29/09/2021
Dalam sepekan terakhir, warga Kabupaten Pangkep dibuat resah lantaran sulit untuk mendapatkan gas elpiji 3 kilogram (kg).
Selain itu, harga ditingkat eceran juga melambung mencapai Rp 25.000 pertabungnya.
Dari pantauan Tim Media, Senin (3/7/2020) dari sekian tokoh pengecer maupun distributor, juga rata-rata habis, "sudah seminggu ini pak gas elpiji 3 kg sulit didapatkan” ujar seorang Ibu rumah tangga yang membawa dua tabung sambil naik motor keleiling cari gas disekian tokoh pengecer namun rata-rata kosong.
“Sudah habis bensin motor pak keliling cari gas, tapi tidak dapat, kemana lagi ini mencari, sementara sudah waktunya makan, namun belum berhasil mendapat tabung gas 3 kg”keluhnya.
Dia juga menjelaskan bahwa saat idul Fitri sekian bulan lalu, juga sulit didapat gas, hampir sama kondisi sekarang, “Aku yakin ada yang menimbung gas elpiji 3 kg ini, sehingga sulit didapatkan gas saat pemakaian” ujarnya.
Dia berharap agar pihak yang berwajib dapat mengusut tuntas hal ini, jangan sampai ada oknum yang bermain dibalik ini, sehingga kita merasa kesulitan mendapatkan gas, hampir semua pagadde atau toko, habis gas elpiji 3 kg.
Selain itu dia meminta agar pemerintah segera mengatasi adanya kelangkaan ini. Menurutnya, dengan sulitnya mencari gas elpiji ini sangat menyulitkan bagi ibu rumah tangga untuk memasak dan pedagang kecil.
"Kalau begini kan, saya sulit dan warga tersiksa mencari gas, apalagi banyak warga yang terlantar untuk memasak terutama untuk kebutuhan rumah tangga, kasihan juga pedagang kecil," cetusnya.
Sementara itu, salah satu pengecer gas yang tak ingin ditulis namanya mengatakan saat ini memang gas ukuran tiga kilogram atau gas melon tidak sampai di pengecer. Gas melon baru bisa dibeli di tingkat agen.
"Gas sampenya di tingkat agen. Di warung atau pengecer sudah gak kebagian. Informasinya dari agen sih katanya keterlambatan pengiriman," ujarnya.
Dalam sepekan ini, pengecer gas tidak berani mengambil ke agen karena harga di agen mencapai Rp 25.000 per tabung. "Sekarang belum berani ngambil lagi harganya mahal," pungkas. (Mcpangkajene)