15/10/2015
Silahkan dibaca untuk semua member yg ada dsini,,artikel
terbaru dari web JakOnline
Masih dan Tetap # TolakPersibMainDiJakarta
JakOnline – Bogor, Jumat (11/4/2014), peristiwa bersejarah
bagi kalangan supporter di Indonesia sepertinya akan tertulis
hari itu. Dimana Jakmania (Pendukung Persija Jakarta) dan
Viking (Pendukung Persib Bandung) yang setelah sekian
lama terlena didalam permusuhan akhirnya memutuskan
untuk mengakhiri kebencian yang sudah mendarah daging.
Sekedar mengingatkan, berikut beberapa point islah damai
tersebut:
1. Saling menghormati antara suporter Persib dan Persija
untuk melakukan hal yang dapat menimbulkan kebencian,
konflik fisik, maupun tindakan anarkis lainnya dengan cara
mengendalikan seluruh pendukung demi terwujudnya
suasana kondusif dalam setiap pertandingan maupun di luar
pertandingan, dimanapun lokasi pertandingan dilaksanakan
khusus di wilayah Jabar dan lainnya.
2. Menghentikan pertikaian antara suporter Persib dan
Persija di setiap pertandingan sepakbola antara Persib
Bandung dan Persija Jakarta yang berlangsung di Wilayah
Jawa Barat maupun DKI Jakarta dan wilayah lainnya.
3. Melaksanakan tugas bersama-sama antara kedua
koordinator lapangan dan suporter dengan aparat keamanan
dalam pengamanan kegiatan pertandingan sepakbola antara
Persija dan Persib yang melibatkan pengarahan massa dari
kedua belah pihak.
4. Secara proaktif akan membantu aparat keamanan dalam
memelihara dan menjaga keamanan serta ketertiban, dengan
mengoptimalkan koordinasi yang efektif antara suporter
Persib dan Persija terkait pertandingan sepakbola, baik
antara Persib dan Persija ataupun dengan kesebelasan
lainnya serta kegiatan lainnya.
5. Dengan islah antara suporter Persib dan Persija kita
tingkatkan hubungan silaturahmi dan persaudaraan guna
meraih prestasi sepakbola.
6. Menaati seluruh ketentuan hukum dan perundang-undan
gan yang berlaku, diantaranya mematuhi ketertiban lalu
lintas, apabila terjadi pelanggaran, tindak pidana yang harus
diselesaikan sesuai dengan prosedur hukum, tidak akan
mencampuri, mengintervensi yang dapat mengganggu proses
penyidikan, penuntutan dan persidangan.
Tapi.. Perjanjian dinodai. Niat baik Jakmania
bersilaturahmi ke Bandung sekaligus untuk mendampingi
Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat disambut dengan
hujan batu, pecahan kaca, dan tetesan-tetesan darah.
Hari Kamis, 08/05/2014, Jakmania di paksa putar balik di
ruas tol cipularang KM66, tepat beberapa jam menjelang
Persija bertanding.
Kecewa? Pasti.
Sakit hati? Jelas.
Dendam? Ada.
Islah damai? Persetan.
Ternyata semua hanya sebatas teori di atas kertas yang fakta
nya 0 (nol) besar! Sekali lagi, Jakarta dikhianati.
Hari ini, jelang beberapa hari sebelum pertandingan puncak
Piala Presiden yang mempertemukan Persib Bandung dan
Sriwijaya FC Palembang yang rencananya akan di gelar di
Jakarta, wacana damai di gaungkan lagi. Mendadak banyak
akun sosial media mereka yang menjadi bijak dengan
gombalan-gombalan manis. Mereka seperti mengungkit
kembali perihal islah damai yang sudah mereka rusak
sendiri.
Perlakuan “istimewa” diberikan Kapolda Metro Jaya, yang
langsung mendapat mandat dari Kapolri. Jajaran Kapolda
dan petinggi daerah Jawa Barat pun terlibat, bahkan sekelas
mentri ikut berkomentar mengenai helatan Final Piala
Presiden. Status Siaga Satu diberikan untuk Jakarta,
puluhan bahkan hingga ratusan ribu personil keamanan
bersiaga, Pengawalan berlebihan pulang pergi, bahkan
terakhir ada permintaan jalan tol Jakarta-Bandung
dikosongkan, gila!
Tidak lupa, pihak kepolisan kembali mengeluarkan rayuan
manis ketika merilis Final Piala Presiden di SUGBK.
“Kami siap mengawal teman2 Jakmania yang akan menonton
di Bandung jika ada pertandingan Persija.” begitu
pernyataan Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian.
Tentu sebagai seorang lelaki, terlebih Jendral bintang 2 yang
tersemat di pundaknya, kalimat yang sudah diucapkan
haruslah ditepati. Tentunya ketika Persija menjalani partai
tandang ke Bandung. Tidak perduli apakah beliau nantinya
masih menjabat atau tidak, setidaknya korps Kepolisian
harus ikut andil mewujudkan pernyataannya tersebut.
Ini adalah titik balik persatuan supporter Indonesia, kita
harus menghargai tuan rumah, tolong izinkan kami hanya
sekedar mau nonton bola, dan beberapa ocehan pencitraan
lainnya mendadak membanjiri timeline twitter dan Facebook
dan berbagai media sosial. Menurut mereka ocehan
provokasi seperti # MakanyaMasukFinal , # InvasiGBK ,
# BirukanJakarta adalah perbuatan beberapa oknum. Apa?
Oknum? Oknum kok banyak?
Dan Jakmania pun bersikap, Kami Menolak Persib Main
Di Jakarta!
Bukan tanpa alasan, jelas kami menolak mereka yang selalu
menyanyikan “The Jak anj*ng dibunuh saja” ketika
mendukung Persibnya, bahkan ketika mereka tidak sedang
melawan Persija. Jelas kami menolak mereka yang selalu
bersikap manis ketika ada maunya. Jelas kami menolak
mereka, karena Jakarta adalah rumah bagi tim yang sangat
kami hormati setinggi tingginya, PERSIJA JAKARTA!
Sederhananya, seseorang ingin berkunjung ke rumah
seseorang, tapi kedatangannya sudah ditolak, dan si tamu
memaksa untuk tetap datang. Apa namanya kalau bukan
menantang? Tolong jangan paksa kami, sejatinya kami juga
sama seperti kalian, berharap tidak lagi ada korban
berjatuhan di kedua belah pihak. Tapi bukan disini, dan
tidak hari ini. Atau jika memang permusuhan abadi yang
kalian inginkan, silahkan beli air mawar, dan berjanjilah di
atas batu nisan sang panglima kalian.
Nasi sudah menjadi bubur, palu sudah diketuk, venue final
piala presiden sudah di tetapkan akan di langsungkan di
Stadion Utama Gelora B**g Karno yang berdiri megah di
atas tanah Jakarta. Bukan hak Jakmania memang untuk
melarang penggunaan SUGBK, tetapi sebagai tuan rumah
setidaknya Jakmania memiliki hak untuk menentukan sikap.
Dan sampai hari ini, detik ini, sampai hari dimana para
“tamu agung” ini datang, sikap kami masih sama, Jakarta
akan tetap TOLAK PERSIB MAIN DI JAKARTA!!
Penulis : (Vicky/JO)