Haba Aceh Timur

Haba Aceh Timur Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from Haba Aceh Timur, Media/News Company, ACEH TIMUR, Idi.

Innalilahi Wainnailaihi Raji’un, UMMI Abu Paya Pasi Aceh Timur Berpulang ke RahmatullahKabar duka ini datang dari keperg...
22/03/2023

Innalilahi Wainnailaihi Raji’un, UMMI Abu Paya Pasi Aceh Timur Berpulang ke Rahmatullah

Kabar duka ini datang dari kepergian sang ibu Agama yang telah berpulang ke Rahmatullah Umi Hadijah Luqusmawati binti Tgk Hamzah (Umi Abu paya pasi) istri dari Abu Paya Pasi pada pukul 15:00 wib di RS Zubir Mahmud, Idi Aceh Timur. Rabu (22/3/2023)




Mobil dinas Pj Bupati Aceh Timur Mitsubishi Pajero BK 1236 HQ, Ir Mahyuddin, MSi, rupanya menggunakan plat medan. Hal in...
08/03/2023

Mobil dinas Pj Bupati Aceh Timur Mitsubishi Pajero BK 1236 HQ, Ir Mahyuddin, MSi, rupanya menggunakan plat medan. Hal ini diketahui saat mengalami kecelakaan dengan truk fuso BK 8754 XF di Jalan Banda Aceh – Medan tepatnya Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie Jaya, Rabu (8/3) sekira pukul 01:15.


















Mobil dinas yang ditumpangi Pj Bupati Aceh Timur Mitsubishi Pajero BK 1236 HQ, Ir Mahyuddin, MSi, 55, mengalami kecelaka...
08/03/2023

Mobil dinas yang ditumpangi Pj Bupati Aceh Timur Mitsubishi Pajero BK 1236 HQ, Ir Mahyuddin, MSi, 55, mengalami kecelakaan dengan truk fuso BK 8754 XF di Jalan Banda Aceh – Medan tepatnya di Desa Bale Ulim, Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie Jaya, Rabu (8/3) sekira pukul 01:15















02/03/2023
MI Aceh Timur silaturahmi dengan salah seorang presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHM...
26/02/2023

MI Aceh Timur silaturahmi dengan salah seorang presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) Dr. Ir H. Abdullah Puteh, M.Si, kota Idi Rayeuk Minggu (26/02/2023)

Panglima Laot Bagok, mengatakan, kejadian tersebut terjadi boat Marzuki (60) warga Gampong Teupin Pukat, hendak masuk mu...
26/02/2023

Panglima Laot Bagok, mengatakan, kejadian tersebut terjadi boat Marzuki (60) warga Gampong Teupin Pukat, hendak masuk muara, lebih kurang 1 mil lepas pantai Kuala Bagok. (26/2/2023)

cetak hattrick di laga Damac FC vs Al Nassr dalam lanjutan Liga Arab Saudi 2022-2023. Salah satunya datang dari eks bint...
26/02/2023

cetak hattrick di laga Damac FC vs Al Nassr dalam lanjutan Liga Arab Saudi 2022-2023. Salah satunya datang dari eks bintang Al Nassr, Youssef Khamis, yang ikut angkat topi untuk Ronaldo

Surat PJ Bupati Aceh Timur nomor 280/1135 tertanggal 21 Februari 2023 dinilai telah menghambat tahapan pemilu dan dapat ...
25/02/2023

Surat PJ Bupati Aceh Timur nomor 280/1135 tertanggal 21 Februari 2023 dinilai telah menghambat tahapan pemilu dan dapat mengundang konflik baru dikalangan masyarakat

Sosialisasi Keselamatan PelayaranKepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Aliman, S.Pi, M.Si Bersama Anggota Komisi 2 D...
25/02/2023

Sosialisasi Keselamatan Pelayaran

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Aliman, S.Pi, M.Si Bersama Anggota Komisi 2 DPRA Muhammad Riski, SE membagikan Life Jacket kepada Para Nelayan Wilayah Aceh Timur dalam rangka Sosialisasi Keselamatan Pelayaran
Aceh Timur, 23 Februari 2023



06/06/2022

Acara tersebut sempat memanas, setelah diprotes oleh Ketua DPRA, Saiful Bahri. Bahkan pria yang akrap disapa Pon Yaya walk out (ke luar) dari...

ℙ𝕒𝕟𝕤𝕦𝕤 𝕃𝕂ℙ𝕁 𝕋𝕦𝕣𝕦𝕟 𝕜𝕖 𝕃𝕒𝕡𝕒𝕟𝕘𝕒𝕟 𝕦𝕟𝕥𝕦𝕜 ℂ𝕖𝕜 ℙ𝕣𝕠𝕪𝕖𝕜 𝔸ℙ𝔹𝔸, 𝕊𝕂ℙ𝔸 ℍ𝕒𝕣𝕦𝕤 𝕊𝕚𝕒𝕡𝕜𝕒𝕟 𝔻𝕠𝕜𝕦𝕞𝕖𝕟BANDA ACEH - Panitia Khusus (Pansus) Dewa...
15/05/2022

ℙ𝕒𝕟𝕤𝕦𝕤 𝕃𝕂ℙ𝕁 𝕋𝕦𝕣𝕦𝕟 𝕜𝕖 𝕃𝕒𝕡𝕒𝕟𝕘𝕒𝕟 𝕦𝕟𝕥𝕦𝕜 ℂ𝕖𝕜 ℙ𝕣𝕠𝕪𝕖𝕜 𝔸ℙ𝔹𝔸, 𝕊𝕂ℙ𝔸 ℍ𝕒𝕣𝕦𝕤 𝕊𝕚𝕒𝕡𝕜𝕒𝕟 𝔻𝕠𝕜𝕦𝕞𝕖𝕟

BANDA ACEH - Panitia Khusus (Pansus) Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Tentang Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Aceh Tahun 2021 mulai tanggal 13-17 Mei 2022 turun ke sejumlah kabupaten/kota di Aceh untuk mengecek langsung proyek APBA tahun 2021.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Pansus LKPJ Gubernur Aceh Tahun 2021, Iskandar Usman Al-Farlaky kepada Serambinews.com, Minggu (15/5/2022).

"Tim pansus saat ini ke lapangan, kita bagi zona, yakni zona timur, zona barat, dan zona tengah. Masing-masing personel pansus kita pecah menjadi tiga untuk memperkuat kerja lapangan," ujar Al-Farlaky.

Politisi muda Partai Aceh itu menyebutkan, pengecekan sejumlah proyek APBA memang tidak dilakukan secara menyeluruh mengingat waktu yang singkat, namun akan dilakukan sampling, sehingga data yang didapatkan akan dipadukan dengan laporan pertanggungjawaban gubernur.

"Apakah sesuai atau tidak pada neraca keuangan dan pembangunan," tambah mantan aktivis mahasiswa ini.

Dia mengatakan, proyek APBA yang dikelola sejumlah SKPA seperti PUPR, Perkim, Dinkes, Pengairan, Dinas Pendidikan, dan sejumlah SKPA lain masuk dalam listing tim yang sedang bekerja di lapangan.

"Kita terus pacu agar rekomendasi DPRA terhadap LKPJ ini bisa rampung tepat waktu," beber Al-Farlaky.

Dia juga meminta jajaran Pemerintah Aceh melalui SKPA terkait supaya menyiapkan dokumen yang dibutuhkan tim pansus, termasuk pendampingan untuk penjelasan pekerjaan dan lokasi kegiatan.

"Kami sudah sampaikan roadmap kerja pansus ini dengan jajaran Pemerintah Aceh," pungkas Iskandar Al-Farlaky.(*)

Sumber: Serambi Indonesia

𝗞𝗼𝗺𝗯𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗚𝗔𝗠 𝗦𝗮𝗶𝗳𝘂𝗹 𝗕𝗮𝗵𝗿𝗶 𝗗𝗶𝗹𝗮𝗻𝘁𝗶𝗸 𝗦𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝗞𝗲𝘁𝘂𝗮 𝗗𝗣𝗥 𝗔𝗰𝗲𝗵𝘽𝙖𝙣𝙙𝙖 𝘼𝙘𝙚𝙝, 𝙃𝘼𝘽𝘼 𝙊𝙣𝙡𝙞𝙣𝙚 - Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) m...
15/05/2022

𝗞𝗼𝗺𝗯𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗚𝗔𝗠 𝗦𝗮𝗶𝗳𝘂𝗹 𝗕𝗮𝗵𝗿𝗶 𝗗𝗶𝗹𝗮𝗻𝘁𝗶𝗸 𝗦𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝗞𝗲𝘁𝘂𝗮 𝗗𝗣𝗥 𝗔𝗰𝗲𝗵

𝘽𝙖𝙣𝙙𝙖 𝘼𝙘𝙚𝙝, 𝙃𝘼𝘽𝘼 𝙊𝙣𝙡𝙞𝙣𝙚 - Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) menggelar rapat Paripurna 2022 dengan agenda pelantikan dan pengambilan sumpah Ketua DPRA sisa masa jabatan tahun 2019-2024 di Gedung Utama DPRA, Jumat (13/5/2022).

Rapat tersebut dipimpin oleh Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPRA Safaruddin, dengan membacakan surat keputusan dari rapat yang diselenggarakan oleh DPR Aceh Nomor 3/DPRA/2022 tanggal 21 Maret 2022 tentang pemberhentian dan pengangkatan ketua DPRA sisa masa jabatan tahun 2019-2024 dari fraksi partai Aceh.

Dalam acara pelantikan tersebut, Pon Yahya terlihat begitu rapi dengan berbalut pakaian adat Aceh.

Setelah menjalani sejumlah prosesi pelantikan pon Yaya resmi menjadi Ketua DPRA Definitif dan memberikan kata sambutan sebagai Ketua DPR Aceh yang baru.

Pemutaran video dilakukan ketika Pon Yaya memberi sambutan untuk pertama sekali sebagai ketua DPR Aceh. Video itu adalah kilas balik profil Pon Yaya sebagai mantan kombatan GAM yang dulu angkat senjata menuntut kemerdekaan Aceh.

Detik-detik akhir video itu menampilkan penandatanganan damai GAM-Indonesia di Helsinki, Finlandia, pada 15 Agustus 2005 atau dikenal MoU Helsinki.

"Itulah sedikit profil saya masa dulu, saya keluar dari perang senjata yang lahir dengan MoU. Hari ini banyak yang belum terwujud. Ini tantangan besar yang dituntut oleh teman saya di luar pemerintahan termasuk anak syuhada," kata Saiful Bahri.

Dalam sambutannya Pon Yaya mengatakan, akan memikul amanah yang diberikan dengan sebaik-baiknya dan memohon dukungan dari segala pihak dalam mengemban tugasnya.

"saya akan berusaha mengemban amanah ini sebaik mungkin, dan menerima aspirasi rakyat Aceh," tutupnya

Pon Yaya juga mengatakan akan fokus memperjuangkan butir-butir MoU Helsinki untuk benar-benar diimplementasikan dalam tatakelola pemerintahan Aceh.

Hadir dalam pelantikan tersebut Wali Nanggroe Aceh Teungku Malik Mahmud Al-Haytar, Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah, Para Staf Ahli Gubernur Aceh dan Para Kepala SKPA serta Kepala Biro Sekretariat Daerah Aceh.

Anggota DPR RI dari Aceh T.A. Khalid, unsur Forkopimda Aceh, Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Aceh lainnya.

06/06/2020

JERMAN LAWAN COVID 19

03/06/2020

SALAH SATU PERBEDAAN
MANUSIA dengan MONYET

*Ulang kaji Bab Puasa**Syarat Wajib Puasa* :-1. Islam2. Baligh3. Berakal4. Sihat5. Bermukim (Tidak Musafir)6. Suci (Dari...
05/05/2020

*Ulang kaji Bab Puasa*

*Syarat Wajib Puasa* :-

1. Islam
2. Baligh
3. Berakal
4. Sihat
5. Bermukim (Tidak Musafir)
6. Suci (Dari Haid Dan Nifas)

*Syarat Sah Puasa* :-

1. Islam
2. Berakal & Mumayyiz
3. Suci (Dari Haid Dan Nifas)
4. Nyata masuknya bulan Ramadhan

*Rukun-Rukun Puasa*:-

1. Orang Yang Puasa
2. Berniat
3. Menahan Diri Daripada Perkara Yang Membatalkan Puasa

*Perkara Yang Membatalkan Puasa* :-

1. Makan Dan Minum Dengan Sengaja
2. Memasukkan Dengan Sengaja Benda Ke Dalam Rongga Yang Terbuka. *Seperti* (lubang 👃, 👂🏻👄 2 lubang kemaluan)
3. Muntah Dengan Sengaja.
4. Keluar Haid & Nifas
5. Gila
6. Murtad
7. Keluar Mani Dengan Sengaja
8. Bersetubuh Di Siang Hari

*Perkara Sunat Ketika Puasa* :-

1. Segera Berbuka Puasa
2. Berbuka Dengan Kurma/Juadah Manis
3. Baca Doa
4. Melambatkan Bersahur
5. Banyakkan Baca Al-Quran, Berzikir, Berselawat Dan Membuat Amal Kebajikan
6. Sentiasa Bersedekah
7. Jauhkan Diri Daripada Bercakap Perkara Yang Sia-Sia Dan Perbuatan Yang Tidak Membawa Manfaat
8. Mandi Junub Lebih awal Sebelum Masuk Waktu Subuh

*Makruh Ketika Puasa* :-

1. Bersuntik
2. Berbekam
3. Berkumur-Kumur
4. Memasukkan Air Ke Dalam Rongga Hidung Secara Berlebihan
5. Mandi Yang Berlebihan
6. Rasa Makanan Di Hujung Lidah

*5 HAL YG MENGHILANGKAN PAHALA PUASA*

1. Berdusta
2. Ghibah
3. Ado Domba
4. Sumpah palsu
5. Memandang seseorang dgn nafsu sahwat
6. mengeluarkan kata kata keji, cacian maki

*Golongan Yang Wajib Qada' Puasa* :-

1. Orang Sakit Yang Ada Harapan Untuk Sembuh
2. Orang Yang Musafir (Bukan Kerana Maksiat)
3. Orang Yang Kedatangan Haid Dan Nifas
4. Orang Yang Meninggalkan Niat Puasa
5. Orang Yang Sengaja Melakukan Perkara2 Yang Membatalkan Puasa
6. Orang Yang Pitam/Mabuk
7. Orang Yang Sangat Lapar Dan Dahaga

*Mereka Yang Di Kenakan Membayar Fidyah Puasa*:-

1. Mereka Yang Tidak Dapat Mngqada'kan Puasa Sehingga Masuk Ramadhan Kali Kedua - (Fidyahnya : 1 Cupak Beras Untuk Setiap Hari Yang Di Tinggalkan Di Samping Mengqada' Puasa) Bagi Setahun Tertinggal..
Kalau Tidak Di Qada' Sehingga Melampaui 2 Tahun Maka Di Kenakan 2 Cupak Tetapi Puasa Tetap Juga 1 Hari (Tiada Tambahan)

2. Orang Sakit Yang Tidak Ada Harapan Untuk Sembuh

3. Orang Yang Terlalu Tua Dan Tidak Berdaya Untuk Berpuasa

4. Orang Yang Ada Qada' Puasa Tetapi Meninggal Dunia Sebelum Sempat Berbuat Demikian (Fidyahnya : Di Buat Oleh Kerabat Si Mati/Di Ambil Daripada Harta Pusakanya)

5. Perempuan Yang Mengandung/Yang Menyusukan Anaknya Perlu Mengqada' Puasa Dan Membayar Fidyah 1 Cupak Beras Bagi Setiap Hari Yang Di Tinggalkan Sekiranya Dia Meninggalkan Puasa Kerana Bimbangkan Anaknya Tetapi Sekiranya Dia Takut Memudaratkan Pada Dirinya Dia Hanya Wajib Mengqada' Puasanya

*Kifarat Bersetubuh Di Bulan Ramadhan* :-

Orang Yang Bersetubuh Pada Siang Hari Bulan Ramadhan, Maka Kedua2 Suami Isteri Tersebut Perlu Mengqada' Puasa Berkenaan Dan Suami Wajib Membayar Kifarat (Denda) Seperti :-

1. Memerdekakan Seorang Hamba Mukmin L/P
(Sekiranya Tidak Mampu)

2. Berpuasa 2 Bulan Berturut-Turut Tanpa Terputus (Kalau Tidak Berdaya)

3. Memberi Makan Kepada 60 Orang Fakir Miskin
Walau Bagaimana Pun, Jika Persetubuhan Itu Di Lakukan Kerana Terlupa, Jahil Tentang Haramnya/Di Paksa Ke Atasnya Tidaklah Wajib Kifarat

*Tingkatan Puasa*:-

1. Puasa Umum - Sekadar Menahan Makan, Minum Dan Keinginan Berjimak

2. Puasa Khusus - Memelihara Mata, Telinga, Lidah, Tangan Dan Kaki Daripada Melakukan Dosa Selain Menahan Diri Daripada Perkara Di Atas

3. Puasa Khusus Al-Khusus - Merangkumi puasa Di Atas Dan Di Sempurnakan P**a Dengan Puasa Hati Daripada Semua Keinginan Zahir Dan Batin

*Mereka Yang Di Benarkan Meninggalkan Puasa* :-

1. Orang Yang Hilang Daya Upaya Seperti Sakit Yang Apabila Berpuasa Akan Menambahkan Keuzuran

2. Orang Musafir

3. Org Yang Terlalu Tua Dan Amat Lemah

4. Orang Yang Tersangat Lapar Dan Dahaga

5. Perempuan Hamil/Menyusukan Anaknya Yang Apabila Berpuasa Boleh Memudaratkan Diri/Anak Yang Di Susui Itu

# Selamat Menjalani Ibadah Puasa Kepada Umat Islam Mukminin Dan Mukminat..
Semoga Puasa Pada Tahun Ini Memberi Manfaat Kepada Kita..
Semoga Puasa Pada Tahun Ini Lebih Mudah Daripada Tahun Sebelumnya Dan Membanyakkan Kita Membuat Amal Ja'riah..
In Syaa ALLAH.
🤲🤲🤲

*Berbuka puasa dgn buah kurma + minum air putih*

Pendapat para ulama’ mengenai sholat tarawih jumlah rakaatnya 20 roka'at bukan 8 roka’at :

Berdasarkan dalil dan kaedah di atas, para ulama’ dalam mazhab Syafi’e (Syafi’iyyah) mengistinbatkan bilangan rakaatnya seperti berikut:

1) Disebutkan di dalam Mukhtashar Al-Muzani:

أَنَّ اْلإِمَامَ الشَّافِعِيَّ رحمه الله قَالَ: رَأَيْتُهُمْ بِالْمَدِينَةِ يَقُومُونَ بِتِسْعٍ وَثَلاَثِينَ وَأَحَبَّ إِلَيَّ عِشْرُونَ لأَنَّهُ رُوِيَ عَنْ عُمَرَ وَكَذَلِكَ بِمَكَّةَ يَقُومُونَ عِشْرِينَ رَكْعَةً يُوتِرُونَ بِثَلاَثٍ.

“Sesungguhnya Imam Syafi’e berkata: Aku telah melihat mereka di Madinah mendirikan (Solat Tarawih) denga 39 rakaat, dan aku menyukai 20 rakaat kerana telah diriwayatkan dari Umar. Dan begitu juga di Makkah, mereka mendirikan 20 rakaat dan mengerjakan Witir dengan 3 rakaat.”

2) Imam Nawawi berkata di dalam Syarh al-Muhazzab:

صَلاَةُ التَّرَاوِيحِ مِنَ النَّوَافِلِ الْمُؤَكَّدَةِ كَمَا دَلَّتْ عَلَى ذَلِكَ اْلأَحَادِيثُ الشَّرِيفَةُ الْمُتَقَدِّمَةُ وَهِيَ عِشْرُونَ رَكْعَةً مِنْ غَيْرِ صَلاَةِ الْوِتْرِ، وَمَعَ الْوِتْرِ تُصْبِحُ ثَلاَثًا وَعِشْرِينَ رَكْعَةً … عَلَى ذَلِكَ مَضَتِ السُّنَّةُ وَاتَّفَقَتِ اْلأُمَّةُ، سَلَفًا وَخَلَفًا مِنْ عَهْدِ الْخَلِيفَةِ الرَّاشِدِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رضي الله عنه وأرضاه – إِلىَ زَمَانِنَا هَذَا … لَمْ يُخَالِفْ فِي ذَلِكَ فَقِيهٌ مِنَ اْلاَئِمَّةِ اْلأَرْبعَةِ الْمُجْتَهِدِينَ إِلاَّ مَا رُوِىَ عَنْ إِمَامِ دَارِ الْهِجْرَةِ مَالِكٍ بْنِ أَنَسٍ رضي الله عنه اَلْقَوْلُ بِالزِّيَادَةِ فِيهَا، إِلىَ سِتٍّ وَثَلاَثِينَ رَكْعَةً…فِي الرِّوَايَةِ الثَّانِيَةِ عَنْهُ – مُحْتَجًّا بِعَمَلِ أَهْلِ الْمَدِينَةِ فَقَدْ رُوِيَ عَن نَافِعٍ أَنَّهُ قَالَ: أَدْرَكْتُ النَّاسَ يَقُومُونَ رَمَضَانَ بِتِسْعٍ وَثَلاَثِينَ رَكْعَةً يُوتِرُونَ مِنْهَا بِثَلاَثٍ

“Sholat Tarawih termasuk di dalam sholat Nawafil yang muakkad seperti mana yang ditunjukkan perkara itu oleh hadith-hadith yang mulia yang telah disebut terdahulu. Ia adalah sebanyak dua puluh rakaat selain dari sholat Witir. (Jika) bersama Witir maka ia menjadi 23 rakaat…atas jalan inilah berlalunya sunnah dan sepakat ummah, dari kalangan Salaf dan Khalaf dari zaman Khulafa’ ar-Rasyidin Umar ibn Al-Khattab, semoga Allah meredhainya dan dia meredhaiNya juga sampailah ke zaman kita ini…Tidak ada seorang pun ahli feqah dari kalangan empat imam mazhab (Hanafiyyah, Malikiyyah, Syafi’iyyah dan Hanabilah) membantah perkara ini, melainkan apa yang diriwayatkan dari Imam Dar al-Hijrah, Imam Malik bin Anas tentang pendapat yang lebih bilangannya pada sholat Tarawih kepada 36 rakaat…Dalam riwayat kedua daripada Imam Malik, iaitu dengan hujahnya beramal dengan amalan penduduk Madinah iaitu: Sesungguhnya diriwayatkan dari Nafi’ sesungguhnya dia berkata: Aku mendapati orang ramai mendiri Ramadhan (sholat Tarawih) dengan 39 rakaat dan mereka mendirikan Witir daripadanya sebanyak 3 rakaat…”

Syaikh Muhammad Ali ash-Shabuni menambah:

…أَمَّا الرِّوَايَةُ الْمَشْهُورَةُ عَنْهُ، هِيَ الَّتِي وَافَقَ فِيهَا الْجُمْهُورُ مِنَ الْحَنَفِيَّةِ وَالشَّافِعيَّةِ وَالْحَنَابِلَةِ عَلَى أَنَّهَا عِشْرُونَ رَكْعَةً وَعَلَى ذَلِكَ اتَّفَقَتِ الْمَذَاهِبُ اْلأَرْبعَةُ وَتَمَّ اْلإجْمَاعُ.

“Adapun riwayat yang masyhur daripada Imam Malik, iaitulah yang diittifaqkan Jumhur ulama’ dari kalangan Hanafiyyah, Syafi’iyyah dan Hanabilah atas sholat Tarawih itu 20 rakaat. (Oleh itu) atas sebab perkara itulah (iaitu riwayat yang kedua ini), maka jadilah (sholat Tarawih sebanyak 20 rakaat) adalah ittifaq empat mazhab dan lengkaplah (ia menjadi) ijma’.”

3) Imam Nawawi juga menyebutkan di dalam Al-Majmu’:

مَذْهَبُنَا أَنَّهَا عِشْرُونَ رَكْعَةً بِعَشْرِ تَسْلِيمَاتٍ غَيْرِ الْوِتْرِ وَذَلِكَ خَمْسُ تَرْوِيحَاتٍ وَالتَّرْوِيحَةُ أَرْبَعُ رَكَعَاتٍ بِتَسْلِيمَتَيْنِ… وَبِهِ قَالَ أَبُو حَنِيفَةَ وَأَصْحَابُهُ وَأَحْمَدُ وَدَاوُدُ وَغَيرُهُمْ وَنَقَلَهُ الْقَاضِيُّ عِيَاضٍ عَن جُمْهُورِ الْعُلَمَاءِ. وَقَالَ مَالِكٌ: اَلتَّرَاوِيحُ تِسْعُ تَرْوِيحَاتٍ وَهِيَ سِتَّةٌ وَثَلاَثِينَ رَكْعَةً غَيْرُ الْوِتْرِ

“Mazhab kami ialah sesungguhnya ia 20 rakaat dengan 10 salam selain Witir. Jadi ada 5 rehat, dan setiap sekali rehat ada 4 rakaat dengan 2 salam…Dan mengikut juga pendapat inilah (iaitu 20 rakaat) oleh Abu Hanifah dan rakan-rakannya, Ahmad, Daud (azh-Zahiri) dan selain dari mereka. Al-Qadhi ‘Iyadh juga menukilkannya dari jumhur Ulama’. Imam Malik berkata: Sholat Tarawih ada 9 rehat iaitu 36 rakaat selain dari Witir.”

4) Imam Syarbini al-Khatib menyebutkan:

اَلتَّرَاوِيحُ عِشْرُونَ رَكْعَةً بِعَشَرِ تَسْلِيمَاتٍ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِن رَمَضَانَ لِمَا رَوَاهُ الْبَيْهَقِيُّ بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ أَنَّهُمْ كَانُوا يَقُومُونَ عَلَى عَهْدِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ بِعِشْرِينَ رَكْعَةً.

“Dan Tarawih itu 20 rakaat dengan 10 salam setiap bulan Ramadhan. Demikiannlah hadith Al-Baihaqi dengan sanad yang shahih bahawasanya sahabat-sahabat Nabi صلى الله عليه وآله وسلم mendirikan sembahyang pada masa Umar bin Al-Khattab dalam bulan Ramadhan sebanyak 20 rakaat. Dan Imam Malik meriwayatkan di dalam Al-Muwaththo’ sebanyak 23 rakaat, tetapi Imam Al-Baihaqi mengatakan bahawa yang tiga rakaat yang akhir ialah Sembahyang Witir.”

7) Imam Zainuddin bin Abd al-Aziz al-Malibari dalam kitab Fath al-Mu’in menyimpulkan bahawa sholat Tarawih hukumnya sunat yang jumlahnya 20 rakaat:

وَصَلاَةُ التَّرَاوِيحِ سُنَّةٌ مُؤَكَّدَةٌ وَهِيَ عِشْرُونَ رَكْعَةً بِعَشْرِ تَسْلِيمَاتٍ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ لِخَبَرٍ (( مَن قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاِحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِن ذَنبِهِ )) وَيَجِبُ التَّسْلِيمُ مِن كُلِّ رَكْعَتَيْن فَلَوْ صَلَّى أَرْبَعًا مِنْهَا بِتَسْلِيمَةٍ لَمْ تَصِحُّ.

“Sholat Tarawih hukumnya sunat, 20 rakaat dan 10 salam pada setiap malam di bulan Ramadhan. Kerana ada hadith: Barang siapa melaksanakan (sholat Tarawih) di malam Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka dosanya yang terdahulu diampuni. Setiap dua rakaat harus salam. Jika sholat Tarawih 4 rakaat dengan satu kali salam maka hukumnya tidak sah……”

Di dalam kitab Rahmah al-Ummah fi Ikhtilaf al-Aimmah karangan Al-Allamah Abi Abdillah Muhammad bin Abdur Rahman ad-Dimasyqi al-Uthmani asy-Syafi’e pada Hamisy al-Mizan al-Kubra menyatakan:

فَصْلٌ: وَمِنَ السُّنَنِ صَلاَةُ التَّرَاوِيحِ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ عِندَ أَبِي حَنِيفَةَ وَالشَّافِعِي وَأَحْمَدَ وَهِيَ عِشْرُونَ رَكْعَةً بِعَشْرِ تَسْلِيمَاتٍ وَفِعْلُهَا فِي الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ

“(Fasal): Dan termasuk dari sholat-sholat sunat ialah Sholat Tarawih pada bulan Ramadhan di sisi Abu Hanifah, Syafi’e dan Ahmad iaitu ia adalah sebanyak 20 rakaat dengan 10 salam. Dan mendirikannya secara berjama’ah adalah afdhal.”

9) Syaikh Abd al-Qadir ar-Rahbawi menyebutkan di dalam kitabnya As-Sholah ‘ala al-Mazahib al-Arba’ah:

وَعَدَدُ رَكْعِتِهَا عِشْرُونَ رَكْعَةً. وَهَذَا الَّذِي بَيَّنَهُ عُمَرُ بْنِ الْخَطَّابِ رضي الله بِفِعْلِهِ عِندَمَا جَمَعَ النَّاسَ أَخِيرًا فِي الْمَسْجِدِ، وَصَلاَتِهِمْ خَلْفَ إِمَامٍ وَاحِدٍ، وَوَافَقَهُ الصَّحَابَةُ عَلَى ذَلِكَ وَلَمْ يَكُن لَهُمْ مُخَالِفٌ مِمَّن بَعْدَهُمْ مِنَ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ…

“Dan bilangan rakaatnya (Sholat Tarawih) 20 rakaat. Dan inilah yang diterangkan oleh Sayyiduna Umar bin Al-Khattab dengan perbuatannya ketika mengumpulkan para sahabat akhirnya dalam masjid. Dan (menyuruh) mereka bersembahyang di belakang seorang imam. Para sahabat bersetuju atas perbuatannya itu dan tidak ada seorangpun Khalifah yang datang selepas mereka (selepas sahabat) yang menyalahkan mereka (Umar dan generasi sahabat yang melakukan 20 rakaat).”

10) M***i Besar Negara Mesir, Al-Allamah Syaikh Ali Jum’ah [30] menyebutkan di dalam kitabnya Al-Bayan Lima Yasyanghal al-Azhan:

وَالْحَقُ أَنَّ اْلأُمَّةَ أَجْمَعَتْ عَلَى أَنَّ صَلاَةَ التَّرَاوِيحِ عِشْرِينَ رَكْعَةً مِنْ غَيْرِ الْوِتْرِ، وَثَلاَثَ وَعِشْرِينَ رَكْعَةً بِالْوِتْرِ، وَهُوَ مُعْتَمَدُ الْمَذَاهِبِ الْفِقْهِيَّةِ اْلأَرْبَعَةِ: اَلْحَنَفِيَّةِ وَالْمَالِكِيَّةِ فِي الْمَشْهُورِ وَالشَّافِعِيَّةِ وَالْحَنَابِلَةِ.

“Dan yang benarnya (dalam perkara rakaat Tarawih) ialah, sesungguhnya umat Islam telah ijma’ ke atas Sholat Tarawih itu 20 rakaat tidak termasuk Witir, dan 23 rakaat termasuk Witir yang mana itulah yang mu’tamad (dipegang) oleh mazhab-mazhab feqah yang empat: Mazhab Hanafi, pendapat yang masyhur dalam mazhab Maliki, mazhab Syafi’e dan mazhab Hanbali.”

11) Di dalam kitab Al-Fiqh ‘Ala al-Mazahib al-Arba’ah disebutkan:

وَقَدْ ثَبَّتَ أَنَّ صَلاَةَ التَّرَاوِيحِ عِشْرُونَ رَكْعَةً سِوَى الْوِتْرِ

“Dan sesungguhnya telah tetaplah (thabit) bahawa Sholat Tarawih adalah 20 rakaat (menurut semua imam mazhab) selain Witir

12) Disebutkan di dalam kitab Al-Hady an-Nabawi ash-Shahih fi Solah at-Tarawih

karangan Syaikh Muhammad Ali ash-Shabuni:

قَالَ اْلإِمَامُ التِّرْمِذِي فِي جَامِعِهِ اَلْمُسَمَّى سُنَنِ التِّرْمِذِي: أَكْثَرَ أَهْلُ الْعِلْمِ عَلَى مَا رُويَ عَنْ عُمَرَ، وَعَلِيٍّ وَغَيْرِهِمَا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم: عِشْرِينَ رَكْعَةً وَهُوَ قَوْلُ سُفْيَانَ الثَّوْرِي وَإِبْنِ الْمُبَارَكَ وَالشَّافِعِيّ وَقَالَ الشَّافِعِي : وَهَكَذَا أَدْرَكْتُ النَّاسَ بِمَكَّةَ يُصَلُّونَ عِشْرِينَ رَكْعَةً . أهـ.

“Al-Imam At-Tirmizi berkata di dalam kitab Jami’nya yang bernama Sunan at-Tirmizi: Kebanyakan Ahl al-Ilm di atas pendapat seperti yang diriwayatkan dari Sayyiduna Umar, Sayyiduna Ali dan selain keduanya dari para sahabat Nabi صلى الله عليه وآله وسلم iaitu (mendirikan sholat Tarawih sebanyak) 20 rakaat. Ia adalah pendapat Sufyan ath-Thauri, Ibn Al-Mubarak, Syafi’e. Imam Syafi’e berkata: Dan beginilah aku mendapati orang ramai di Makkah mereka mendirikan (sholat Tarawih dengan ) 20 rakaat.” Intaha.

Ibn Rusyd menyebutkan di dalam Bidayah al-Mujtahid:

اِخْتَارَ مَالِكٌ – فِي أَحَدِ قَوْلَيْهِ – وَأَبُو حَنِيفَةَ وَالشَّافِعِي وَأَحْمَدُ اَلْقِيَامُ بِعِشْرِينَ رَكْعَةً سِوَى الْوِتْرِ.

“Imam Malik telah memilih –dalam salah satu di antara dua pendapatnya-,

juga Abu Hanifah, Syafi’e, Ahmad dengan 20 rakaat selain Witir.”

Seterusnya Syaikh Muhammad Ali ash-Shabuni menyebutkan:

“Bahawa kedua Haramaian (Masjidil Haram dan Masjid Nabawi) juga menjadi panduan dan ikutan kita dalam perkara Sholat Tarawih 20 rakaat ini yang mana kedua-dua masjid suci ini mendirikan Sholat Tarawih dengan 20 rakaat sejak zaman dahulu lagi sehingga sekarang.”

Meskipun demikian bila shalat taraweh dilakukan kurang dari 20 rakaat juga telah mendapatkan kesunahan seperti keterangan dalam kitab at-tausyah Hal. 52

وَهِيَ عِشْرُونَ رَكْعَة بعشر تسليمات وجوباً ولو صلي بدون عشرين حصل له ما فعله

“Shalat taraweh adalah 20 roka’at dengan sepuluh salaman secara wajib, bila seseorang shalat kurang dari 20 rokaat maka ia juga telah mendapatkan yang ia kerjakan”

Derajat Hadits yang Meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa aalihii wasallam Qiyam Ramadhan Delapan Rakaat
عن جابر بن عبد الله قال صلى بنا رسول الله صلى الله عليه و سلم في رمضان ثمان ركعات والوتر فلما كان من القابلة اجتمعنا في المسجد ورجونا أن يخرج إلينا فلم نزل في المسجد حتى أصبحنا فدخلنا على رسول الله صلى الله عليه و سلم فقلنا له : يا رسول الله رجونا أن تخرج إلينا فتصل بنا فقال : كرهت أن يكتب عليكم الوتر
'AN JAABIR IBNI 'ABDILLAAH QAALA:SHALLAA BINAA RASUULULLAAH shallallaahu 'alaihi wasalllam FII RAMADHAAN TSAMAANA RAKA'AATIN WAL WITRA. FALAMMAA KAANA MINAL QAABILATI IJTAMA'NAA FIL MASJIDI WA RAJAUNAA AN YAKHRUJA ILAINAA FALAM NAZAL FIL MASJIDI HATTAA ASHBAHNAA. FADAKHALNAA 'ALAA RASUULILLAAH shallallaahu 'alaihi wasallam FA QULNAA LAHUU YAA RASUULALLAAH RAJAUNAA AN TAKHRUJA ILAINAA FATUSHALLI BINAA FA QAALA KARIHTU AN YUKTABA 'ALAIKUM AL WITRU
Dari Jabir bin Abdullah, dia berkata: ”Rasulullah -shallaahu 'alaihi wasallam- shalat dengan kami pada malam Ramadhan delapan rakaat dan witir.Maka ketika malam berikutnya kami berkumpul didalam masjid dan berharap beliau akan keluar kepada kami, dan kami terus menerus dimasjid sampai pagi, kemudian kami masuk kepada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam dan kami berkata kepada beliau: ’Wahai Rasulullah, kami berharap engkau keluar kepada kami dan engkau shalat dengan kami, maka beliau bersabda: "Saya tidak senang witir diwajibkan atas kalian.’'
Pertama : Al Hafizh Adz Dzahabi dalam kitab Miizaanul I'tidal juz III halaman 310, ketika menjelaskan rawi yang bernama 'Isa bin Jaariyah, beliau mengutip sebuah sanad dan matan sebagai berikut:.
جعفر بن حميد ، حدثنا يعقوب القمى ، عن عيسى بن جارية ، عن جابر ، قال : صلى بنا رسول الله صلى الله عليه وسلم ليلة في رمضان ثمانى ركعات ، والوتر ، فلما كان في القابلة اجتمعنا ورجونا أن يخرج ، فلم نزل حتى أصبحنا ، قال : فدخلنا على النبي صلى الله عليه وسلم فقلنا : يا رسول الله اجتمعنا في المسجد ، ورجونا أن تخرج إلينا . فقال : إنى كرهت أن يكتب عليكم الوتر
al-Hafizh Adz-Dzahabi berkata : ISNAADUHUU WASATHUN (sanadnya tengah-tengah). [ Sumber:Miizaanul I'tidal 3/310, cetakan Daar Ihya al Kutub al 'Arabiyyah ].
Kedua : Al Hafizh al Haitsami dalam kitab Majma'uz Zawaaid juz III halaman 224
وعن جابر قال: صلى بنا رسول الله صلى الله عليه وسلم في شهر رمضان ثمان ركعات وأوتر فلما كانت القابلة اجتمعنا في المسجد ورجونا أن يخرج إلينا فلم يزل فيه حتى أصبحنا ثم دخلنا فقلنا: يا رسول الله اجتمعنا في المسجد ورجونا أن تصلي بنا؟ قال:إني خشيت - أو كرهت - أن يكتب عليكم". رواه أبو يعلى والطبراني في الصغير وفيه عيسى بن جارية وثقه ابن حبان وغيره وضعفه ابن معين.
RAWAAHU ABUU YA'LAA WATHTHABARAANI FISHSHAGHIIRWA FIIHI 'IISAA IBNU JAARIYAH WATSTSAQAHUU IBNU HIBBAAN WA GHAIRUHUU WA DHA''AFAHUU IBNU MA'IIN
Hadits diriwayatkan oleh Abu Ya'la dan ath Thabarani.Didalam hadits ada Isa bin Jariyah, dia ditsqahkan oleh Ibnu Hibban dan lainnya, didha'ifkan oleh Ibnu Ma'in
Sumber :
* مجمع الزوائد. الإصدار 2.02* *للحافظ الهيثمي* * اسم الكتاب الكامل: مجمع الزوائد ومنبع الفوائد* *للحافظ نور الدين علي بن أبي بكر الهيثمي المتوفى سنة 807* بتحرير الحافظين الجليلين: العراقي وابن حجر* *المحتويات: جميع الكتاب: الجزء الأول حتى العاشر.* جميع الكتاب مدقق مرتين* *تم التدقيق الثاني بالمقابلة مع طبعة دار الفكر، بيروت، طبعة 1412 هـ، الموافق 1992 ميلادي

Ketiga : Dr. Muhammad Musthafa al A'zhami ketika mentahqiq shahih Ibnu Khuzaimah, beliau mengomentari hadist diatas :
إسناده حسن عيسى بن جارية فيه لين
ISNAADUHUU HASAN, 'IISAA IBNU JAARIYAH FIIHI LIINUN (sanadnya hasan, Isa bin Jariyah didalamnya ada kelemahan).
Sumber :
الكتاب : صحيح ابن خزيمةالمؤلف : محمد بن إسحاق بن خزيمة أبو بكر السلمي النيسابوريالناشر : المكتب الإسلامي - بيروت ، 1390 - 1970تحقيق : د. محمد مصطفى الأعظمي
Keempat : Syu'eib al Arna`uth ketika mentahqiq shahih Ibnu Hibban, beliau mengomentari hadits diatas :
إسناده ضعيف
ISNAADUHUU DHA'IIFUN (sanadnya dha'if).
Sumber :
الكتاب : صحيح ابن حبان بترتيب ابن بلبانالمؤلف : محمد بن حبان بن أحمد أبو حاتم التميمي البستيالناشر : مؤسسة الرسالة - بيروتالطبعة الثانية ، 1414 - 1993تحقيق : شعيب الأرنؤوطعدد الأجزاء : 18الأحاديث مذيلة بأحكام شعيب الأرنؤوط عليها
Di atas dikatakan:al Hafizh Adz Dzahabi berkata :
إسناده وسط
ISNAADUHUU WASATHUN (sanadnya tengah-tengah). Saya belum menemukan apakah itu yang dmaksud dengan : ISNAD WASATH, Hanya saja dalam sebuah situs dikatakan:
وقولهم: ((حديث صالح)) أو: ((إسناده صالح)) وهذا يرادف الحسن، وقد يكون أدنى منه، كصالح للاعتبار لا للاحتجاج.وقولهم: ((إسناده وسط)) فهو بمنزلة ((صالح)) إلا إن دلت قرينة على إرادة الحسن.

*Keutamaan salat tarawih dari mulai hari 1-30 ternyata memiliki keutamaan yang berbeda-beda. Sehingga jangan sampai Anda melewatkannya begitu saja*

Sungguh di sayangkan ketika kita hanya melewatkan sholat tarawih begitu saja, karena keutamaan sholat tarawih itu sangat besar pahalanya.

*Dari Abu Hurarirah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda*

*Barang siapa melakukan qiyam Ramadhan atas dasar iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari)*

Untuk mengetahui apa saja keutamaan shalat Tarawih dari hari 1-30. Berikut ini keutamaan shalat Tarawih di bulan ramadhan dari malam pertama hingga malam terakhir:

Malam ke 1
Keutamaan sholat tarawih dimalam pertama adalah ia akan keluar dari dosa dosa sebagaimana ia baru di lahirkan

Malam ke 2
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 2, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke dua Ramadhan, maka dosanya dan kedua dosa ibu bapak nya akan di ampuni oleh SWT

Malam ke 3
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 3, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke tiga Ramadhan, maka maka malaikat yang ada di Arsy berdoa kepada Allah agar diampuni dosa kita

Malam ke 4
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 4, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke empat Ramadhan, maka ia akan memperolah pahala dari orang2 yang membaca kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al Qur’an

Malam ke 5
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 5, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke lima Ramadhan, maka Allah akan Memberikan Pahala sebagaimana Pahala nya orang2 yang sholat di masjidil Haram, Masjid Madina dan Aqsa.

Malam ke 6
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 6, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke enam Ramadhan, maka Malaikat yang tawaf di Baitul Makmur (70Ribu malaikat) serat batu2 dan tanah mendoakan orang2 yang melaksanakan sholat tarwih pada malam ini.

Malam ke 7
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 7, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke tujuh Ramadhan, maka ia akan memperolah pahala Se akan2 bertemu dengan Nabi Musa dan Berjuang mengalahkan musuh ketatnya yaitu Fi’aun dan Hamman.

Malam ke 8
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 8, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke delapan Ramadhan, maka ia akan memperolah pahala yang di lakukan nabi Ibrahim As

Malam ke 9
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 9, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke sembilan Ramadhan, maka ia akan di naikkan mutu dan nilai ibadah nya sebagaimana mutu dan Ibadah Nabi Muhammad SAW.

Malam ke 10
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 10, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke sepuluh Ramadhan, maka Allah akan mengkaruniakan kepadanya kebaikan dunia dan Akhirat.

Malam ke 11
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 11, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke sebelas Ramadhan, maka ia akan keluar dari dosa dosa sebagaimana ia baru di lahirkan.

Malam ke 12
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 12, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke dua belas Ramadhan, maka ia akan datang pada Hari Kiamat dalam ke adaan muka yang bercahaya karna pengaruh Ibadahnya

Malam ke 13
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 13, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke tiga belas Ramadhan, maka maka ia akan datang pada hari kiamat dalam ke adaan sentosa, terlepas dari segala kejelekan dan keburukan

Malam ke 14
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 14, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke empat belas Ramadhan, maka malaikat akan datang dan menyaksikan nya melaksanakan sholat Tarwih serta Allah akan melindunginya pada Hari Kiamat

Malam ke 15
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 15, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam lima belas Ramadhan, maka semua malaikat yang menanggung Arsy berselawat kepada nya dan memohonkan ampun atas dosa2.

Malam ke 16
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 16, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke enam belas Ramadhan, maka Allah akan menulis kan kepada nya terlepas dan Azab Neraka dan di masukkan ke Syurga nya Allah.

Malam ke 17
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 17, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke tujuh belas Ramadhan, maka pahala sholat arwih nya pada malam itu disamakan derjat nya dengan pahala para Nabi

Malam ke 18
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 18, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke delapan belas Ramadhan, maka Para Malaikat Berseru kepada nya : hai hamba Allah, sesungguhnya Allah SWT telah redha kepada mu, dan kepada ibu bapak mu baik yg masih hidup maupun yang sudah mati.

Malam ke 19
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 19, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke sembilan belas Ramadhan, maka ia akan menaikkan Derjatnya dalam Syurga Firdaus

Malam ke 20
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 20, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke dua puluh Ramadhan, maka Allah akan mengkaruniakan kepadanya pahala orang2 yang mati syahid dan pahala orang2 sholeh.

Malam ke 21
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 21, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnah Tarawih pada malam ke dua puluh satu Ramadhan, maka Allah membangun untuknya sebuah gedung dari cahaya.

Malam ke 22
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 22, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnah Tarawih pada malam ke dua puluh dua Ramadhan, maka Allah menjamin kita datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.

Malam ke 23
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 23, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke dua puluh tiga Ramadhan, maka Allah buat khusus untuk nya kota (taman indah di Syurga)

Malam ke 24
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 24, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke dua puluh empat Ramadhan, maka Akan di kabulkan oleh Allah swt 24 Macam do’anya

Malam ke 25
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 25, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke dua puluh lima Ramadhan, maka Allah akan membebaskan nya dari Azab kubur

Malam ke 26
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 26, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke dua puluh enam Ramadhan, maka ia akan mendapat pahala dari Allah swt untuk 40 tahun

Malam ke 27
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 27, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke dua puluh tujuh Ramadhan, maka ia akan melewati titian Shirotal Mustaqim secepat kilat

Malam ke 28
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 28, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke dua puluh delapan Ramadhan, maka di tinggikan Derjat nya di Syurga 1000 derajat

Malam ke 29
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 29, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke dua puluh sembilan Ramadhan, maka ia akan mendapat pahala dari Allah bagaikan 1000 kali pahala Naik Haji

Malam ke 30
Keutamaan sholat tarawih dimalam terahir, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke tiga puluh Ramadhan, maka Allah Berfirman kepada nya “Makanlah olehmu buah buahan Syurga, Mandilah kamu dengan Air Salsabil, Minumlah oleh mu Air Al-Kautsar, Akulah Tuhanmu dan engkaulah hamba-Ku”
والله اعلم...*Ulang kaji Bab Puasa, tidak lama lagi Ramadhan:*

*Syarat Wajib Puasa* :-

1. Islam
2. Baligh
3. Berakal
4. Sihat
5. Bermukim (Tidak Musafir)
6. Suci (Dari Haid Dan Nifas)

*Syarat Sah Puasa* :-

1. Islam
2. Berakal & Mumayyiz
3. Suci (Dari Haid Dan Nifas)
4. Nyata masuknya bulan Ramadhan

*Rukun-Rukun Puasa*:-

1. Orang Yang Puasa
2. Berniat
3. Menahan Diri Daripada Perkara Yang Membatalkan Puasa

*Perkara Yang Membatalkan Puasa* :-

1. Makan Dan Minum Dengan Sengaja
2. Memasukkan Dengan Sengaja Benda Ke Dalam Rongga Yang Terbuka. *Seperti* (lubang 👃, 👂🏻👄 2 lubang kemaluan)
3. Muntah Dengan Sengaja.
4. Keluar Haid & Nifas
5. Gila
6. Murtad
7. Keluar Mani Dengan Sengaja
8. Bersetubuh Di Siang Hari

*Perkara Sunat Ketika Puasa* :-

1. Segera Berbuka Puasa
2. Berbuka Dengan Kurma/Juadah Manis
3. Baca Doa
4. Melambatkan Bersahur
5. Banyakkan Baca Al-Quran, Berzikir, Berselawat Dan Membuat Amal Kebajikan
6. Sentiasa Bersedekah
7. Jauhkan Diri Daripada Bercakap Perkara Yang Sia-Sia Dan Perbuatan Yang Tidak Membawa Manfaat
8. Mandi Junub Lebih awal Sebelum Masuk Waktu Subuh

*Makruh Ketika Puasa* :-

1. Bersuntik
2. Berbekam
3. Berkumur-Kumur
4. Memasukkan Air Ke Dalam Rongga Hidung Secara Berlebihan
5. Mandi Yang Berlebihan
6. Rasa Makanan Di Hujung Lidah

*6 HAL YG MENGHILANGKAN PAHALA PUASA*

1. Berdusta
2. Ghibah
3. Ado Domba
4. Sumpah palsu
5. Memandang seseorang dgn nafsu sahwat
6. mengeluarkan kata kata keji, cacian maki

*Golongan Yang Wajib Qada' Puasa* :-

1. Orang Sakit Yang Ada Harapan Untuk Sembuh
2. Orang Yang Musafir (Bukan Kerana Maksiat)
3. Orang Yang Kedatangan Haid Dan Nifas
4. Orang Yang Meninggalkan Niat Puasa
5. Orang Yang Sengaja Melakukan Perkara2 Yang Membatalkan Puasa
6. Orang Yang Pitam/Mabuk
7. Orang Yang Sangat Lapar Dan Dahaga

*Mereka Yang Di Kenakan Membayar Fidyah Puasa*:-

1. Mereka Yang Tidak Dapat Mngqada'kan Puasa Sehingga Masuk Ramadhan Kali Kedua - (Fidyahnya : 1 Cupak Beras Untuk Setiap Hari Yang Di Tinggalkan Di Samping Mengqada' Puasa) Bagi Setahun Tertinggal..
Kalau Tidak Di Qada' Sehingga Melampaui 2 Tahun Maka Di Kenakan 2 Cupak Tetapi Puasa Tetap Juga 1 Hari (Tiada Tambahan)

2. Orang Sakit Yang Tidak Ada Harapan Untuk Sembuh

3. Orang Yang Terlalu Tua Dan Tidak Berdaya Untuk Berpuasa

4. Orang Yang Ada Qada' Puasa Tetapi Meninggal Dunia Sebelum Sempat Berbuat Demikian (Fidyahnya : Di Buat Oleh Kerabat Si Mati/Di Ambil Daripada Harta Pusakanya)

5. Perempuan Yang Mengandung/Yang Menyusukan Anaknya Perlu Mengqada' Puasa Dan Membayar Fidyah 1 Cupak Beras Bagi Setiap Hari Yang Di Tinggalkan Sekiranya Dia Meninggalkan Puasa Kerana Bimbangkan Anaknya Tetapi Sekiranya Dia Takut Memudaratkan Pada Dirinya Dia Hanya Wajib Mengqada' Puasanya

*Kifarat Bersetubuh Di Bulan Ramadhan* :-

Orang Yang Bersetubuh Pada Siang Hari Bulan Ramadhan, Maka Kedua2 Suami Isteri Tersebut Perlu Mengqada' Puasa Berkenaan Dan Suami Wajib Membayar Kifarat (Denda) Seperti :-

1. Memerdekakan Seorang Hamba Mukmin L/P
(Sekiranya Tidak Mampu)

2. Berpuasa 2 Bulan Berturut-Turut Tanpa Terputus (Kalau Tidak Berdaya)

3. Memberi Makan Kepada 60 Orang Fakir Miskin
Walau Bagaimana Pun, Jika Persetubuhan Itu Di Lakukan Kerana Terlupa, Jahil Tentang Haramnya/Di Paksa Ke Atasnya Tidaklah Wajib Kifarat

*Tingkatan Puasa*:-

1. Puasa Umum - Sekadar Menahan Makan, Minum Dan Keinginan Berjimak

2. Puasa Khusus - Memelihara Mata, Telinga, Lidah, Tangan Dan Kaki Daripada Melakukan Dosa Selain Menahan Diri Daripada Perkara Di Atas

3. Puasa Khusus Al-Khusus - Merangkumi puasa Di Atas Dan Di Sempurnakan P**a Dengan Puasa Hati Daripada Semua Keinginan Zahir Dan Batin

*Mereka Yang Di Benarkan Meninggalkan Puasa* :-

1. Orang Yang Hilang Daya Upaya Seperti Sakit Yang Apabila Berpuasa Akan Menambahkan Keuzuran

2. Orang Musafir

3. Org Yang Terlalu Tua Dan Amat Lemah

4. Orang Yang Tersangat Lapar Dan Dahaga

5. Perempuan Hamil/Menyusukan Anaknya Yang Apabila Berpuasa Boleh Memudaratkan Diri/Anak Yang Di Susui Itu

# Selamat Menjalani Ibadah Puasa Kepada Umat Islam Mukminin Dan Mukminat..
Semoga Puasa Pada Tahun Ini Memberi Manfaat Kepada Kita..
Semoga Puasa Pada Tahun Ini Lebih Mudah Daripada Tahun Sebelumnya Dan Membanyakkan Kita Membuat Amal Ja'riah..
In Syaa ALLAH.
🤲🤲🤲

*Berbuka puasa dgn buah kurma + minum air putih*

Pendapat para ulama’ mengenai sholat tarawih jumlah rakaatnya 20 roka'at bukan 8 roka’at :

Berdasarkan dalil dan kaedah di atas, para ulama’ dalam mazhab Syafi’e (Syafi’iyyah) mengistinbatkan bilangan rakaatnya seperti berikut:

1) Disebutkan di dalam Mukhtashar Al-Muzani:

أَنَّ اْلإِمَامَ الشَّافِعِيَّ رحمه الله قَالَ: رَأَيْتُهُمْ بِالْمَدِينَةِ يَقُومُونَ بِتِسْعٍ وَثَلاَثِينَ وَأَحَبَّ إِلَيَّ عِشْرُونَ لأَنَّهُ رُوِيَ عَنْ عُمَرَ وَكَذَلِكَ بِمَكَّةَ يَقُومُونَ عِشْرِينَ رَكْعَةً يُوتِرُونَ بِثَلاَثٍ.

“Sesungguhnya Imam Syafi’e berkata: Aku telah melihat mereka di Madinah mendirikan (Solat Tarawih) denga 39 rakaat, dan aku menyukai 20 rakaat kerana telah diriwayatkan dari Umar. Dan begitu juga di Makkah, mereka mendirikan 20 rakaat dan mengerjakan Witir dengan 3 rakaat.”

2) Imam Nawawi berkata di dalam Syarh al-Muhazzab:

صَلاَةُ التَّرَاوِيحِ مِنَ النَّوَافِلِ الْمُؤَكَّدَةِ كَمَا دَلَّتْ عَلَى ذَلِكَ اْلأَحَادِيثُ الشَّرِيفَةُ الْمُتَقَدِّمَةُ وَهِيَ عِشْرُونَ رَكْعَةً مِنْ غَيْرِ صَلاَةِ الْوِتْرِ، وَمَعَ الْوِتْرِ تُصْبِحُ ثَلاَثًا وَعِشْرِينَ رَكْعَةً … عَلَى ذَلِكَ مَضَتِ السُّنَّةُ وَاتَّفَقَتِ اْلأُمَّةُ، سَلَفًا وَخَلَفًا مِنْ عَهْدِ الْخَلِيفَةِ الرَّاشِدِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رضي الله عنه وأرضاه – إِلىَ زَمَانِنَا هَذَا … لَمْ يُخَالِفْ فِي ذَلِكَ فَقِيهٌ مِنَ اْلاَئِمَّةِ اْلأَرْبعَةِ الْمُجْتَهِدِينَ إِلاَّ مَا رُوِىَ عَنْ إِمَامِ دَارِ الْهِجْرَةِ مَالِكٍ بْنِ أَنَسٍ رضي الله عنه اَلْقَوْلُ بِالزِّيَادَةِ فِيهَا، إِلىَ سِتٍّ وَثَلاَثِينَ رَكْعَةً…فِي الرِّوَايَةِ الثَّانِيَةِ عَنْهُ – مُحْتَجًّا بِعَمَلِ أَهْلِ الْمَدِينَةِ فَقَدْ رُوِيَ عَن نَافِعٍ أَنَّهُ قَالَ: أَدْرَكْتُ النَّاسَ يَقُومُونَ رَمَضَانَ بِتِسْعٍ وَثَلاَثِينَ رَكْعَةً يُوتِرُونَ مِنْهَا بِثَلاَثٍ

“Sholat Tarawih termasuk di dalam sholat Nawafil yang muakkad seperti mana yang ditunjukkan perkara itu oleh hadith-hadith yang mulia yang telah disebut terdahulu. Ia adalah sebanyak dua puluh rakaat selain dari sholat Witir. (Jika) bersama Witir maka ia menjadi 23 rakaat…atas jalan inilah berlalunya sunnah dan sepakat ummah, dari kalangan Salaf dan Khalaf dari zaman Khulafa’ ar-Rasyidin Umar ibn Al-Khattab, semoga Allah meredhainya dan dia meredhaiNya juga sampailah ke zaman kita ini…Tidak ada seorang pun ahli feqah dari kalangan empat imam mazhab (Hanafiyyah, Malikiyyah, Syafi’iyyah dan Hanabilah) membantah perkara ini, melainkan apa yang diriwayatkan dari Imam Dar al-Hijrah, Imam Malik bin Anas tentang pendapat yang lebih bilangannya pada sholat Tarawih kepada 36 rakaat…Dalam riwayat kedua daripada Imam Malik, iaitu dengan hujahnya beramal dengan amalan penduduk Madinah iaitu: Sesungguhnya diriwayatkan dari Nafi’ sesungguhnya dia berkata: Aku mendapati orang ramai mendiri Ramadhan (sholat Tarawih) dengan 39 rakaat dan mereka mendirikan Witir daripadanya sebanyak 3 rakaat…”

Syaikh Muhammad Ali ash-Shabuni menambah:

…أَمَّا الرِّوَايَةُ الْمَشْهُورَةُ عَنْهُ، هِيَ الَّتِي وَافَقَ فِيهَا الْجُمْهُورُ مِنَ الْحَنَفِيَّةِ وَالشَّافِعيَّةِ وَالْحَنَابِلَةِ عَلَى أَنَّهَا عِشْرُونَ رَكْعَةً وَعَلَى ذَلِكَ اتَّفَقَتِ الْمَذَاهِبُ اْلأَرْبعَةُ وَتَمَّ اْلإجْمَاعُ.

“Adapun riwayat yang masyhur daripada Imam Malik, iaitulah yang diittifaqkan Jumhur ulama’ dari kalangan Hanafiyyah, Syafi’iyyah dan Hanabilah atas sholat Tarawih itu 20 rakaat. (Oleh itu) atas sebab perkara itulah (iaitu riwayat yang kedua ini), maka jadilah (sholat Tarawih sebanyak 20 rakaat) adalah ittifaq empat mazhab dan lengkaplah (ia menjadi) ijma’.”

3) Imam Nawawi juga menyebutkan di dalam Al-Majmu’:

مَذْهَبُنَا أَنَّهَا عِشْرُونَ رَكْعَةً بِعَشْرِ تَسْلِيمَاتٍ غَيْرِ الْوِتْرِ وَذَلِكَ خَمْسُ تَرْوِيحَاتٍ وَالتَّرْوِيحَةُ أَرْبَعُ رَكَعَاتٍ بِتَسْلِيمَتَيْنِ… وَبِهِ قَالَ أَبُو حَنِيفَةَ وَأَصْحَابُهُ وَأَحْمَدُ وَدَاوُدُ وَغَيرُهُمْ وَنَقَلَهُ الْقَاضِيُّ عِيَاضٍ عَن جُمْهُورِ الْعُلَمَاءِ. وَقَالَ مَالِكٌ: اَلتَّرَاوِيحُ تِسْعُ تَرْوِيحَاتٍ وَهِيَ سِتَّةٌ وَثَلاَثِينَ رَكْعَةً غَيْرُ الْوِتْرِ

“Mazhab kami ialah sesungguhnya ia 20 rakaat dengan 10 salam selain Witir. Jadi ada 5 rehat, dan setiap sekali rehat ada 4 rakaat dengan 2 salam…Dan mengikut juga pendapat inilah (iaitu 20 rakaat) oleh Abu Hanifah dan rakan-rakannya, Ahmad, Daud (azh-Zahiri) dan selain dari mereka. Al-Qadhi ‘Iyadh juga menukilkannya dari jumhur Ulama’. Imam Malik berkata: Sholat Tarawih ada 9 rehat iaitu 36 rakaat selain dari Witir.”

4) Imam Syarbini al-Khatib menyebutkan:

اَلتَّرَاوِيحُ عِشْرُونَ رَكْعَةً بِعَشَرِ تَسْلِيمَاتٍ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِن رَمَضَانَ لِمَا رَوَاهُ الْبَيْهَقِيُّ بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ أَنَّهُمْ كَانُوا يَقُومُونَ عَلَى عَهْدِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ بِعِشْرِينَ رَكْعَةً.

“Dan Tarawih itu 20 rakaat dengan 10 salam setiap bulan Ramadhan. Demikiannlah hadith Al-Baihaqi dengan sanad yang shahih bahawasanya sahabat-sahabat Nabi صلى الله عليه وآله وسلم mendirikan sembahyang pada masa Umar bin Al-Khattab dalam bulan Ramadhan sebanyak 20 rakaat. Dan Imam Malik meriwayatkan di dalam Al-Muwaththo’ sebanyak 23 rakaat, tetapi Imam Al-Baihaqi mengatakan bahawa yang tiga rakaat yang akhir ialah Sembahyang Witir.”

7) Imam Zainuddin bin Abd al-Aziz al-Malibari dalam kitab Fath al-Mu’in menyimpulkan bahawa sholat Tarawih hukumnya sunat yang jumlahnya 20 rakaat:

وَصَلاَةُ التَّرَاوِيحِ سُنَّةٌ مُؤَكَّدَةٌ وَهِيَ عِشْرُونَ رَكْعَةً بِعَشْرِ تَسْلِيمَاتٍ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ لِخَبَرٍ (( مَن قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاِحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِن ذَنبِهِ )) وَيَجِبُ التَّسْلِيمُ مِن كُلِّ رَكْعَتَيْن فَلَوْ صَلَّى أَرْبَعًا مِنْهَا بِتَسْلِيمَةٍ لَمْ تَصِحُّ.

“Sholat Tarawih hukumnya sunat, 20 rakaat dan 10 salam pada setiap malam di bulan Ramadhan. Kerana ada hadith: Barang siapa melaksanakan (sholat Tarawih) di malam Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka dosanya yang terdahulu diampuni. Setiap dua rakaat harus salam. Jika sholat Tarawih 4 rakaat dengan satu kali salam maka hukumnya tidak sah……”

Di dalam kitab Rahmah al-Ummah fi Ikhtilaf al-Aimmah karangan Al-Allamah Abi Abdillah Muhammad bin Abdur Rahman ad-Dimasyqi al-Uthmani asy-Syafi’e pada Hamisy al-Mizan al-Kubra menyatakan:

فَصْلٌ: وَمِنَ السُّنَنِ صَلاَةُ التَّرَاوِيحِ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ عِندَ أَبِي حَنِيفَةَ وَالشَّافِعِي وَأَحْمَدَ وَهِيَ عِشْرُونَ رَكْعَةً بِعَشْرِ تَسْلِيمَاتٍ وَفِعْلُهَا فِي الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ

“(Fasal): Dan termasuk dari sholat-sholat sunat ialah Sholat Tarawih pada bulan Ramadhan di sisi Abu Hanifah, Syafi’e dan Ahmad iaitu ia adalah sebanyak 20 rakaat dengan 10 salam. Dan mendirikannya secara berjama’ah adalah afdhal.”

9) Syaikh Abd al-Qadir ar-Rahbawi menyebutkan di dalam kitabnya As-Sholah ‘ala al-Mazahib al-Arba’ah:

وَعَدَدُ رَكْعِتِهَا عِشْرُونَ رَكْعَةً. وَهَذَا الَّذِي بَيَّنَهُ عُمَرُ بْنِ الْخَطَّابِ رضي الله بِفِعْلِهِ عِندَمَا جَمَعَ النَّاسَ أَخِيرًا فِي الْمَسْجِدِ، وَصَلاَتِهِمْ خَلْفَ إِمَامٍ وَاحِدٍ، وَوَافَقَهُ الصَّحَابَةُ عَلَى ذَلِكَ وَلَمْ يَكُن لَهُمْ مُخَالِفٌ مِمَّن بَعْدَهُمْ مِنَ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ…

“Dan bilangan rakaatnya (Sholat Tarawih) 20 rakaat. Dan inilah yang diterangkan oleh Sayyiduna Umar bin Al-Khattab dengan perbuatannya ketika mengumpulkan para sahabat akhirnya dalam masjid. Dan (menyuruh) mereka bersembahyang di belakang seorang imam. Para sahabat bersetuju atas perbuatannya itu dan tidak ada seorangpun Khalifah yang datang selepas mereka (selepas sahabat) yang menyalahkan mereka (Umar dan generasi sahabat yang melakukan 20 rakaat).”

10) M***i Besar Negara Mesir, Al-Allamah Syaikh Ali Jum’ah [30] menyebutkan di dalam kitabnya Al-Bayan Lima Yasyanghal al-Azhan:

وَالْحَقُ أَنَّ اْلأُمَّةَ أَجْمَعَتْ عَلَى أَنَّ صَلاَةَ التَّرَاوِيحِ عِشْرِينَ رَكْعَةً مِنْ غَيْرِ الْوِتْرِ، وَثَلاَثَ وَعِشْرِينَ رَكْعَةً بِالْوِتْرِ، وَهُوَ مُعْتَمَدُ الْمَذَاهِبِ الْفِقْهِيَّةِ اْلأَرْبَعَةِ: اَلْحَنَفِيَّةِ وَالْمَالِكِيَّةِ فِي الْمَشْهُورِ وَالشَّافِعِيَّةِ وَالْحَنَابِلَةِ.

“Dan yang benarnya (dalam perkara rakaat Tarawih) ialah, sesungguhnya umat Islam telah ijma’ ke atas Sholat Tarawih itu 20 rakaat tidak termasuk Witir, dan 23 rakaat termasuk Witir yang mana itulah yang mu’tamad (dipegang) oleh mazhab-mazhab feqah yang empat: Mazhab Hanafi, pendapat yang masyhur dalam mazhab Maliki, mazhab Syafi’e dan mazhab Hanbali.”

11) Di dalam kitab Al-Fiqh ‘Ala al-Mazahib al-Arba’ah disebutkan:

وَقَدْ ثَبَّتَ أَنَّ صَلاَةَ التَّرَاوِيحِ عِشْرُونَ رَكْعَةً سِوَى الْوِتْرِ

“Dan sesungguhnya telah tetaplah (thabit) bahawa Sholat Tarawih adalah 20 rakaat (menurut semua imam mazhab) selain Witir

12) Disebutkan di dalam kitab Al-Hady an-Nabawi ash-Shahih fi Solah at-Tarawih

karangan Syaikh Muhammad Ali ash-Shabuni:

قَالَ اْلإِمَامُ التِّرْمِذِي فِي جَامِعِهِ اَلْمُسَمَّى سُنَنِ التِّرْمِذِي: أَكْثَرَ أَهْلُ الْعِلْمِ عَلَى مَا رُويَ عَنْ عُمَرَ، وَعَلِيٍّ وَغَيْرِهِمَا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم: عِشْرِينَ رَكْعَةً وَهُوَ قَوْلُ سُفْيَانَ الثَّوْرِي وَإِبْنِ الْمُبَارَكَ وَالشَّافِعِيّ وَقَالَ الشَّافِعِي : وَهَكَذَا أَدْرَكْتُ النَّاسَ بِمَكَّةَ يُصَلُّونَ عِشْرِينَ رَكْعَةً . أهـ.

“Al-Imam At-Tirmizi berkata di dalam kitab Jami’nya yang bernama Sunan at-Tirmizi: Kebanyakan Ahl al-Ilm di atas pendapat seperti yang diriwayatkan dari Sayyiduna Umar, Sayyiduna Ali dan selain keduanya dari para sahabat Nabi صلى الله عليه وآله وسلم iaitu (mendirikan sholat Tarawih sebanyak) 20 rakaat. Ia adalah pendapat Sufyan ath-Thauri, Ibn Al-Mubarak, Syafi’e. Imam Syafi’e berkata: Dan beginilah aku mendapati orang ramai di Makkah mereka mendirikan (sholat Tarawih dengan ) 20 rakaat.” Intaha.

Ibn Rusyd menyebutkan di dalam Bidayah al-Mujtahid:

اِخْتَارَ مَالِكٌ – فِي أَحَدِ قَوْلَيْهِ – وَأَبُو حَنِيفَةَ وَالشَّافِعِي وَأَحْمَدُ اَلْقِيَامُ بِعِشْرِينَ رَكْعَةً سِوَى الْوِتْرِ.

“Imam Malik telah memilih –dalam salah satu di antara dua pendapatnya-,

juga Abu Hanifah, Syafi’e, Ahmad dengan 20 rakaat selain Witir.”

Seterusnya Syaikh Muhammad Ali ash-Shabuni menyebutkan:

“Bahawa kedua Haramaian (Masjidil Haram dan Masjid Nabawi) juga menjadi panduan dan ikutan kita dalam perkara Sholat Tarawih 20 rakaat ini yang mana kedua-dua masjid suci ini mendirikan Sholat Tarawih dengan 20 rakaat sejak zaman dahulu lagi sehingga sekarang.”

Meskipun demikian bila shalat taraweh dilakukan kurang dari 20 rakaat juga telah mendapatkan kesunahan seperti keterangan dalam kitab at-tausyah Hal. 52

وَهِيَ عِشْرُونَ رَكْعَة بعشر تسليمات وجوباً ولو صلي بدون عشرين حصل له ما فعله

“Shalat taraweh adalah 20 roka’at dengan sepuluh salaman secara wajib, bila seseorang shalat kurang dari 20 rokaat maka ia juga telah mendapatkan yang ia kerjakan”

Derajat Hadits yang Meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa aalihii wasallam Qiyam Ramadhan Delapan Rakaat
عن جابر بن عبد الله قال صلى بنا رسول الله صلى الله عليه و سلم في رمضان ثمان ركعات والوتر فلما كان من القابلة اجتمعنا في المسجد ورجونا أن يخرج إلينا فلم نزل في المسجد حتى أصبحنا فدخلنا على رسول الله صلى الله عليه و سلم فقلنا له : يا رسول الله رجونا أن تخرج إلينا فتصل بنا فقال : كرهت أن يكتب عليكم الوتر
'AN JAABIR IBNI 'ABDILLAAH QAALA:SHALLAA BINAA RASUULULLAAH shallallaahu 'alaihi wasalllam FII RAMADHAAN TSAMAANA RAKA'AATIN WAL WITRA. FALAMMAA KAANA MINAL QAABILATI IJTAMA'NAA FIL MASJIDI WA RAJAUNAA AN YAKHRUJA ILAINAA FALAM NAZAL FIL MASJIDI HATTAA ASHBAHNAA. FADAKHALNAA 'ALAA RASUULILLAAH shallallaahu 'alaihi wasallam FA QULNAA LAHUU YAA RASUULALLAAH RAJAUNAA AN TAKHRUJA ILAINAA FATUSHALLI BINAA FA QAALA KARIHTU AN YUKTABA 'ALAIKUM AL WITRU
Dari Jabir bin Abdullah, dia berkata: ”Rasulullah -shallaahu 'alaihi wasallam- shalat dengan kami pada malam Ramadhan delapan rakaat dan witir.Maka ketika malam berikutnya kami berkumpul didalam masjid dan berharap beliau akan keluar kepada kami, dan kami terus menerus dimasjid sampai pagi, kemudian kami masuk kepada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam dan kami berkata kepada beliau: ’Wahai Rasulullah, kami berharap engkau keluar kepada kami dan engkau shalat dengan kami, maka beliau bersabda: "Saya tidak senang witir diwajibkan atas kalian.’'
Pertama : Al Hafizh Adz Dzahabi dalam kitab Miizaanul I'tidal juz III halaman 310, ketika menjelaskan rawi yang bernama 'Isa bin Jaariyah, beliau mengutip sebuah sanad dan matan sebagai berikut:.
جعفر بن حميد ، حدثنا يعقوب القمى ، عن عيسى بن جارية ، عن جابر ، قال : صلى بنا رسول الله صلى الله عليه وسلم ليلة في رمضان ثمانى ركعات ، والوتر ، فلما كان في القابلة اجتمعنا ورجونا أن يخرج ، فلم نزل حتى أصبحنا ، قال : فدخلنا على النبي صلى الله عليه وسلم فقلنا : يا رسول الله اجتمعنا في المسجد ، ورجونا أن تخرج إلينا . فقال : إنى كرهت أن يكتب عليكم الوتر
al-Hafizh Adz-Dzahabi berkata : ISNAADUHUU WASATHUN (sanadnya tengah-tengah). [ Sumber:Miizaanul I'tidal 3/310, cetakan Daar Ihya al Kutub al 'Arabiyyah ].
Kedua : Al Hafizh al Haitsami dalam kitab Majma'uz Zawaaid juz III halaman 224
وعن جابر قال: صلى بنا رسول الله صلى الله عليه وسلم في شهر رمضان ثمان ركعات وأوتر فلما كانت القابلة اجتمعنا في المسجد ورجونا أن يخرج إلينا فلم يزل فيه حتى أصبحنا ثم دخلنا فقلنا: يا رسول الله اجتمعنا في المسجد ورجونا أن تصلي بنا؟ قال:إني خشيت - أو كرهت - أن يكتب عليكم". رواه أبو يعلى والطبراني في الصغير وفيه عيسى بن جارية وثقه ابن حبان وغيره وضعفه ابن معين.
RAWAAHU ABUU YA'LAA WATHTHABARAANI FISHSHAGHIIRWA FIIHI 'IISAA IBNU JAARIYAH WATSTSAQAHUU IBNU HIBBAAN WA GHAIRUHUU WA DHA''AFAHUU IBNU MA'IIN
Hadits diriwayatkan oleh Abu Ya'la dan ath Thabarani.Didalam hadits ada Isa bin Jariyah, dia ditsqahkan oleh Ibnu Hibban dan lainnya, didha'ifkan oleh Ibnu Ma'in
Sumber :
* مجمع الزوائد. الإصدار 2.02* *للحافظ الهيثمي* * اسم الكتاب الكامل: مجمع الزوائد ومنبع الفوائد* *للحافظ نور الدين علي بن أبي بكر الهيثمي المتوفى سنة 807* بتحرير الحافظين الجليلين: العراقي وابن حجر* *المحتويات: جميع الكتاب: الجزء الأول حتى العاشر.* جميع الكتاب مدقق مرتين* *تم التدقيق الثاني بالمقابلة مع طبعة دار الفكر، بيروت، طبعة 1412 هـ، الموافق 1992 ميلادي

Ketiga : Dr. Muhammad Musthafa al A'zhami ketika mentahqiq shahih Ibnu Khuzaimah, beliau mengomentari hadist diatas :
إسناده حسن عيسى بن جارية فيه لين
ISNAADUHUU HASAN, 'IISAA IBNU JAARIYAH FIIHI LIINUN (sanadnya hasan, Isa bin Jariyah didalamnya ada kelemahan).
Sumber :
الكتاب : صحيح ابن خزيمةالمؤلف : محمد بن إسحاق بن خزيمة أبو بكر السلمي النيسابوريالناشر : المكتب الإسلامي - بيروت ، 1390 - 1970تحقيق : د. محمد مصطفى الأعظمي
Keempat : Syu'eib al Arna`uth ketika mentahqiq shahih Ibnu Hibban, beliau mengomentari hadits diatas :
إسناده ضعيف
ISNAADUHUU DHA'IIFUN (sanadnya dha'if).
Sumber :
الكتاب : صحيح ابن حبان بترتيب ابن بلبانالمؤلف : محمد بن حبان بن أحمد أبو حاتم التميمي البستيالناشر : مؤسسة الرسالة - بيروتالطبعة الثانية ، 1414 - 1993تحقيق : شعيب الأرنؤوطعدد الأجزاء : 18الأحاديث مذيلة بأحكام شعيب الأرنؤوط عليها
Di atas dikatakan:al Hafizh Adz Dzahabi berkata :
إسناده وسط
ISNAADUHUU WASATHUN (sanadnya tengah-tengah). Saya belum menemukan apakah itu yang dmaksud dengan : ISNAD WASATH, Hanya saja dalam sebuah situs dikatakan:
وقولهم: ((حديث صالح)) أو: ((إسناده صالح)) وهذا يرادف الحسن، وقد يكون أدنى منه، كصالح للاعتبار لا للاحتجاج.وقولهم: ((إسناده وسط)) فهو بمنزلة ((صالح)) إلا إن دلت قرينة على إرادة الحسن.

*Keutamaan salat tarawih dari mulai hari 1-30 ternyata memiliki keutamaan yang berbeda-beda. Sehingga jangan sampai Anda melewatkannya begitu saja*

Sungguh di sayangkan ketika kita hanya melewatkan sholat tarawih begitu saja, karena keutamaan sholat tarawih itu sangat besar pahalanya.

*Dari Abu Hurarirah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda*

*Barang siapa melakukan qiyam Ramadhan atas dasar iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari)*

Untuk mengetahui apa saja keutamaan shalat Tarawih dari hari 1-30. Berikut ini keutamaan shalat Tarawih di bulan ramadhan dari malam pertama hingga malam terakhir:

Malam ke 1
Keutamaan sholat tarawih dimalam pertama adalah ia akan keluar dari dosa dosa sebagaimana ia baru di lahirkan

Malam ke 2
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 2, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke dua Ramadhan, maka dosanya dan kedua dosa ibu bapak nya akan di ampuni oleh SWT

Malam ke 3
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 3, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke tiga Ramadhan, maka maka malaikat yang ada di Arsy berdoa kepada Allah agar diampuni dosa kita

Malam ke 4
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 4, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke empat Ramadhan, maka ia akan memperolah pahala dari orang2 yang membaca kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al Qur’an

Malam ke 5
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 5, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke lima Ramadhan, maka Allah akan Memberikan Pahala sebagaimana Pahala nya orang2 yang sholat di masjidil Haram, Masjid Madina dan Aqsa.

Malam ke 6
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 6, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke enam Ramadhan, maka Malaikat yang tawaf di Baitul Makmur (70Ribu malaikat) serat batu2 dan tanah mendoakan orang2 yang melaksanakan sholat tarwih pada malam ini.

Malam ke 7
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 7, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke tujuh Ramadhan, maka ia akan memperolah pahala Se akan2 bertemu dengan Nabi Musa dan Berjuang mengalahkan musuh ketatnya yaitu Fi’aun dan Hamman.

Malam ke 8
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 8, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke delapan Ramadhan, maka ia akan memperolah pahala yang di lakukan nabi Ibrahim As

Malam ke 9
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 9, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke sembilan Ramadhan, maka ia akan di naikkan mutu dan nilai ibadah nya sebagaimana mutu dan Ibadah Nabi Muhammad SAW.

Malam ke 10
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 10, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke sepuluh Ramadhan, maka Allah akan mengkaruniakan kepadanya kebaikan dunia dan Akhirat.

Malam ke 11
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 11, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke sebelas Ramadhan, maka ia akan keluar dari dosa dosa sebagaimana ia baru di lahirkan.

Malam ke 12
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 12, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke dua belas Ramadhan, maka ia akan datang pada Hari Kiamat dalam ke adaan muka yang bercahaya karna pengaruh Ibadahnya

Malam ke 13
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 13, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke tiga belas Ramadhan, maka maka ia akan datang pada hari kiamat dalam ke adaan sentosa, terlepas dari segala kejelekan dan keburukan

Malam ke 14
Keutamaan sholat tarawih dimalam ke 14, Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarawih pada malam ke empat belas Ramadhan, maka malaikat akan datang dan menyaksikan nya melaksanakan sholat Tarwih serta Allah akan melindunginya pada H

Address

ACEH TIMUR
Idi

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Haba Aceh Timur posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Videos

Share


Other Media/News Companies in Idi

Show All