca-indonesia-2012-longlist-tahap-ii/?like=1&_wpnonce=49511c73ba

Polling berikut diadakan oleh panitia Anugerah Pembaca Indonesia untuk menentukan siapa pemenang buku terfavorit, penulis terfavorit, dan perancang sampul terfavorit berdasarkan jumlah pollingterba...

01/11/2012

Bila ada yang membutuhkan naskah Drama saya: "Brani" yang menjadi salah satu Pemenang Lomba Menulis Naskah Drama Federasi Teater Indonesia 2011, beritahu saja ya. Nanti akan saya kirim via email. Terimakasih.

Workshop Menulis Sastra di UI, 17 November 2012. CP: Rahmi Yulia 081218994146
13/10/2012

Workshop Menulis Sastra di UI, 17 November 2012. CP: Rahmi Yulia 081218994146

Yayasan Lingkar Pena menyediakan buku murah bermutu Rp 10.000-20.000 untuk masyarakat. Dengan membeli buku-buku murah te...
18/07/2012

Yayasan Lingkar Pena menyediakan buku murah bermutu Rp 10.000-20.000 untuk masyarakat. Dengan membeli buku-buku murah tersebut, kamu sudah turut menyumbang bagi pelatihan membaca dan menulis yang diadakan Yayasan Lingkar Pena untuk anak-anak tak mampu di berbagai daerah di Indonesia.
Hubungi: Yayasan Lingkar Pena, Jl. Ahmad Yani no 7A, Utan Kayu Utara (Depan Lapangan Golf), Rawamangun, Jakarta Timur. CP Rahmi 081218994146 atau Rahmat 08568754198. Rekening BNI Syariah Cabang Depok Nomor rekening 0259296140 a.n. Yayasan Lingkar Pena.

http://www.youtube.com/watch?v=owrv7R8x5Nk&feature=plcp

Yayasan Lingkar Pena menyediakan buku murah Rp 10.000-20.000 untuk masyarakat. Dengan membeli buku-buku murah tersebut, Anda bahkan telah turut menyumbang ba...

Dari bunda Helvy Tiana Rosa:   Pemenang Lomba Baca Puisi ditentukan Juri yang terdiri dari saya, Jose Rizal Manua, Ical ...
01/07/2012

Dari bunda Helvy Tiana Rosa: Pemenang Lomba Baca Puisi ditentukan Juri yang terdiri dari saya, Jose Rizal Manua, Ical Vrigar & Asma Nadia. Tapi kamu bisa memilih pembaca puisi favoritmu dari daftar peserta Lomba Baca Puisi Mata Ketiga Cinta http://www.youtube.com/playlist?list=PLB088E57724384CF7&feature=view_all dan menjadikannya pemenang favorit! Caranya:
1. Langsung "like" salah satu video mereka di youtube
2. Sertakan alasan dan tulis pada komentar di status ini.
3. Share juga link video pembaca puisi favoritmu tersebut di wall fb-mu dan sertakan alasan pada komentar.
Akan dipilih 5 pemenang yang berhak atas paket buku dari Yayasan Lingkar Pena dan Penerbit Asma Nadia. Sampai 8 Juli! Pengumuman 10 Juli. Sebarkan ya :)

Penerbit Asma Nadia Publishing House mengajak siapa saja untuk mengikuti Lomba Baca Puisi dari buku Mata Ketiga Cinta karya Helvy Tiana Rosa Adapun ketentuannya sbb: 1. Video Baca Puisi belum pernah dipublikasikan sebelumnya 2. Video harus diunggah ke Youtube 3. Video sepenuhnya merupakan tanggungja...

21/03/2012

Menemukan file ini secara tak sengaja: Faiz di acara Otista SCTV (2004). Lucu juga melihatnya kembali. Apalagi dengar komentar terakhirnya Faiz, "Om, Tante w...

19/02/2012

Ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk. Sadar diri, mungkin baru hal-hal kecil yang kita lakukan, sama sekali belum apa-apa. Yuk, semangat untuk selalu lebih baik!

Address


Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Abdurahman Faiz posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Shortcuts

  • Address
  • Alerts
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Media Company?

Share