Ta'awudz Daily Page

Ta'awudz Daily Page Selamat Datang di
Halaman Ta'awudz Daily

semoga bermanfaat dan menjadi ladang pahala

01/03/2024

Pagi Pagi baca Ayat Kursi lalu berdoa, Allah akan kabulkan doanya

Ayat Kursi (bahasa Arab: آية الكرسي, translit. ’āyat al-kursī‎) atau Ayat Singgasana adalah ayat ke-255 dari Surah Al-Baqarah. Ayat ini disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ubay bin Ka'ab sebagai ayat paling agung dalam Al Qur'an. Isinya tentang keesaan Allah serta kekuasaan Allah yang mutlak atas segala sesuatu dan bahwa Ia tidak kesulitan sedikitpun dalam memeliharanya.

Ayat Kursi Latin dan artinya adalah sebagai berikut:

Allohu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa nauum, la Huu maa fis samawaati wa maa fil ardh, mann dzalladzii yasyfa’u ‘inda Huu, illa bi idznih, ya’lamu maa bayna aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiituuna bisyayim min ‘ilmi Hii illaa bi maa syaa’, wa si’a kursiyyuus samaawaati walardh, wa laa yauudlu Huu hifdzuhumaa, wa Huwal ‘aliyyul ‘adziiim”

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

cek juga Video Lainnya
https://www.youtube.com/c/TaawudzDaily/videos

Support channel kami dengan cara subscribe + like + share
semoga bermanfaat dan menjadi ladang pahala bagi kita semua.
Allahumma Aamin

Source :
Al-quran
https://quran.kemenag.go.id/

©️ Ta'awudzDaily 2024

18/02/2024

Ayat 2
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah telah menurunkan kitab Taurat kepada Musa a.s. sebagai pedoman hidup bagi Bani Israil. Allah swt menyuruh Musa a.s. agar mengatakan kepada kaumnya, “Janganlah kamu mengambil selain Allah sebagai penolong yang memberikan perlindungan dan menyelesaikan urusan-urusan kamu.”

Pemberian kitab Taurat kepada Nabi Musa a.s. sebagai pedoman untuk kaumnya adalah untuk memberikan pengertian kepada kaum Muslimin, bahwa di antara tugas-tugas para rasul ialah menyampaikan agama tauhid, sebagaimana tugas Nabi saw kepada mereka.

Itulah sebabnya maka Allah swt menyebutkan berulang kali dalam Al-Qur’an keistimewaan Musa a.s. dan kelebihan Bani Israil dari bangsa-bangsa lain yang ada pada masa itu. Allah menyebutkan p**a nikmat yang diberikan kepada mereka, dengan maksud agar hati nurani mereka tergugah, lalu kembali ke jalan yang benar, dan hidup sesuai dengan petunjuk-Nya.

Ayat 3
Allah swt menyebutkan juga nenek moyang mereka, yaitu orang-orang yang telah diselamatkan Allah bersama-sama Nuh a.s. dari topan. Mereka diselamatkan Allah dengan perantaraan wahyu-Nya kepada Nuh a.s. Nuh diperintahkan untuk membuat perahu, agar dia dan kaumnya yang setia terhindar dari azab Allah yang akan ditimpakan kepada kaumnya yang mengingkari kenabiannya.

Ayat 4-5
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah telah mewahyukan kepada Musa a.s., sebagaimana termaktub dalam Kitab Taurat, bahwa Bani Israil akan membuat keonaran dua kali di bumi Palestina, sehingga Allah meng-gerakkan musuh-musuh mereka untuk membunuh, merampas, dan meng-hancurkan negeri mereka.
Sesudah bertobat, mereka dilepaskan Allah dari kesengsaraan ini, kerajaan mereka dikembalikan, dan dianugerahi kekayaan dan kekuatan, baik dalam bidang harta benda, maupun kekuatan dalam bidang keturunan dan pertahanan negara.

Akan tetapi, mereka kembali membuat keonaran, maka Allah swt mengerahkan kembali musuh-musuh mereka untuk menghancurkannya. Ini sebagai azab di dunia, dan di akhirat kelak mereka akan mendapat azab neraka Jahanam.
Mereka melakukan pembangkangan itu dengan menyombongkan diri dan menampakkan keangkuhan. Ini menunjukkan bahwa kejahatan-kejahatan yang mereka lakukan itu telah melampaui batas peri kemanusiaan.

Ayat 6
Kemudian dijelaskan bahwa Allah memberikan giliran bagi orang-orang Bani Israil untuk berkuasa kembali. Sesudah Cyrus Kisra Persia yang pertama dari keluarga Sasan dapat mengalahkan Babilonia, dia memerdeka-kan para tawanan dari Bani Israil yang berada di sana, dan mengirimkan mereka kembali ke Palestina pada tahun 536 SM.

Ayat ini menjelaskan bahwa selama manusia berada di bawah bimbingan wahyu dan berjalan sesuai petunjuk-Nya, mereka akan dapat merasakan nikmat Allah yang disediakan di dunia ini. Mereka juga dapat merasakan ketenangan dan kebahagiaan, ketenteraman hidup, ataupun kemakmuran negeri.

Ayat 7
Allah menegaskan bahwa apabila Bani Israil berbuat baik, maka hasil kebaikan itu untuk mereka sendiri. Namun demikian, ketentuan yang terdapat dalam ayat ini tidak khusus untuk mereka sendiri, melainkan berlaku umum untuk seluruh manusia sepanjang masa. Dengan demikian, apabila manusia berbuat baik atau berbuat kebajikan, maka balasan dari kebajikan itu akan dirasakannya, baik di dunia maupun di akhirat.

Apabila mereka berbuat jahat dengan melakukan perbuatan yang bertentangan dengan wahyu dan fitrah kejadian mereka sendiri, seperti menentang kebenaran dan norma-norma dalam tata kehidupan mereka sendiri, maka akibat dari perbuatan mereka itu adalah kemurkaan Allah kepada mereka.
Mereka akan menjadi bangsa yang tertindas dan terjajah. Sedang keburukan yang mereka rasakan di akhirat ialah azab api neraka sebagai siksaan yang paling pedih.

Ayat 8
Kemudian Allah swt memerintahkan agar mereka benar-benar sadar, bertobat, dan berpegang pada ajaran Taurat serta menjauhi perbuatan maksiat. Dengan demikian, Allah akan melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka. Janji Allah seperti ini tentu akan terlaksana dan pasti mereka rasakan.

cek juga Video Lainnya
https://www.youtube.com/c/TaawudzDaily/videos

Support channel kami dengan cara subscribe + like + share
semoga bermanfaat dan menjadi ladang pahala bagi kita semua.
Allahumma Aamin

Source :
Al-quran
https://quran.kemenag.go.id/

©️ Ta'awudzDaily 2024

26/11/2022

Ayat 114
Dalam ayat ini, Allah menyuruh kaum Muslimin untuk memakan makanan yang halal dan baik dari rezeki yang diberikan Allah swt kepada mereka, baik makanan itu berasal dari binatang maupun tanaman. Makanan yang halal ialah makanan dan minuman yang dibenarkan oleh agama untuk dimakan dan diminum. Makanan yang baik ialah makanan dan minuman yang dibenarkan untuk dimakan atau diminum oleh kesehatan, termasuk di dalamnya makanan yang bergizi, enak, dan sehat.

Makanan yang halal lagi baik inilah yang diperintahkan oleh Allah untuk dimakan dan diminum. Makanan yang dibenarkan oleh ilmu kesehatan sangat banyak, dan pada dasarnya boleh dimakan dan diminum.

Ayat 115
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan makanan yang diharamkan bagi orang-orang Islam. Makanan yang diharamkan dalam ayat ini ialah bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang disembelih atas nama berhala atau lainnya selain nama Allah. Pengharaman terhadap makanan tersebut semata-mata hak dan kebijaksanaan Allah swt dalam membimbing hamba-hamba-Nya.

Termasuk dalam pengertian daging babi ialah lemak, tulang dan seluruh bagian-bagiannya serta semua produk yang dibuat dari unsur babi dan turunannya. Babi tergolong binatang ternak yang paling kotor cara hidup dan makannya. Dagingnya mengandung bibit cacing pita yang banyak menimbulkan penyakit pada tubuh manusia.

Allah mengharamkan binatang yang disembelih yang dengan sengaja menyebut nama selain Allah, seperti nama patung, jin, dewa, wali, dan sebagainya. Pelarangan itu bertujuan untuk mencegah hal-hal yang cenderung kepada syirik.

Agama Islam adalah agama yang selalu memberi kelapangan kepada penganutnya. Tidak ada dalam Islam hal-hal yang menyusahkan dan mempersulit keadaan. Oleh karena itu, segala makanan yang diharamkan boleh dimakan bilamana seseorang berada dalam keadaan terpaksa atau darurat.

Misalnya, seorang pemburu di tengah hutan dalam keadaan perut kosong jika dibiarkan dapat membinasakan dirinya sedang makanan lainnya tidak ada, dia diizinkan memakan makanan yang haram untuk mengatasi keadaannya, dengan syarat tidak didorong oleh keinginan untuk memakan makanan yang haram itu sendiri.

Ayat 116
Dalam ayat ini, Allah swt melarang kaum Muslimin mengharam-kan atau menghalalkan makanan menurut selera dan hawa nafsu mereka, sebagaimana orang-orang musyrik. Mereka mempunyai kebiasaan meng-haramkan atau menghalalkan binatang semata-mata didasarkan nama istilah yang mereka tetapkan sendiri untuk binatang itu, misalnya: bahirah, sa’ibah, wasilah, dan ham.

Dalam menetapkan kehalalan atau keharaman suatu makanan atau minuman harus didasarkan pada dalil syara’ yang bersumber dari Al-Qur’an dan sunnah. Penetapan hukum tanpa dalil-dalil syara’ tidak dibenarkan. Hal tersebut termasuk perbuatan yang mengada-ada dan melakukan kebohongan kepada Allah.

Karena berakibat sangat buruk terhadap kehidupan beragama, maka Allah memberikan ancaman yang keras kepada mereka yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Allah menegaskan bahwa mereka yang berbuat demikian tidak akan mencapai keberhasilan dalam kehidupan mereka, baik di dunia maupun di akhirat.

Di dunia, mereka yang s**a membuat-buat hukum tanpa dalil yang benar akan dikecam dan ditinggalkan oleh masyara-kat. Kebohongan mereka akan diketahui oleh masyarakat dan mereka akan menjadi sasaran ejekan dan penghinaan.

Ayat 117
Allah menegaskan lagi bahwa mereka yang mengada-adakan ketentuan dan hukum yang sama sekali tidak ada dasarnya dari kitab Allah dan rasul-Nya, tapi semata-mata dari hawa nafsu, pasti tidak akan memperoleh keberhasilan dunia dan akhirat. Jika ada keuntungan dari kelakuan itu, maka keuntungannya sangatlah sedikit dibandingkan dengan kerugian dan bahaya yang diakibatkan dari perbuatan itu.

Dalam sejarah banyak peristiwa menyedihkan terjadi akibat pendapat-pendapat keagamaan yang tidak bersumber dari kitab suci. Pendapat itu kadang-kadang diadakan hanyalah untuk memenuhi keinginan dan kepentingan penguasa yang menjadikan agama sebagai alat memperkuat kekuasaan dan penguat hawa nafsunya.

Yang halal diharamkan dan yang haram dihalalkan oleh orang yang hendak memperoleh keuntungan duniawi. Mereka lupa bahwa kesenangan duniawi itu sedikit dan terbatas pada umur mereka yang pendek.

Tetapi di dalam kehidupan akhirat yang abadi, mereka akan menerima azab dari Allah disebabkan kelancangan lidah mereka ketika berbohong kepada Allah. Mereka telah melakukan tindak kejahatan, yang mengotori jiwa sendiri dengan dosa dan dusta terhadap Tuhan.

Bahkan orang lain ikut jatuh ke dalam dosa dan kesalahan disebabkan fatwanya yang menghalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal itu. Dosa akan menumpuk ke pundak mereka karena menginginkan keuntungan dunia yang kecil.

cek juga Video Lainnya
https://www.youtube.com/c/TaawudzDaily/videos

Support channel kami dengan cara subscribe + like + share
semoga bermanfaat dan menjadi ladang pahala bagi kita semua.
Allahumma Aamin

Source :
Al-quran
https://quran.kemenag.go.id/

©️ Ta'awudzDaily 2022

19/11/2022

Ayat 70
Allah swt menjelaskan bahwa Dialah yang menciptakan manusia dan menentukan usianya. Di antara manusia ada yang meninggal pada waktu masih berada dalam kandungan, ada yang meninggal pada waktu lahir, ada yang meninggal pada waktu kecil, ada yang meninggal ketika mencapai puncak kejayaan, dan ada p**a yang meninggal setelah mencapai usia yang sangat lanjut, setelah lemah dan pikun. Allah juga Mahakuasa mewafatkan manusia saat masih bayi atau setelah lanjut usia.

Ayat 71
Setelah Allah menjelaskan perbedaan usia manusia dalam ayat ini, Ia menyebutkan perbedaan rezeki mereka. Allah swt menjelaskan bahwa Allah melebihkan rezeki sebagian manusia dari sebagian yang lain.
Ada manusia yang kaya, ada p**a yang fakir, ada manusia yang menguasai sumber-sumber rezeki, dan ada manusia yang tidak memperoleh rezeki yang memadai bagi kehidupannya. Semuanya bertujuan agar satu sama lain saling menolong karena saling membutuhkan.
Di akhir ayat, Allah mengingatkan bahwa semua itu adalah nikmat-Nya.

Ayat 72
Kemudian Allah menjelaskan nikmat-Nya, yaitu bahwa Allah swt telah menciptakan pasangan untuk mereka dari jenis mereka sendiri. Pasangan-pasangan itu merupakan mitra dalam kerja sama membina keluarga dan masyarakat.
Di akhir ayat, Allah swt mencela orang-orang kafir yang mempercayai berhala-berhala sebagai tuhan, padahal berhala-berhala itu tidak bisa berbuat apa-apa. Sedangkan nikmat Allah mereka ingkari seakan-akan rezeki itu bukan dari Allah.

Ayat 73
Selanjutnya Allah swt menjelaskan bahwa orang-orang musyrik menyembah patung-patung atau tuhan-tuhan lain selain Allah, padahal tuhan-tuhan mereka itu tidak mampu memberi mereka rezeki dari langit seperti menurunkan hujan, menumbuhkan tanaman, dan sebagainya.
Patung-patung itu tidak memiliki kekuatan apa punkarena patung-patung itu adalah benda mati. Patung-patung tidak mungkin memberikan keuntungan apapun, bahkan seandainya dihancurkan, ia tidak dapat berbuat apa-apa.

Ayat 74
Allah melarang hamba-Nya menyamakan sifat-sifat Allah dengan makhluk-Nya, karena sifat-sifat Allah itu tidak dapat disamai dan ditandingi.
Kemudian Allah swt menegaskan bahwa Allah Maha Mengetahui segala yang ada di langit dan di bumi. Dia mengetahui kejahatan yang dilakukan oleh makhluk-Nya dan Dia p**alah yang berkuasa untuk menghukum mereka dengan siksaan yang pedih. Mereka tidak mengetahui sedikit pun siksaan apa yang harus mereka rasakan.

Ayat 75
Dalam ayat ini, Allah swt membuat suatu perumpamaan tentang orang-orang musyrik sehubungan dengan kepercayaan mereka yang menyamakan kedudukan sembahan mereka yang berupa patung dan berhala dengan Allah Yang Maha Sempurna.

Ayat 76
Seperti halnya ayat yang lalu, pada ayat ini Allah swt menjelaskan kembali perumpamaan bagi orang-orang musyrik dengan bentuk yang lebih jelas seputar kepercayaan mereka kepada patung sembahan mereka.

Ayat 77
Dalam ayat ini, Allah swt menegaskan kesempurnaan ilmu-Nya tentang hal-hal yang gaib dan kemahakuasaan-Nya.
Di antara hal yang gaib itu ialah segala yang berada di luar jangkauan indra dan akal pikiran manusia, baik yang ada di langit, maupun yang ada di bumi. Hanya Allah swt yang mengetahui tentang apa yang ada di luar alam nyata ini.

Ayat 78
Dalam ayat ini, Allah swt menjelaskan kegaiban dan keajaiban yang sangat dekat dengan manusia. Mereka mengetahui fase-fase pertumbuhan janin, tetapi tidak mengetahui bagaimana proses perkembangan janin yang terjadi dalam rahim sehingga mencapai kesempurnaan. Setelah manusia lahir, dengan hidayah Allah segala potensi dan bakat itu berkembang. Akalnya dapat memikirkan tentang kebaikan dan kejahatan, kebenaran dan kesalahan, serta hak dan batil. Dengan pen-dengaran dan penglihatan yang telah berkembang itu, manusia mengenali dunia sekitarnya, mempertahankan hidupnya, dan mengadakan hubungan dengan sesama manusia.

Ayat 79
Suatu keajaiban lain yang disaksikan sehari-hari oleh manusia dikemukakan Allah dalam ayat ini untuk menunjukkan kekuasaan-Nya. Keindahan pemandangan sewaktu burung-burung beterbangan di udara, melayang-layang, dan kadang-kadang seperti terapung-apung dipermainkan angin adalah pemandangan yang sangat mengesankan bagi orang yang beriman pada kebesaran dan keagungan Allah.

Ayat 80 & 81
Ayat ini menjelaskan nikmat-nikmat yang dianugerahkan Allah kepada manusia untuk dijadikan tanda keesaan-Nya, seperti Allah menganugerahkan rumah bagi manusia. Rumah-rumah itu tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal atau berlindung dari hujan dan panas, tetapi juga tempat menciptakan suasana aman, damai, dan tenteram serta menumbuhkan kasih sayang dan rasa kesetiaan di antara penghuninya.

cek juga Video Lainnya
https://www.youtube.com/c/TaawudzDaily/videos

Support channel kami dengan cara subscribe + like + share
semoga bermanfaat dan menjadi ladang pahala bagi kita semua.
Allahumma Aamin

Source :
Al-quran
https://quran.kemenag.go.id/

©️ Ta'awudzDaily 2022

12/11/2022



Ayat 65
Allah swt mengajak para hamba-Nya untuk memperhatikan dalil dan bukti yang menunjukkan kebenaran bahwa Allah swt itu Maha Esa dan Dialah yang berhak dipertuhan dan pantas disembah.
Dalam hal ini, Allah menjelaskan bahwa Dialah yang menurunkan hujan dari langit, yang dibutuhkan berbagai macam tanaman di permukaan bumi. Andaikan tidak ada hujan, tentulah bumi itu menjadi kering, tandus, dan tak mungkin ditumbuhi oleh tanam-tanaman dan rerumputan.

Hal itu menunjukkan bahwa Allah berkuasa menghidupkan tanah dan menyuburkannya setelah tidak adanya tanda-tanda kehidupan. Orang-orang yang memperhatikan kejadian itu tentu akan melihat bukti-bukti yang jelas dan tanda yang pasti tentang adanya Allah Yang Mahakuasa.
Hal ini hanya dapat dipahami oleh orang yang mau mendengarkan penjelasan Allah, memperhatikan dan memikirkan tanda-tanda keesaan-Nya. Hal itu terkadang dapat dilakukan dengan penelitian secara langsung atau mendengarkan dan memahami pengalaman-pengalaman atau hasil penelitian orang lain dengan sebaik-baiknya.

Ayat 66
Selanjutnya Allah swt meminta perhatian para hamba-Nya agar memperhatikan binatang ternak karena sesungguhnya pada binatang ternak itu terdapat pelajaran yang berharga, yaitu bahwa Allah memisahkan susu dari darah dan kotoran.
Binatang ternak itu memakan rerumputan, lalu dari makanan itu dihasilkan darah dan kotoran. Di antara keduanya, Allah memproduksi susu yang bersih dan bergizi. Itu menunjukkan bahwa Allah Mahakuasa dan Mahaluas Rahmat-Nya bagi para hamba-Nya.

Secara ilmiah dapat dijelaskan bahwa pada buah dada binatang menyusui terdapat sebuah kelenjar yang berfungsi untuk memproduksi air susu. Melalui urat-urat nadi atau arteri, kelenjar-kelenjar itu mendapatkan pasokan berupa zat yang terbentuk dari darah dan zat-zat dari sari makanan yang telah dicerna (chyle).
Kedua komponen ini tidak dapat dikonsumsi secara langsung. Kelenjar air susu akan memproses kedua komponen ini dengan enzim-enzim yang ada, dan menghasilkan air susu yang dapat dikonsumsi secara langsung. Air susu yang dihasilkannya mempunyai warna dan aroma yang sama sekali berbeda dengan zat aslinya.

Ayat 67
Selanjutnya, Allah swt meminta para hamba-Nya agar memperhati-kan buah kurma dan anggur. Dari kedua buah-buahan itu, manusia dapat memproduksi sakar, yaitu minuman memabukkan yang diharamkan dan minuman baik yang dihalalkan.

Di akhir ayat, Allah swt menegaskan bahwa dalam penciptaan kedua macam tumbuh-tumbuhan itu terdapat tanda-tanda yang jelas untuk menunjukkan keesaan Tuhan bagi orang-orang yang mempergunakan pikirannya untuk meneliti, memperhatikan, dan mengambil pelajaran dari penciptaan tumbuh-tumbuhan yang disebutkan dalam ayat itu.

Ayat 68

Kemudian Allah swt meminta perhatian para hamba-Nya agar memperhatikan lebah. Allah telah memberikan naluri kepada lebah sehingga mempunyai kemahiran untuk membuat sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon dan bangunan-bangunan yang didirikan manusia.
Seorang yang mau memperhatikan bagaimana kemahiran lebah membuat sarangnya, tentu ia akan takjub. Sarang lebah terbuat dari bahan serupa lilin dan mempunyai bentuk segi enam berangkai yang menurut para ahli struktur bangunan merupakan ruang yang paling banyak memuat isi dibanding dengan segi-segi lain.

Apabila diperhatikan bobotnya, sarang lebah itu sangat ringan, tetapi dapat menahan beban yang berat yaitu madu, telur, dan embrio-embrionya. Hal ini juga menjadi bukti yang menunjukkan kekuasaan Allah Yang Maha Esa.
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari dunia tumbuhan, dan beberapa di antaranya sangat bermanfaat setelah diproses lebih lanjut oleh binatang, misalnya madu yang diperoleh dari aktivitas lebah madu.

Ayat 69
Allah lalu meminta perhatian para hamba-Nya agar memikirkan bagaimana Allah telah memberikan kemahiran kepada para lebah untuk mengumpulkan makanan dari berbagai macam bunga-bungaan dan meng-ubahnya menjadi madu yang tahan lama dan bergizi. Kemahiran ini diwariskan lebah secara turun-temurun.

Lebah-lebah mengisap makanan dari bunga-bungaan kemudian masuk ke dalam perutnya dan dari perutnya dikeluarkan madu yang bermacam-macam warnanya. Ada yang putih, ada yang kekuning-kuningan, dan ada p**a yang kemerah-merahan, sesuai dengan jenis lebah itu dan bunga-bungaan yang ada di sekitarnya.
Di antara manfaat madu ialah untuk ketahanan tubuh dan mungkin p**a sebagai obat berbagai penyakit. Hal ini dapat diterima oleh ilmu pengetahu-an, antara lain karena madu mudah dicerna dan mengandung berbagai macam vitamin.

cek juga Video Lainnya
https://www.youtube.com/c/TaawudzDaily/videos

Support channel kami dengan cara subscribe + like + share
semoga bermanfaat dan menjadi ladang pahala bagi kita semua.
Allahumma Aamin

Source :
Al-quran
https://quran.kemenag.go.id/

©️ Ta'awudzDaily 2022

05/11/2022

Ayat 51
Allah memerintahkan kepada manusia agar takut kepada ancaman dan hukuman-Nya. Dia juga melarang manusia mempersekutukan-Nya dan membuat sesembahan lain selain Dia. Secara jelas, larangan yang terdapat dalam ayat ini adalah menyembah dua Tuhan.

Ayat 52
Allah swt lalu menjelaskan bahwa semua yang ada di alam ini adalah milik-Nya. Allah tidak membagi kekuasaan-Nya kepada yang lain dalam mengurus segala yang ada di langit dan di bumi. Ia tidak memerlukan pembantu ataupun serikat. Oleh sebab itu, yang berhak ditaati hanyalah Dia. Taat dalam arti yang sebenar-benarnya, ikhlas, dan tidak berkesudahan.

Ayat 53
Selanjutnya Allah swt menjelaskan mengapa yang wajib ditakuti hanyalah Allah. Hal itu karena semua nikmat yang mereka peroleh, seperti kesehatan dan kebahagiaan, semata-mata dari Allah. Maka kewajiban manusialah untuk mensyukuri nikmat dan memuji kebaikan-Nya yang tiada terputus kepada makhluk-makhluk-Nya.

Sebaliknya, apabila manusia ditimpa oleh kes**aran hidup, kesulitan, penyakit, dan sebagainya, kepada Allahlah mereka mengeluh dan meminta pertolongan. Hal ini merupakan tabiat manusia bahwa apabila mereka berada dalam kesulitan, terbayanglah dalam pikiran kelemahan mereka dan adanya kekuasaan di luar diri mereka yang menguasai mereka.

Ayat 54
mereka yaitu menghilangkan kesulitan yang dideritanya, mereka segera berbalik mempersekutukan tuhan-tuhan yang lain kepada Allah, dan menyembah patung-patung itu kembali. Mereka tidak mau lagi mensyukuri nikmat yang Allah berikan. Demikianlah tipu daya mereka.

Ayat 55
Ayat ini menyatakan bahwa Allah membiarkan orang-orang kafir dan musyrik mengingkari nikmat-nikmat yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Allah juga membiarkan mereka mengingkari-Nya sebagai Zat yang Mahakuasa menghilangkan bahaya yang menimpa mereka, hingga meng-ingkari Allah yang Mahaperkasa melepaskan diri mereka dari bahaya itu.

Ayat 56
Allah swt menjelaskan bahwa di antara perbuatan orang-orang musyrik ialah menyediakan sesaji kepada berhala-berhala mereka, padahal sesaji-sesaji yang disediakan itu merupakan nikmat Allah yang diberikan kepada mereka.

Kemudian Allah mengancam mereka dengan ancaman yang keras. Allah bersumpah dengan nama-Nya, bahwa Ia benar-benar akan meminta pertanggungjawaban mereka atas perbuatan mereka mengada-adakan tuhan selain Allah. Kemudian mereka akan disiksa sesuai dengan keingkaran dan perbuatan mereka itu.

Ayat 57
Kemudian Allah swt mengungkapkan bentuk kesyirikan mereka yang lain, yaitu memberi Allah anak perempuan, sedangkan untuk mereka anak laki-laki.

Orang-orang musyrik itu menganggap bahwa para malaikat itu anak-anak perempuan Allah. Perbuatan mereka yang demikian ini dinilai sebagai dosa besar, karena mereka menuduhkan sesuatu kepada Allah yang tidak semestinya, yaitu Allah mempunyai anak-anak perempuan, padahal mereka sendiri tidak senang mempunyai anak-anak perempuan.

Ayat 58
Selanjutnya Allah swt mengungkapkan sikap mereka mengenai anak perempuan yaitu apabila mereka diberi kabar bahwa istri mereka melahirkan anak perempuan, muramlah muka mereka karena jengkel dan malu.Sebenarnya mereka dihukum oleh perasaan mereka sendiri karena anggapan bahwa wanita itu martabatnya tiada lebih dari barang yang boleh dipindah-tangankan.

Ayat 59
Allah swt menjelaskan lebih lanjut perilaku orang-orang musyrik pada saat mereka mendapatkan anak perempuan. Mereka menarik diri dari masyarakatnya karena mendapat kabar buruk dengan kelahiran anak perempuan itu. Mereka bersembunyi dari orang banyak karena takut mendapat hinaan, dan tidak menginginkan ada orang yang mengetahui aib yang menimpa dirinya.
Kebiasaan mereka mengubur anak perempuan hidup-hidup itu dipandang sebagai dosa besar yang harus mereka pertanggungjawabkan di hari perhitungan, karena perbuatan itu bertentangan dengan nurani manusia dan akal sehat.

Ayat 60
Allah swt menjelaskan bahwa nasib buruk itu justru dimiliki oleh orang-orang kafir itu, yaitu mereka akan terhina karena dimasukkan ke dalam neraka. Sedangkan Allah akan tetap mulia, tidak memerlukan anak atau siapa pundalam menciptakan dan mengelola alam ini. Bahkan bila semua manusia di alam ini membangkang kepada-Nya, tidak akan merusak kemuliaan dan kemahakuasaan-Nya.

cek juga Video Lainnya

JUZ 30 (JUZ AMMA)
https://www.youtube.com/watch?v=RfO7SsPExr4&list=PL21N-uRTBICdksDmr9MmA2Xm5LdZpdzIw

KISAH-KISAH DALAM AL-QURAN
https://www.youtube.com/watch?v=hykg9F2wWWs&list=PL21N-uRTBICdORjF51j3RlaCGHBIA2Gv5

AYAT-AYAT PILIHAN
https://www.youtube.com/watch?v=S8PzVP4sHak&list=PL21N-uRTBICcUpx-JnM0bSP9SbouvGmhM

Support channel kami dengan cara subscribe + like + share
semoga bermanfaat dan menjadi ladang pahala bagi kita semua. Allahumma Aamin

Source :
Al-quran
https://quran.kemenag.go.id/

©️ Ta'awudzDaily 2022

30/10/2022

Allah menegaskan bahwa ketetapan Allah pasti datang. Maksud ketetapan Allah dalam ayat ini ialah hari kiamat yang telah diancamkan kepada kaum musyrik dan orang-orang kafir. Mereka secara berolok-olok meminta kepada Nabi agar azab hari kiamat itu segera didatangkan.

Allah swt menjelaskan bahwa Dia menciptakan benda-benda yang ada di langit dan benda-benda yang ada di bumi dengan benar. Maksudnya ialah sesuai dengan hikmah dan kebijaksanaan-Nya dan tidak ada yang sia-sia. Tidak ada zat yang lain yang berkuasa untuk mencipta, mengatur, dan mengendalikan langit, bumi dan semua isinya. Sebagai konsekuensinya, tidak layak apabila ada orang yang menghambakan dirinya kepada tuhan-tuhan yang lain selain-Nya.

Kemudian dalam ayat ini, Allah menjelaskan proses kejadian diri manusia bahwa Dia menciptakannya dari nutfah. Dalam ayat yang lain dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari air yang lemah. Kejadian itu melalui proses perkembangan.

Pada ayat ini, Allah swt menjelaskan aneka ragam kenikmatan yang disediakan untuk para hamba-Nya berupa binatang ternak, seperti unta, sapi, kambing, dan lain sebagainya. Nikmat yang diperoleh dari binatang itu seperti bulunya yang dapat dibuat kain wool, berguna untuk melindungi tubuh dari gangguan udara dingin, dan kulitnya dapat dijadikan sepatu dan peralatan lainnya. Allah swt menjelaskan bahwa manusia memperoleh kepuasan batin dan pemandangan yang indah pada binatang ternak ketika mereka melepas dan menggiringnya di pagi hari menuju tempat penggembalaan.

Kemudian Allah menyebutkan nikmat-Nya yang lain yang diperoleh manusia dari binatang ternak, yakni mengangkut barang atau beban manusia yang berat dari satu tempat ke tempat yang lain dimana mereka tidak sanggup untuk membawanya sendiri. Selanjutnya, Allah swt menyebutkan beberapa binatang ternak lainnya yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, yaitu Allah menciptakan kuda, bagal, dan keledai untuk dikendarai dan dijadikan sebagai binatang pelihara-an yang menyenangkan.

Allah swt menyebutkan nikmat-Nya yang berguna untuk kepentingan jiwa manusia, agar mereka mengetahui dan mensyukuri Pencipta alam semesta dan nikmat yang sangat luas ini. Allah menjelaskan bahwa Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi untuk membimbing manusia melalui wahyu kepada para rasul-Nya dan memerintahkan mereka untuk menaatinya. Ini bertujuan agar manusia sampai pada kebenaran.

Allah menyebutkan nikmat yang diperoleh manusia dari langit secara langsung atau tidak langsung. Nikmat Allah yang mereka peroleh secara langsung adalah air hujan yang dapat dijadikan air minum dan keperluan lainnya dalam kehidupan mereka sehari-hari, seperti mandi, mencuci pakaian, dan lain sebagainya. Turunnya air hujan juga membuat udara yang panas menjadi sejuk dan menyegarkan badan.

Sedang nikmat Allah yang diperoleh secara tidak langsung dari air hujan adalah air itu dapat mengairi sawah dan menghidupkan segala macam tumbuh-tumbuhan. Segala tumbuhan itu sangat bermanfaat bagi manusia dan makhluk lain, seperti manusia dapat menggembalakan binatang ternak mereka di padang rumput.

Allah swt menjelaskan bahwa Dialah yang mengendalikan malam dan siang, serta matahari dan bulan. Semua itu untuk kepentingan manusia dan sebagai nikmat yang diciptakan Allah untuk mereka. Allah mengendali-kan siang dan malam secara berganti-ganti.
Semua itu diciptakan Allah beraneka ragam dalam jenis, bentuk, dan manfaatnya. Selanjutnya, Allah swt menyebutkan nikmat-nikmat yang terdapat di lautan yang diberikan kepada hamba-Nya. Dijelaskan bahwa Dia yang telah mengendalikan lautan untuk manusia.

Allah swt juga menyebutkan nikmat yang didapat manusia secara tidak langsung. Dia menciptakan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang. Dengan demikian, binatang-binatang serta manusia yang berada di permukaannya dapat hidup tenang. Di samping itu, Allah swt menciptakan gunung-gunung itu sebagai tanda yang dapat digunakan manusia sebagai petunjuk untuk mengetahui di mana mereka berada.

Sesudah itu, Allah swt membungkam orang-orang musyrik dan mematahkan alasan-alasan yang mereka kemukakan karena mereka tidak mau memperhatikan tanda-tanda kekuasaan Allah dan tetap bergelimang dalam kemusyrikannya. Allah lalu menegaskan bahwa apabila manusia mau menghitung nikmat-Nya, tentu mereka tak akan dapat menentukan jumlahnya karena pikiran manusia itu sangat terbatas, sedangkan nikmat Allah begitu luas.

Allah swt menjelaskan bahwa Dia Maha Mengetahui segala apa yang dirahasiakan manusia. Maksudnya, Allah mengetahui apa yang ada dalam hati manusia, yang berbeda dengan apa yang mereka ucapkan dan kerjakan. Sesudah itu, Allah swt menjelaskan kepada orang-orang musyrik bagaimana keadaan patung yang sebenarnya.

cek juga Video Lainnya
www.youtube.com/c/TaawudzDaily

Support channel kami dengan cara subscribe + like + share
semoga bermanfaat dan menjadi ladang pahala bagi kita semua. Allahumma Aamin

Source :
Al-quran
https://quran.kemenag.go.id/

©️ Ta'awudzDaily 2022

Address

Bukittinggi

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Ta'awudz Daily Page posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Ta'awudz Daily Page:

Videos

Share

Nearby media companies


Other Digital creator in Bukittinggi

Show All