24/11/2020
WAKTU-WAKTU BERSENGGAMA/JIMA
Ulama ahli Hikmah berkata :
"Barangsiapa menggauli isterinya pada malam Jum'at,maka si jabang bayi akan menjadi seorang yang hapal Al-Qur'an atau mengamalkan isi Al-Qur'an,
Barangsiapa jima' pada malam Sabtu,maka anaknya menjadi gila dunia,
Barangsiapa jima' pada malam Ahad,maka anaknya menjadi ahli pencuri milik orang lain atau menjadi orang yang dzolim,
Barangsiapa jima' pada malam Senin,maka anaknya menjadi seorang yang Tawadhu atau orang yang ridho pada takdir Allah SWT,
Barangsiapa jima' pada malam Selasa,maka anaknya menjadi seorang yang berbakti pada orang tua,
Barangsiapa jima' pada malam Rabu,maka anaknya menjadi seorang yang banyak akalnya atau seorang yang banyak ilmunya,atau banyak syukurnya (selain malam Rabu akhir bulan),
Barangsiapa jima' pada malam Kamis,maka anaknya menjadi seorang yang ikhlas hatinya,
Barangsiapa jima' pada malam hari raya (Idul Fitri & idul adha) maka anaknya akan mempunyai enam jari jemarinya,
Barangsiapa jima' dengan berbicara kepada istrinya yang tidak perlu,maka anaknya akan menjadi tuli (tidak mengindahkan perintah Allah SWT),
Barangsiapa jima' dalam keadaan gelap gelita (tanpa penerang sama sekali),maka anaknya akan menjadi seorang ahli sihir,
Barangsiapa jima' dalam keadaan terang (cahaya remang-remang),maka anaknya menjadi tampan dan cantik),
Barangsiapa jima' serta melihat parji/kemaluan istrinya,maka anaknya akan menjadi buta mata hatinya,
Barangsiapa jima' serta tanya perbekalan untuk suatu perjalanan,maka anaknya menjadi pembohong,
Barangsiapa jima' dibawah pohon yang biasanya berbuah,maka anaknya akan tewas karena besi atau tenggelam atau tertimpa pohon.
Semua ini tadi memandang dari segi yang paling banyak (kebanyakan) dan tajribah (percobaan).
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa jima' istrinya pada saat haid,maka orang tersebut seperti jima' ibunya sebanyak tujuh puluh kali.".
(Sumber : Kitab Fathul Izar - Kh. Abdullah Fauzi Pasuruan)