23/05/2025
cara menanam pare yang benar
Budidaya pare yang benar dimulai dari pemilihan bibit yang baik, persiapan lahan yang baik, penanaman yang tepat, perawatan tanaman, dan pengendalian hama dan penyakit. Penting juga untuk memahami kondisi iklim dan cuaca saat proses budidaya pare.
1. Persiapan Benih:
Pilih benih pare yang berkualitas, sehat, dan bebas dari hama atau penyakit.
Bisa melakukan persemaian benih terlebih dahulu untuk mendapatkan bibit yang lebih kuat.
2. Persiapan Lahan:
Olah lahan hingga gembur dan perbaiki drainase.
Buat bedengan dengan ketinggian yang sesuai agar air tidak menggenang, terutama saat musim hujan.
Tambahkan pupuk kandang atau pupuk organik lainnya untuk meningkatkan kesuburan tanah.
3. Penanaman:
Buat lubang tanam dengan jarak yang sesuai (contohnya 75 x 75 cm atau 100 x 100 cm).
Tanam benih pare dengan kedalaman yang cukup.
Berikan dukungan untuk tanaman pare agar bisa tumbuh tegak (misalnya dengan membuat para-para).
4. Perawatan Tanaman:
Penyiraman secara teratur, terutama saat musim kemarau.
Pemupukan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman.
Penyepraian daun dan buah dengan pupuk kalium dan pupuk mikro untuk meningkatkan produktivitas.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit:
Periksa tanaman secara rutin untuk mendeteksi adanya hama atau penyakit.
Gunakan pestisida atau fungisida yang sesuai jika diperlukan.
Perhatikan gejala-gejala serangan hama dan penyakit, seperti ulat grayak, hama tepung, dan lain-lain.
6. Panen:
Panen buah pare saat umur tanaman 40-50 hari setelah tanam.
Panen bisa dilakukan setiap 2-4 hari sekali.
Tips Tambahan:
Pare tidak terlalu membutuhkan banyak sinar matahari, jadi bisa ditanam di area yang agak teduh.
Membuat bedengan tinggi bisa membantu mencegah tanaman pare dari genangan air, terutama saat musim hujan.
Penyiraman dan pemupukan yang tepat akan membantu tanaman pare tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang berkualitas.