12/12/2020
Pengiriman barang yang terkenal di tanah air akhirnya menunjukkan wajahnya dalam rangka selebrasi besar-besaran mereka di HUT tahun ini. Merangkul banyak sosok atau tokoh yang besar di tanah air, JNE dengan gegap gempita merayakan keberhasilannya yang ke-20.
Tapi sayangnya selebrasi itu turut mereka rayakan dengan merangkul si ulama radikal, Haikal Hassan. Lewat akun resmi Twitter JNE mengunggah video ucapan HUT ke-30 dari si Haikal Hassan. Dengan video p**a. Eh ternyata nggak cuma Haikal tapi ada UAS. Lengkap sudah!
Kontan para warganet meradang. Merasa sebagai pengguna setia jasa layanan tersebut dan ikut membesarkan TIKI JNE maka mereka pun langsung melayangkan protes masif. Saking derasnya protes tersebut sampai-sampai cuitan JNE yang menghadirkan video Haikal Hassan langsung almarhum alias dihapus.
Bahkan tak berhenti sampai di situ.
Para warganet lanngsaung mengunggah kecaman dan bahkan ramai-ramai memboikot layanan pengiriman barang tersebut karena dianggap merangkul ulama radikal plus ormas radikalis yaitu Front Pembela Islam (FPI).
Bahkan netizen dengan kritis akhirnya menemukan jejak yang lebih parah lagi.
Rupanya JNE ikut mengadakan acara yang diisi dengan mengundang si Haikal Hassan dalam pengajian 2 bulanan. Langganan Haikalm toh? Kelar sudah. JNE sudah disusupi oleh orang-orang yang sebenarnya berdua muka. Di satu sisi eksis di NKRI tapi mereka punya agenda lain.
Celakanya JNE memfasilitasi acara yang mengundang si haikal Hasan tersebut. JNE tak menyadari bahwa betapa kuatnya kekuatan netizen +62 kalau menggalang boikot secara besar-besaran.
Mau mengalami nasib seperti Buka Lapak yang langsung dihujat viral sampai kehilangan banyak pelanggan? Atau seperti Tempo yang terus menuai hujatan netizen sampai ratingnya itu nyungsep dan makin tenggelam?
Kendati JNE mencoba menutupi keteledorannya dengan terus membuat cuitan video dengan menghadirkan video tokoh-tokoh inspiratif seperti Ahok dan Pak Ganjar, netizen NKRI cuek.
Netizen tak pernah lupa jejak digital JNE yang kini sudah menghilang itu. Akun JNE terus dibombardir dengan kecaman dan sekaligus keekcewaan netizen karena JNE telah mengkhianati kesetiaan para pelanggan.
Sebagai perusahaan besar di negeri ini, JNE lupa bahwa mereka banyak memiliki pelanggan yang jauh lebih mencintai NKRI. Makanya dengan mengundang ulama provokokator pemecah belah NKRI maka JNE sedang bunuh diri. Dikira netizen Indonesia nggak peduli dengan ceramah-ceramah agama yang diisi dengan mengundang pembicara radikal?
"Saya pakai JNE dari sejak dia belum ada gedung kantor megah di tomang , sampai saat ini , tapi sayang sudah disusupi kadrun. Dan mulai besok Tidak Akan pakai JNE lg. ," kata akun dengan nama Bang Piet.
Sebenarnya nggak pantas gelar ulama disematkan ke babe Haikal karena sehari-harinya dia lebih terlihat sebagai sosok provokator dan perongrong NKRI. Haikal ini terkenal di sosmed atau jagat maya sebagai sosok yang lebih cocok menjadi politikus tapi dengan menunggangi agama.
Haikal Hassan sendiri adalah pentolan 212 dan penukung berat FPI. Makanya dia terlihat ikut menjemput Imam Jumboa atau Imam DPO. Dia sejak awal sangat getol mendukung kep**angan Rizieq. Puncaknya si babe Haikal pun eksis menangis memeluk Habib Rizieq dalam sebuah video yang diunggah di akunnya, .
"Detik detik menyambut sang IMAM. Sejak turun pesawat sampai ke mobil, Allahu Akbar," tulis Babe Haikal. Tapi kini akun itu juga sudah almarhum.
Haikal juga membela 6 laskar khusus FPI yang telah mati tersebut. Haikal sampai ngaku dia bermimpi dan melihat ke-6 orang itu bersama Nabi Muhammad. Alasannya Nabi Muhammad mengunjungi seseorang yang mati syahid atau meninggal di jalan Islam.
Di Kanal YouTube Rasil TV, Haikal Hassan menyampaikan rasa duka mendalam atas kepergian 6 laskar FPI itu. Dia meyakini, mereka yang mendahului tersebut akan ditempatkan dalam posisi terbaik. Akibat cuitannya itu maka hujatan langsung membombardir akun Haikal Hassan. Begitulah sang ulama peerangkul ideologi radikalis dna pendukung ormas Petamburan itu adalah pembela berat FPI.
Pihak JNE sendiri masih bersikap netral dan tak merespon protes netizen. Tidak meminta maaf atau memberikan pernyataan resmi. Sadar bahwa mereka melakukan blunder terbesar di puncak perayaannya.
Jadi mulai sadar kalau mereka sebenarnya sudah merangkul FPI atau 212 dengan merangkul si babe Haikal ini. Siap-siap para pelanggan JNE berganti haluan. Toh banyak layanan jasa pengiriman barang yang eksis selain JNE.
Bye JNE.