DAWaI (dhank Ari Words and Inspiration)

DAWaI (dhank Ari Words and Inspiration) Room for those words to circle around. Room for those words to reach more people's thought.

22/07/2015

Menuturkan rindu terlalu dekat ke tepian, tak selalu berarti kau akan bergegas mendaki.

Rindu kadang banyak berbincang dengan kerikil.

29/12/2013

:: Prolog ___

Bolong.
Otakku bolong terhujam kata-katamu yang pedas. Aku pun akhirnya memutuskan untuk segera pergi dan menunda lagi seluruh cerita tentang cinta.

Blitar, akhir Juli 2003
Aku bukan padananmu, kurasa.
Aku hanyalah salah satu dari segelintir manusia pembuat keruh suasana hatimu. Apalagi ketika harus kugaduhi pikiranmu dengan sebuah pernyataan ungkapan perasaan dariku.
Perasaan cinta.

Tapi sungguh, maafkan aku atas keberanian melontarkan isi perasaan itu.
Atau dengan cara yang terlalu bombastis seperti itu.

Aku hanya ingin kamu tahu bahwa kamu tidak akan pernah menjadi seseorang yang biasa saja bagiku. Kamu akan terus terpampang di depanku sebagai seseorang yang sangat istimewa.
Selamanya bahkan, aku yakin.

Namun kini, setelah usiranmu tadi, rasanya aku telah menghancurkan segalanya. Terutama jika aku melihat lagi dari sebuah sisi, yaitu sisi penerimaan dirimu atasku.
Aku pun kemudian mencoba untuk selamat dari kungkungan obsesi yang tidak tercapai.
Meyakini lagi bahwa langkah-langkah menjauhku tadi senja adalah langkah-langkah kepuasan.
Meyakini p**a bahwa aku telah melakukan sesuatu yang benar.
Termasuk ketika aku tidak menunggu lebih lama lagi untuk menyatakan seluruhnya.
Isi hatiku.
Terhadapmu.

Aku menyesal?
Tentu tidak. Sama sekali tidak.
Hanya saja, aku memang mungkin bukan padananmu.

Maka dari itu, aku pun memutuskan untuk pergi saja dari skenario buatan yang belum tentu sudah disetujui Tuhan ini.
Aku perlu untuk berlalu dari dirimu.
Aku perlu berlari dari jeratan waktu itu, sebelum semuanya terdengar sebagai sebuah keterlambatan.

Kalau memang kamu tidak menginginkan aku, maka mungkin aku lebih baik sendiri.
Tidak terasa detak keistimewaan sebuah nafas ketika kamu tidak dapat kumiliki.
Juga adalah kenyataan yang menyakitkan ketika kamu hanya dapat kucintai, tanpa pernah bisa mencintaiku.
Satu hal yang semestinya cukup, namun tetap terasa memilukan.

Kamu hanya dapat kucintai dan aku yakin, aku akan selalu mencintaimu untuk selamanya.

Lelakimu,
Henri.

(Novel "Bolong", on progress, COMING SOON)

11/01/2013

"Tereza memang tak mampu mendatarkan perasaannya yang sudah terlanjur membukit pada Tomas.
Sulit, memang.
Aku juga tahu itu.
Tapi semestinya Tereza juga mengerti bahwa hidup itu penuh resiko.
Pilihan-pilihan itu juga penuh resiko. "

(Kutipan Cerpen "Surat, Telepon dan Pertemuan", Buku Kump**an Cerpen "Pengeran Berkuda, dhank Ari, Indie Publishing, COMING SOON!)

Teman-teman yang sedang studi master di Erasmus University, Rotterdam. Terima kasih ya atas atensi temen-temen. Semoga b...
10/12/2012

Teman-teman yang sedang studi master di Erasmus University, Rotterdam. Terima kasih ya atas atensi temen-temen. Semoga bukunya bisa jadi salah satu sumber inspirasi...

28/11/2012

Tempat Menuntaskan Rindu

bolehkah kutunggu kamu di sini, kekasihku?

di titik inilah, dapat aku lihat samudra
hingga akan kulihat dengan segera kapal yang membawamu datang dari jauh
hingga aku mudah berdiri tegak dan merentangkan tangan menyambutmu.

titik ini bukanlah istana.
aku pun tak mengenakan jubah kerajaan.

bahkan di sini
tak ada uang sepeserpun untuk membeli sebatang rokok sebagai penghangat
sekaligus peneman cerita kerinduan.

tak ada p**a nafas-nafas bersahabat
dari seorang atau bahkan beberapa kerabat. hanya sepi.

tak ada p**a atap pelindung dari hujan dan terik.
aku cukup mencari keteduhan dan lindungan dari batu- batu besar itu.

tak ada p**a penepis dinginnya angin laut. tak ada p**a tombol yang bisa ditekan untuk
membunyikan teleponmu.

tak ada p**a cahaya saat malam, sungguh gelap.

tapi, bolehkah aku tunggu kamu di sini, kekasihku? kerinduanku sungguh meraja dan tak bisa kutahan lagi

jakarta, 10 november 2006

("Tempat Menuntaskan Rindu", Buku Kump**an Puisi "Dalam Jujur Hari Kau Datang", dhank Ari, COMING SOON!!)

28/11/2012

“Kamu tahu kenapa aku menangis?”
“Tidak.”
Perempuan itu diam sejenak. Ia menoleh padaku sekali kemudian mamandang lurus ke depan.
“Kamu benar-benar tidak tahu kenapa aku menangis?”
“Tidak. Sungguh!”
“Ah, omong kosong! Tak perlu kau bilang ‘Sungguh!’”
Aku kaget.
“Kenapa?”
“Apa kamu sudah berusaha mencari tahu kenapa aku menangis?”

(Kutipan Cerpen "Air Mata". Buku Kump**an Cerpen "Pangeran Berkuda", dhank Ari, COMING SOON!!)

27/11/2012

"Merengkuh bayang.

Lelah-lelah aku merindukan sekilas mentari untuk mengelus-elus kegelapan, aku malah mendapati kekonyolan. Kamu malah pergi dan berlari. Kamu rontokkan juta-juta kasih yang sempat teruntai dalam barisan terbaik jiwaku.

Aku terpaksa memukul jariku dengan lidi.
Aku terpaksa hadirkan sosok gahar bapak, sambil mengira-ngira isi ucapannya.

Ingin kukatakan bahwa mengenalmu bukanlah kesalahan, tapi sakit berlimpah memaksaku.
Menjelma gerutuan.
Membeberkan kekesalan."

(Lari, a novel, dhank Ari, COMING SOON)

Tak semua puisi dicipta di depan layar komputer dengan bunyi ketukan tuts keyboard. Banyak puisi-puisi yang sebenarnya t...
10/09/2012

Tak semua puisi dicipta di depan layar komputer dengan bunyi ketukan tuts keyboard. Banyak puisi-puisi yang sebenarnya tertuang dalam coretan-coretan di atas kertas yang beragam. Di buku catatan kuliah, di buku cetak referensi, di catatan-catatan liputan dan bahkan di kertas bungkus rokok. Apalagi, pernah ada satu masa dimana komputer itu tak terbeli.

25/08/2012

"Aku tahu bahwa Sabrina ingin menciumku.
Ingin mengulum bibirku.
Dan ingin memainkan sebuah adegan dari fragmen hubungan aku dengannya.
Hasrat itu, tentu saja terpaksa ditahannya, begitu p**a di pihakku. Dia hanya memandang mataku dan mempermainkan bola matanya yang terkadang sayu."

(Cinta dan Puisi Kematian, a novel by dhank Ari)

25/08/2012

"Aku kembali pada kesetiaanku terhadap kopi.
Tak pernah beranjak, memang, dari seluruh tegukan kopi itu. Tapi beberapa waktu terakhir, aku memang terkuras oleh sensualitas wanita dan impian-impian lain.
Aku hanyut pada keindahan.
Aku larut dalam kenikmatan.

Bukanlah sebuah dosa menepikan kopi dari hari-hari itu; hingga sempat aku tak minum kopi sekalipun pada suatu jangka waktu yang agak lama.
Bukan sebuah dosa, memang, melainkan aku seperti telah berkhianat pada aroma itu, pada pahit itu dan pada sensasi itu. Seperti membuat seseorang yang mencintai kita patah hati dan terkulai lemas.
Seperti....."

(Cinta dan Puisi Kematian, a novel by dhank Ari)

Rumah Ledeng, Bandung. 22 Agustus 2012.
22/08/2012

Rumah Ledeng, Bandung. 22 Agustus 2012.

Antapani, Bandung. Agustus 2012.
22/08/2012

Antapani, Bandung. Agustus 2012.

Sate Anwar, Purwakarta. 20 August 2012. 07.00 pm - 08.30 pm.
20/08/2012

Sate Anwar, Purwakarta. 20 August 2012. 07.00 pm - 08.30 pm.

D'Bandar, Bitung, Tangerang
14/08/2012

D'Bandar, Bitung, Tangerang

Address

Pondok Mekarsari Permai, Jl. Singgalang Raya Blok 25 No. 14 RT 02 RW 17
Cimanggis
16952

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when DAWaI (dhank Ari Words and Inspiration) posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share