14/12/2025
LAGU YANG TERINSPIRASI GERAKAN RAKYAT, PENOLAKAN GEOTHERMAL, BOMERO DAN ANSOR. Semoga Menghibur
“CIANJUR TIDAK DIAM”
by : RBUC
Di kaki Gede Pangrango, angin pagi membawa kabar,
Tentang hutan yang mulai gelisah, dan tanah yang kian bergetar.
Ada proyek turun dari langit, katanya untuk masa depan,
Tapi mata air menangis pelan, “apa aku masih tersisa nanti, kawan?”
Rabu kelabu di Cianjur, rakyat berdiri memanggil,
Pemkab tak datang menemui—hanya senyap yang tertinggal di angin.
Orang-orang tua duduk di aspal, anak muda angkat papan,
Mereka tak minta banyak: sekadar diajak bicara, sekadar didengar.
Cianjur tidak diam, kami masih di sini,
Menjaga hutan, menjaga janji, menjaga hidup yang berdiri.
Energi boleh bersih, tapi jangan sakiti bumi,
Pembangunan untuk siapa, kalau rakyat sendiri kau tinggalkan pergi?
Di Bojongmeron pedagang menangis, lapak mereka digusur senyap,
Kesepakatan dilanggar pihak yang berkuasa, suara mereka dipandang kabur.
Di pendopo bupati bungkam, rakyat mengetuk tapi pintu terkunci,
Katanya “untuk kemajuan”, tapi siapa yang harus pergi? Siapa yang di sini?
Ansor berdiri menagih janji, guru ngaji bertanya hati-hati,
Dua puluh lima juta tiap RT, insentif umat, janji yang dulu diucapkan pasti.
Tapi kini menguap di udara, seperti debu di jalan pasar,
Rakyat hanya ingin kejelasan—bukan kemewahan, hanya sekadar benar.
Cianjur tidak diam, kami masih bernyanyi,
Tentang hutan yang menua, tentang janji yang belum ditepati.
Jika pemimpin tak hadir, biar rakyat yang kembali,
Bersuara untuk bumi, untuk anak yang lahir nanti.
Hutan bukan proyek, gunung bukan angka,
Ruang hidup bukan tanah kosong tanpa cerita.
Di setiap akar ada doa, di setiap ladang ada kisah,
Dan di setiap warga ada keberanian yang tak mudah patah.
Cianjur tidak diam, kami tetap saling menggenggam,
Meski pemerintah menghilang, harapan tak pernah padam.
Energi harus adil, bukan sekadar terang,
Karena bumi bukan benda—ia rumah yang harus disayang.
Dan jika suatu hari kalian datang kembali,
Temui kami di hutan, di pasar, di jalan sunyi.
Kami rakyat kecil, tapi suara kami panjang,
Selama bumi berkata “tolong”, kami akan terus bernyanyi…