22/06/2021
5. Mengejar mimpimu yang tak sesuai dengan ekspektasi orang-orang. Soal hidup, kamu sendiri yang harus tentukan
Hidup dalam ekspektasi orang itu memang melelahkan. Kamu diharapkan begini dan begitu, lalu diberi tatapan kecewa saat apa yang kamu lakukan tak seperti yang mereka bayangkan. Tak perlu minta izin untuk keluar dari ekspektasi itu, dan mulai mengejar mimpimu sendiri. Hidup cuma satu kali, masa iya kamu memilih menjalaninya di luar yang kamu ingini?
6. Bilang kalau kamu nggak setuju atas sesuatu. Ingat, setiap orang berhak didengar pendapatnya
Mirip dengan sulitnya menolak ajakan seseorang, mengungkapkan ketidaksetujuan juga menjadi dilema bagi sebagian orang. Seolah kamu takut ketidaksetujuan itu disamakan dengan kebencian. Padahal, namanya juga dua kepala. Masing-masing punya pertimbangan sendiri, dan wajar kan kalau berbeda? Kamu tak perlu minta izin untuk mengungkapkan ketidaksetujuan. Karena pendapatmu selalu layak untuk didengarkan.
7. Menjalani hidup seperti yang kamu mau. Karena orang yang paling berhak atas dirimu adalah kamu sendiri
Ada yang sudah siap menikah saat berusia 20 tahun. Ada yang ingin mengejar impian terlebih dahulu sebelum fokus mengurus rumah tangga. Ada p**a yang memilih untuk menjalani keduanya secara bersama-sama. Pernikahan hanya salah satu contoh pilihan hidup, masih banyak hal-hal lainnya. Seperti apa kamu ingin menjalani hidupmu, tak perlu meminta izin apalagi approval orang lain dulu. Kamulah yang paling berhak menentukan hidupmu sendiri.
Mengucapkan “maaf”, “terima kasih”, dan permintaan izin atas sesuatu adalah hal yang perlu ditempatkan dengan semestinya. Kita perlu tahu kapan harus mengucapkan ketiga hal tersebut, dan kapan untuk tidak mengucapkan hal-hal tersebut. Meski sederhana, itu adalah cara paling mudah untuk mulai menghargai dan mencintai dirimu sendiri. Mulai hari ini, berhenti minta izin orang lain atas hal-hal tadi ya