05/10/2022
COPYWRITING
Apa itu copywriting?
Dalam dunia marketing, ada yang namanya menjual melalui tulisan. Terlihat simpel, tinggal tulis nama produk, fitur, harga, manfaat, dan cara pesan, selesai. Tapi selanjutnya? Nggak ada yang beli produk atau jasa Kamu.
Padahal kompetitor juga jual produk yang sama, tapi kenapa dia bisa lebih banyak dapat pelanggan dan pelanggannya sangat antusias dengan produk dia?
Itu karena dia pakai teknik yang dinamakan copywriting. Nah, kali ini saya akan membahas apa itu copywriting dan contohnya. Jadi untuk kamu yang mau tau, langsung aja simak artikel ini sampai habis ya!
Ada banyak penjelasan mengenai copywriting, tapi ringkasnya, copywriting adalah salah satu teknik seni penulisan yang memiliki tujuan untuk mendapatkan respon dari pembacanya.
Nggak hanya melalui tulisan, media dalam copywriting bisa berupa gambar maupun video. Copywriting biasanya digunakan untuk iklan pada website, landing page, TV, majalah, dan lain sebagai.
Seberapa Penting Copywriting untuk Bisnis?
Bisa dibilang kalau copywriting itu memiliki peran yang sangat penting dalam berbisnis. Sayangnya, banyak dari para pebisnis online yang belum menerapkan copywriting dengan baik untuk bisnisnya.
Mereka masih asal-asalan dalam membuat konten maupun materi iklan sehingga iklan mereka jadi kurang menarik dan kurang menjual.
Kalau iklan yang kamu terapkan kurang menarik perhatian, bagaimana calon pembeli mau datang ke toko atau usaha kamu?
Nah, berikut ini ada beberapa contoh copywriting yang bisa kamu terapkan.
Contoh Copywriting
Dalam membuat Copywriting, ada salah satu rumus yang bisa kamu terapkan, nama rumus tersebut adalah AIDA (Attention, Interest, Desire, dan Action).
Berikut ini contoh-contoh copywriting berdasarkan rumus AIDA.
1. Attention
Attention sendiri memiliki arti menarik perhatian si pembaca yang nantinya akan menjadi calon pelanggan mu. Untuk menarik perhatian pembaca, kalimat Attention bisa kamu sisipkan pada headline/judul, gambar, atau kalimat pembuka.
Nah, ada tips yang bisa kamu gunakan untuk mendapatkan perhatian mereka, seperti :
Sajikan solusi dari masalah mereka.
Buat mereka merasa seperti “Ah itu aku banget!”. Kalimat yang bisa Kamu gunakan untuk Attention adalah:
√ Mau punya berat badan ideal dalam sebulan tanpa harus diet ketat?
√ Kembalikan tubuh langsing kamu seperti dulu lagi!
√ Tidak punya waktu untuk olahraga? Kini kamu bisa turunkan berat badan tanpa harus repot olahraga.
2. Interest
Kalau kamu sudah berhasil menarik perhatian mereka, maka selanjutnya kamu harus membuat mereka tertarik dengan kamu. Ada banyak cara untuk membuat mereka tertarik dengan kamu, salah satu contohnya seperti:
Menyediakan informasi/fakta,
Studi kasus,
Alasan,
Kondisi ideal, atau
Statistik.
Contoh kalimat Copywriting-nya adalah :
√ Terbukti ampuh menurunkan berat badan hingga 10 kg dalam satu bulan.
√ 9 dari 10 orang sudah mencobanya.
√ Banyak para pria yang akan mendekati.
√ Wajah jadi terlihat lebih cantik seperti muda dulu.
3. Desire
Bisa dibilang desire ini mirip seperti Interest, hanya saja desire ini membuat si calon pelanggan benar-benar menginginkan produk atau jasa kamu. Pada dasarnya, desire lebih memainkan emosi dan logika para pembacanya.
Ada dua cara yang bisa kamu lakukan untuk memainkan emosi dan logika para pembaca, yaitu menyebutkan benefits atau manfaat dan memancing emosi negatif atau memberikan solusi.
Nah, masih banyak banget yang sering keliru antara fitur dan manfaat. Saya sering banget liat di e-commerce toko yang lebih mengedepankan fitur-fitur dari produknya dibanding menampilkan manfaat produk tersebut.
Fitur adalah penjelasan mengenai isi atau komponen dari produk/layanan kamu. Sedangkan manfaat adalah keuntungan yang bisa mereka rasakan ketika menggunakan produk/layanan Kamu.
Jadi orang-orang beli tidur nyenyak, bukan kasur empuk. Orang-orang beli wajah cantik dan cerah, bukan krim jerawat. Gimana? Setuju kan kalau orang-orang itu akan lebih tertarik jika mengetahui manfaat dari produk tersebut dibanding fitur produk tersebut.
Konsumen itu nggak peduli dengan fitur, kelebihan, resep, spesifikasi, atau komponen dari produk kamu. Konsumen hanya peduli apa manfaat yang bisa ia dapatkan ketika menggunakan produk atau layanan Kamu.
Ini contoh fitur:
2,5 mg Vitamin B6
10 mg L-Citrine
Ini contoh manfaat:
√ Diperkaya dengan Vitamin B6 yang akan mempercepat metabolisme dan pembakaran lemak meskipun kamu sedang duduk di depan komputer.
√ kandungan L-Citrine yang ada di dalamnya mampu melindungi tulang, jantung, ginjal, otak, dan kekebalan tubuh selama proses penurunan berat badan. L-Citrine juga akan melindungi ibu yang sedang menyusui agar tidak kekurangan nutrisi.
Saat berjualan, fitur memang wajib ada. Namun fitur tanpa manfaat tentunya akan terasa tidak menjual karena membuat calon pembeli tidak mengetahui untuk apa ia membeli produk atau layanan tersebut.
Selain itu, kamu juga bisa memancing emosi negatif pembaca dan berikan solusi yang mereka butuhkan. Orang yang sudah membaca tulisan sampai tahap interest adalah orang yang memiliki sejumlah permasalah.
Nah, Kamu bisa menggunakan itu untuk memancing pembaca kamu agar muncul pikiran “Ini dia yang aku cari!” atau ”Aku harus beli ini!”
Berikut adalah contoh penerapan emosi dalam copywriting:
“Waktu kamu selama ini sangatlah berharga. Kamu harus bangun sejak pagi, menyiapkan sarapan kemudian bersiap dan berangkat ke kantor. Belum lagi energi yang terkuras akibat mengurusi keluarga, klien, hingga bos di kantor. Sampai rumah sudah jam 7 malam dengan keadaan yang sudah lusuh. Dengan rutinitas seperti ini, olahraga atau diet ketat menjadi hal yang mustahil untuk dilakukan. Untungnya, suplemen [nama produk] hanya membutuhkan 90 detik dalam sehari. Cukup 1 tablet sesudah makan, maka [nama produk] akan membakar lemak kamu bahkan ketika kamu sedang duduk santai di depan komputer.”
4. Action
Tahapan terakhir dalam rumus AIDA adalah action. Action ini memiliki arti mengajak calon customer kamu untuk melakukan tindakan.
Tindakan yang dimaksud di sini itu tergantung dengan apa yang kamu inginkan. Entah itu membeli produk, mendaftar, membuat akun, mengirim email, menelepon, atau men-download.
Oleh sebab itu, pada tahapan ini sering disebut dengan CTA (Call to Action). Bentuk CTA bisa berupa tombol, tulisan, nomor telepon, harga, atau alamat email.
Contoh Call to Action:
√ Dapatkan sekarang juga di sini! (Tombol Pesan/Daftar/Download).
√ Pesan sekarang di sini! (Nomor Telepon/Tombol/Email).
Nah, itulah sedikit penjelasan mengenai apa itu copywriting dan beberapa contoh penerapannya. Tentunya kamu bisa menggunakan teknik copywriting saat melakukan WhatsApp Marketing menggunakan tool WatZap.
Semoga artikel ini bermanfaat ya!