CJR Story

CJR Story Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from CJR Story, Publisher, Bandung.

18/07/2021

Gagal Move On!
Prolog
Written by Laras

***
"Kita putus!"

"Hah, putus?"

"Iya. Gue terlalu baik buat lu."

"Dasar stress! Dulu lu yang ngejar gue ya, Baal. Kalo ga karena kasihan, ogah gue pacaran sama cowok kayak lu. Cuih, najis!"

"Najis? Tapi, lu bucinin." Laki-laki bernama Iqbaal terkekeh menatap sang mantan dengan pandangan mengejek.

"Khilap kali gue. Eh, apa dipelet ya sama lu?" ejek gadis di depannya.

"Asu! Gue ga main begituan," bantah Iqbaal.

"Siapa yang tau, buaya kek lu itu ga bisa dipercaya." Gadis itu berbalik pergi meninggalkan Iqbaal yang menahan kesal.

"Ini gue beneran ditinggal? Dia ga nangis-nangis dulu gitu biar ga jadi putus?" tanya Iqbaal pada angin yang tidak terlihat. Harga dirinya sebagai pl***oy cap 27 mantan, terluka.

Siapa sangka mantan ke-27 meresahkan kehidupan Iqbaal selanjutnya.

Tbc ...

***

Pengen lapak ini rame lagi, bisa ga ya? Bisa, yuk, bisa? Maap ya ekspektasi aku terlalu tinggi sama kalian. Mwehwhw ....

See U, beb O๐Ÿ˜˜

12/06/2021

Hm... sedih bgt gaada cerita yang tamat disini soalnya readers juga udh pada ilang...

17/01/2021

halo halo... sepi banget ya? apa masih ada yang nunggu cb disini? Nungguin cb apa? atau mau cb baru? admin sedih bat liat skrg Fanspage-fanspage lain yang biasa up cb cjr pada hilang semua.. kalo ada yang masih pengen baca cb cjr bisa kutulis kok. kalo gak yaudah hehe... Btw stay save buat kalian semua!

-vlly

07/10/2020

hai! ada yang mau request genre buat new story?

โ™ซโ€ขโ™ฌโ€ข ๐“›๐“ธ๐“ฟ๐“ฎ ๐“‘๐”‚ ๐“’๐“ฑ๐“ช๐“ท๐“ฌ๐“ฎ โ€ขโ™ฌโ€ขโ™ซโ€ข๐“‘๐”‚: ๐“ฃ๐“ป๐“ฒ๐“น๐“ต๐“ฎ ๐“  ๐“Ÿ๐“ช๐“ป๐“ฝ 2 ๐“—๐“ช๐“ป๐“ฐ๐“ช๐“ฒ ๐“Ÿ๐“ฎ๐“ท๐“พ๐“ต๐“ฒ๐“ผ๐Ÿค— โ—ฆโ€ขโ—โ—‰โœฟโœฟโ—‰โ—โ€ขโ—ฆSetelah pulang dari taman, (Nama kamu) segera me...
13/08/2020

โ™ซโ€ขโ™ฌโ€ข ๐“›๐“ธ๐“ฟ๐“ฎ ๐“‘๐”‚ ๐“’๐“ฑ๐“ช๐“ท๐“ฌ๐“ฎ โ€ขโ™ฌโ€ขโ™ซโ€ข
๐“‘๐”‚: ๐“ฃ๐“ป๐“ฒ๐“น๐“ต๐“ฎ ๐“
๐“Ÿ๐“ช๐“ป๐“ฝ 2
๐“—๐“ช๐“ป๐“ฐ๐“ช๐“ฒ ๐“Ÿ๐“ฎ๐“ท๐“พ๐“ต๐“ฒ๐“ผ๐Ÿค—
โ—ฆโ€ขโ—โ—‰โœฟโœฟโ—‰โ—โ€ขโ—ฆ

Setelah pulang dari taman, (Nama kamu) segera membersihkan tubuhnya dan siap untuk melanjutkan pengetikan novel online nya. (Nama kamu) selalu semangat jika akan menulis novel online nya, karena itu adalah hobi dari sekian hobi yang ia tekuni. Di sofa kamarnya sudah siap makanan ringan, laptop, handphone, headset, dan kamus besar bahasa Indonesia, yang ia simpan di mejanya.

Beberapa menit ia lalui untuk berkutat dengan laptopnya, tiba-tiba muncul pemberitahuan dari bar notifikasi chat dari aplikasi WhatsApp nya.

P
I
C
T
[1]

(Nama kamu) menatap layar laptopnya dengan sedikit senang, karena ada yang menyukai novel nya dan menyatakan langsung padanya. Tapi ia juga heran kenapa pria itu, menawarkan dirinya untuk menjadi "teman curhatnya"?

*Mungkin kalian berpikir, itu mau modus atau mau ngedeketin, hahaha.. Mungkin aja bener, tapi (Nama kamu) ga akan berpikir kaya gitu, karena (Nama kamu) menganggap yang mengirim pesan seperti itu sama saja seperti Nanon yang peduli padanya tanpa adanya perasaan apapun. Ngerti ga sampai sini? Hahahahah...

Tanpa mau ambil pusing lagi dia segera mengganti bajunya untuk menonton Nanon bermain futsal bersama temannya. Ia biasanya akan mampir dulu ke mini market untuk membeli air minum untuk Nanon dan teman-temannya.

Setelah membeli minuman biasanya ia langsung masuk ke lapangan lewat gerbang besi yang ada di belakang gedung tua, gedung itu terlihat dari depan sangat tua dan menyeramkan, sedangkan jika sudah masuk kedalam gedung itu, maka akan memanjakan mata dengan lapangan luas yang dibagi untuk beberapa cabang olahraga seperti, badminton, tennis, voli dan futsal.

Ia duduk di deretan bangku kosong antara penonton lain/para kekasih dari teman-teman Nanon. Sambil menunggu pertandingan dimulai, (Nama kamu) memainkan handphone nya untuk membuat story instagram karena menurutnya itu kegiatan rutin yang harus ia lakukan ketika ia sedang menonton pertandingan futsal sahabatnya itu. Setelah ia sedikit bosan memainkan handphone nya, (Nama kamu) merasa ingin pergi ke toilet. Dengan tergesa-gesa ia berlari menuju toilet yang melalui gang sempit yang hanya cukup untuk 1 orang dan dimana pintu dari luar gedung berada. Di tengah rasa gelisah, sialnya ada seseorang yang mengarah berlawan menuju tempat ia berada yang menghambat kedua arah tersebut. Terlihat pria di seberang sana juga sedang terburu-buru untuk pergi ke lapangan.

"Buruan gue buru-buru nih!" ucap (Nama kamu) yang tambah gelisah karena tidak tahan lagi untuk buang air kecil.

"Lo yang ngalah gue buru-buru juga, gue udah ditungguin sama tim gue." ujar pria itu yang terlihat tampan saat berkeringat.

"Ck, ngalah d**g, gue kebelet banget nih.." ucap (Nama kamu) dengan posisi yang sudah tidak terkontrol karena sudah tak tahan lagi.

"Lo ga terlalu jauh, gue udh jauh banget dari pintu keluar, lo mundur. Ga usah egois." ujar pria itu langsung menerobos jalan, sehingga saat mereka sudah dekat, tidak ada lagi jarak di antara mereka. Tapi... Jangan salah paham, posisi mereka saling membelakangi:v. Pria itu sudah berlari menjauh dengan cepat ke arah lapang futsal.

"Ih kok ganteng ya? Lebih ganteng dari Nanon dan akhlaklessnya juga lebih dari Nanon." gumam (Nama kamu) bermonolog.

"Kok gue gajadi kebelet ya? Udahlah bodo amat, kayanya pertandingan nya mau dimulai." sambung monolognya. Setelah itu (Nama kamu) kembali ke bangku penonton untuk menonton pertandingan itu.

14 menit pertandingan, ternyata tim Nanon dengan tim pria tampan tadi itu berbeda. Skor yang di dapatkan tim pria yang bernama punggung 'IQBAAL' dengan nomor 28 lebih unggul 1 poin diatas tim Nanon. Sisa beberapa detik lagi, dan ternyata tim Nanon kalah satu poin dibawah tim Iqbaal.

Terlihat oleh (Nama Kamu), Nanon sepertinya sangat kesal dan marah. Ia segera membawakan minum untuk Nanon, Ia duduk di rumput lapangan samping pria itu.

"Lo kenapa sih? Gapapa kali, kalah sekali. Lagian lo kan udah sering menang, kaya abis kalah taruhan main aja." ucap (Nama kamu) kemudian ia meminum air isotonik yang tadi ia beli di mini market.

"Iya, gue kalah taruhan 1 mobil Lamborghini kesayangan gua." ujar Nanon enteng, tapi masih setia menatap tajam pria yang duduk di sisi lain lapangan. Yang ditatap hanya tersenyum miring dan sesekali meminum minumannya.

'BRUSSHHH'
(Nama kamu) menyemburkan minuman yang ia minum tadi karena terkejut atas pernyataan Nanon.

"LO GILA YA?! GUE GA S**A YA, KALO LO MAIN TARUHAN-TARUHAN GITU!" geram (Nama kamu) yang tak habis pikir dengan jalan pikiran sahabatnya itu.

"Ya gimana lagi, dia nantang gue. Harga diri gue juga taruhannya." jelas Nanon yang sekarang menunduk. Karena jujur saja ia tidak bisa kalau sudah dimarahi oleh (Nama kamu). Ingin melawan tapi ia tau, disini ia yang salah.

"GUE DATENGIN TUH COWO!" tantang (Nama kamu) bangkit dengan beraninya yang diikuti oleh Nanon yang ikut juga bangkit. Baru beberapa langkah (Nama kamu) berjalan, tangannya sudah ditahan oleh Nanon dan berhasil membuat tubuhnya mundur dengan kasar. Kemudian tangan (Nama kamu) ditarik oleh Nanon, mau tidak mau (Nama kamu) mengikuti kemana Nanon pergi.

Sudah merasa suasana sepi, Nanon memberhentikan langkahnya di sebuah ruangan ganti khusus wanita, karena jarang sekali dipakai. Agar tidak ada orang yang mendengar percakapan mereka, Nanon menutup pintu ruangan tersebut yang kedap suara.

"Kenapa lo narik gue kesini sih?!" tanya (Nama kamu) kesal.

"LO TAU GA SIH! KALO LO NYAMPERIN DIA TADI DI LAPANG, LO NAMBAH MASALAH GUE TAU GA! NAMBAH MALU GUA! JANGAN SOK PEDULI SAMA GUA, KALO LO AJA MASIH NGANDELIN GUA TERUS, DIHIDUP LO!" bentak Nanon dengan suara yang memenuhi ruangan tersebut.

Kali pertama Nanon membentak (Nama kamu), seketika hati (Nama kamu) merasa sakit, dan kali pertama ini ia dibentak oleh orang lain, kedua orang tuanya pun tak pernah membentak nya. Mata yang tadinya berkaca-kaca kini tidak bisa membendung air yang siap meluncur ke kedua p**inya.

"Jadi selama ini gue beban buat lo? HAH?! JADI GUE INI BEBAN BUAT LO?!" tanya (Nama kamu) yang sudah tersulut emosinya.

Nanon lagi-lagi menunduk, ia juga ikut menangis. Sudah sering keduanya saling melihat bagaimana mereka menangis, saling menenangkan satu sama lain, tapi kali ini mereka tidak melakukan itu, kini mereka yang membuat satu sama lain menangis.

"JAWAB?!" tanya (Nama kamu) yang sudah tidak tahan lagi, ia memundurkan beberapa langkah. "Oke kalo gitu. Gue janji si beban dalam hidup lo ini, akan menjauh, gue ga akan terlalu marah sama lo, karena lo udah jujur sama gue dan diri lo sendiri. Jadi intinya ini semua salah gue, oke. Fine." Setelah berucap seperti itu, (Nama kamu) menghapus air matanya sebelum keluar ruangan. (Nama kamu) membuka dengan kasar pintu ruangan itu hingga menghasilkan suara yang sangat keras.

Nanon yang menyadari perbuatannya tadi, ia membalikan badannya dan bersandar di loker yang tersedia dan menangis di tumpukan lengannya.

'ARGGGHHH!!!' geram Nanon.
Sengaja atau tidak, ia menonjok loker yang cukup keras itu hingga penyok sampai tangannya mengeluarkan darah segar.

Kemudian ia berlari mencoba untuk mengejar (Nama kamu), ternyata (Nama kamu) belum terlalu jauh dari gedung tua tersebut. Sepertinya ia sedang menunggu kendaraan umum yang lewat. Namun pergerakan kurang cepat, (Nama kamu) sudah menaiki taxi yang baru saja datang. Sebelum masuk ke dalam mobil, (Nama kamu) sempat melihat sekilas ke arah Nanon. Sampai akhirnya taxi itu melaju semakin menjauh dan hilang di lahap tikungan.

โ—ฆโ€ขโ—โ—‰โœฟโœฟโ—‰โ—โ€ขโ—ฆ
(Nama kamu) kini sudah sampai di mansionnya, ia segera membersihkan diri dan meluruskan niatnya untuk menghubungi seseorang. Ia langsung membuka laptopnya dan mengklik aplikasi yang akan ia gunakan.

P
I
C
T
[2]

Beberapa menit setelah saling bertukar pesan hari semakin sore dan jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Ia mulai mengganti fokusnya dari laptop ke handphone untuk menghubungi seseorang yang sedari tadi 'agak' ia rindukan, biasanya jam segini ia akan membawakan makan malam dan siap untuk mengerjakan tugas bersama.

P
I
C
T
[3]

Kini jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, Nanon sudah ada di rumah (Nama kamu) dengan membawa 2 burger dan 2 minuman soda. Mereka kini sedang ada di kamar (Nama kamu) dan memakan santapan malam yang dibawa Nanon tadi. Setelah mereka makan malam dilanjutkan dengan mengerjakan tugas kimia yang besok harus dikumpulkan pada jam sebelum istirahat. Rencananya Nanon akan menginap di rumah (Nama kamu). Walaupun kedua orang tua (Nama kamu) sedang ada di luar n***r, tapi di rumah besar ini terdapat 2 asisten rumah tangga, 1 orang penjaga dan 1 orang tukang kebun yang tinggal juga disana. Jadi tidak usah khawatir jika teman (Nama kamu) akan menginap.

Pukul 22.00 mereka sudah menyelesaikan tugasnya, (Nama kamu) sepertinya sudah mengantuk dan siap untuk tidur. Sedangkan Nanon masih sibuk membereskan barang-barang yang akan dibawa ke sekolah besok. Setelah selesai Nanon akan pindah ke kamar yang ada di sebelah kamar (Nama kamu) yang memang sudah khusus untuk ditempati oleh nya.

โ—ฆโ€ขโ—โ—‰โœฟโœฟโ—‰โ—โ€ขโ—ฆ
Pagi ini Nanon dan (Nama kamu) sudah siap berangkat ke sekolah tidak lupa membawa bekalnya karena mereka tidak sempat untuk sarapan. Mereka menaiki sepeda motor milik Nanon yang tadi malam Nanon kendarai untuk datang ke rumah (Nama kamu).

Setelah menghabiskan beberapa waktu, Nanon dan (Nama kamu) sudah sampai di parkiran sekolah dan siap untuk memasuki kelas.

Koridor juga sudah penuh dengan siswa-siswi yang sedang bersiap-siap untuk melaksanakan upacara bendera. Namun, cuaca kini kurang mendukung untuk pelaksanaan upacara tersebut, hujan sudah mulai turun dan membasahi sebagian bumi yang semakin lama menjadi semakin deras.

Karena dihari senin pelajaran biasanya dimulai pukul 09:30 sedangkan kini jam masih menunjukkan pukul 07:15 jadi kelas belum kedatangan guru pengajar. Tapi keadaan kelas hening, mungkin mereka sedang mengerjakan tugas yang belum selesai.

'Tuk tuk tuk'
-๐“‘๐“ฎ๐“ป๐“ผ๐“ช๐“ถ๐“ซ๐“พ๐“ท๐“ฐ..

Mohon banget ya untuk para pembaca yang masih belum bisa menghargai orang lain. Atau pasti ada diantara kaka kaka semua yang baca cerita disini punya kritik dan saran, kami juga butuh itu untuk maju dan memperbaiki menjadi lebih baik lagi. Dan terima kasih banyak untuk pembaca yang bijak, dan selalu menghargai karya orang lain๐Ÿค—๐Ÿค— Terima kasih atas perhatian, mohon maaf atas kesalahan perilaku atau ucapan yang tidak mengenakan hati kaka kaka disini I Blue You all๐Ÿ’™

.โ€ขโ™ซโ€ขโ™ฌโ€ขLOVE BY CHANCEโ€ขโ™ฌโ€ขโ™ซโ€ข.By:  ๐“ฃ๐“ป๐“ฒ๐“น๐“ต๐“ฎ ๐“ Part 1 Hargai penulis๐Ÿค— โ—ฆโ€ขโ—โ—‰โœฟโœฟโ—‰โ—โ€ขโ—ฆ๐“œ atahari semakin lama semakin naik ke permukaa...
12/08/2020

.โ€ขโ™ซโ€ขโ™ฌโ€ขLOVE BY CHANCEโ€ขโ™ฌโ€ขโ™ซโ€ข.
By: ๐“ฃ๐“ป๐“ฒ๐“น๐“ต๐“ฎ ๐“
Part 1
Hargai penulis๐Ÿค—
โ—ฆโ€ขโ—โ—‰โœฟโœฟโ—‰โ—โ€ขโ—ฆ
๐“œ atahari semakin lama semakin naik ke permukaan dengan cahaya yang indah menyinari bumi. Kristal embun yang menghiasi kaca jendela yang setia tertutup rapat dilapisi kain gorden putih tipis menemani tidur lelap gadis cantik seperti tuan putri tapi posisi tidurnya tidak mencerminkan layaknya seorang tuan putri. Posisi kaki yang berada di bantal sedangkan kepala sudah mend**gak melebihi ujung ranjang, serta selimut yang sudah berada di atas lantai.

'BRAK!'

"HEH KEBO! Bangun lu ih udah jam 7 pagi. Tadi malem ngemis-ngemis ngajak jogging sekarang malah ngebo disini." terdengar suara berat pria yang membangunkan gadis itu dengan geram, mungkin ia agak sedikit kesal dengan kelakuan gadis itu.

'SREK!'

Pria itu membuka gorden kamar gadis itu dengan sedikit kasar, sehingga sinar matahari itu langsung menerobos masuk dan mengganggu tidur sang gadis kebo.

"Ehmmm... Hoammm..." Lenguh gadis itu dengan sesekali merenggangkan otot-ototnya, ternyata tidur juga sangat melelahkan_-

"Non... Jangan ganggu... Ini kan hari minggu, jadi kita kan ga ke sekolah." protes gadis itu, yang masih setengah sadar.

"Lo tadi malem ngemis-ngemis minta temenin jogging, giliran gue mau, lo nya malah males-malesan." ucap pria itu.

"Nanon.. Bangkeuuu... Jangan berisik! Bawel!" ujar gadis itu.

'BRUK!'
Pria itu melempar kasar selimut yang ada di dekatnya tepat di wajah gadis itu karena selimutnya berada di atas lantai.

"NANONNN!!!" geram gadis itu.

"HAHAHAHA!! SONO LO SIKAT GIGI! CUCI MUKA! GANTI BAJU! Nanti gue traktir bubur bang ojak. Mama lu udah berangkat ke Aussie tadi pagi banget, males katanya bangunin anak kebo kaya lo." ledek Pria yang di ketahui bernama Nanon itu.

"KAN GUE ANAK NYA MAMAH, BILANGIN MAMAH YA LO! BILANG MAMAH KEBO!" teriak gadis itu.

"BERISIK (NAMA KAMU)! EMANGNYA ELU ANAK MAMAH EVA? LU KAN ANAK PULUNG!HAHAHAHA.." ejek Nanon lagi.

"BANGSH*T"

"Eh omongannya! Kalo 3 menit lagi lu belum siap, uang jajan lo ga gue cairin, dan.. Gue mau kasih tau, kalo dompet lu ada di gue.. Gue mau kebawah dulu." titah Nanon pada gadis yang diketahui bernama '(Nama kamu)'

"BYE BYE ANAK PONGOOOTTT!! HAHAHAHA.." timpal Nanon yang setelah berucap seperti itu, ia berlari keluar kamar (Nama kamu) takutnya ia akan melemparkan barang yang ada di dekatnya dan mengenai dirinya.

"NANON KEPARATTT!!!" geram (Nama kamu) lagi dan lagi, kadang ia sangat menyesal mempunyai sahabat seperjuangan seperti Nanon.

โ—ฆโ€ขโ—โ—‰โœฟโœฟโ—‰โ—โ€ขโ—ฆ
*FYI:
Jadi Nanon itu sahabatnya (Nama kamu) dari kecil, dia anak temen orang tuanya (Nama kamu). Dari kecil udah deket gitu deh, kaya gabisa dipisahin, kadang ada yang bilang adik kaka, dan sering juga orang yang liat mereka itu pacaran. Tapi nyatanya dari keduanya gapunya perasaan apa-apa, cuman sebatas sahabat. Orang tuanya Nanon dua-duanya tinggal sama adiknya Nanon 'Nonnie' di Kanada, jadi dia tinggal di Indonesia sendiri. Eitss.. Tapi dia ga tinggal serumah kok sama (Nama kamu), dia punya rumah sendiri, mansion malahan. Biasa orang kaya..๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ

*Back to Story
โ—ฆโ€ขโ—โ—‰โœฟ โœฟโ—‰โ—โ€ขโ—ฆ

3 menit lewat 5 detik sudah berlalu tapi (Nama kamu) belum juga sampai di lantai pertama.

"YUHU......" teriak (Nama kamu) dari lantai 3
menuruni anak tangga dengan berseluncur di gagang tangga yang terbuat dari kayu jati licin dan berbentuk melingkar.

'BRUK!'

"MAMPOOSSS!!!" sorak Nanon kegirangan melihat (Nama kamu) yang mendarat dengan posisi yang kurang pas dan terjatuh tengkurap.

"GA SAKEETTT!!! WLEE!!" ucap (Nama kamu) beralasan, tapi sebenarnya lutut dan sikutnya terasa sakit dan ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ถ๐˜ต-๐˜ฏ๐˜บ๐˜ถ๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ seperti kesetrum karena ia jatuh dengan posisi tengkurap dan sikut sebagai topangannya. Dan sekarang ia merasa ingin menangis tapi ia gengsi dengan sahabatnya ini, nanti malah makin diledekin. ๐Ÿ˜ข

"Udah nangis aja, gausah ditahan. Pasti sakit kan?" suara yang tadinya hanya terdengar meledek sekarang berubah menjadi lembut.

"HUWAAA.. IYA SAKITT.." sekarang suara tangisan terdengar di setiap penjuru ruang tengah.

Nanon segera menarik tangan (Nama kamu) dengan lembut dan menuntunnya untuk duduk di sofa ruang keluarga, dan mencoba untuk menenangkan gadis itu.

"Mangkanya gausah sok iye, seluncuran di tangga, tau kaki pendek." ucap Nanon yang menampilkan senyuman manisnya dan terlihatlah lesung p**itnya. Sebenarnya ia menahan tawa mengingat kejadian tadi.

"Ih.. Udah.. Jangan diledekin terus.." rengek (Nama Kamu).

"Ya maap. Lagian ngakak kan liat lo tadi jatoh tengkurep gitu. Mau nyoba lagi? Nanti gue dorong langsung, biar seru."

"Ga tau ah, lagi ga mood." rajuk (Nama kamu).

'Plak'
Nanon menggeplak dahi (Nama kamu) dengan tidak terlalu keras.

"Bilang aja laper." sindir Nanon, kemudian ia melangkah menuju pintu keluar untuk mengambil sepeda yang akan mereka kendarai.

โ—ฆโ€ขโ—โ—‰โœฟโœฟโ—‰โ—โ€ขโ—ฆ
*FYI '2:
Kl (Nama kamu) bilang "Ga tau ah, lagi ga mood." Berarti dia lagi laper, jadi buat kedepannya (part-part selanjutnya) ga usah pusing-pusing lagi sama dia.

*Back to Story
โ—ฆโ€ขโ—โ—‰โœฟโœฟโ—‰โ—โ€ขโ—ฆ

"CEPETAN NIH, SEPEDANYA UDAH GUE SIAPIN." teriak Nanon dari luar rumah.

Mendengar suara teriakan itu (Nama kamu) langsung berlari menuju asal suara.

"Gabisa naik sepeda, bonceng ya? Kaki gue kan lagi sakit." pinta (Nama kamu) sambil membenarkan sepatunya.

"Alasan kau! Tadi nyamperin kesini lari lu! Yaudah buruan, gue udah laper banget." sindir Nanon yang sedang memakai helm sepedanya. Kemudian Nanon mengambil helm yang satunya untuk dipakai oleh (Nama kamu).

"Makasih Na'non..." ledek (Nama kamu).

"Sekali lagi lo nyebut nama gue di jeda gitu, dompet lo dan isinya buat gue semua." ancam Nanon, karena Nanon tidak s**a namanya disebut agak terpisah/terjeda.

"Canda bwang..." ucap (Nama kamu) seraya menaiki pijakan yang ada di samping roda belakang sepeda, karena memang sepeda Nanon tidak ada jok belakangnya. Dan tidak lupa memeluk leher Nanon, agar ia tidak terjatuh.

โ—ฆโ€ขโ—โ—‰โœฟโœฟโ—‰โ—โ€ขโ—ฆ
Hanya butuh 2 menit untuk sampai di taman perumahan yang sudah ramai anak-anak bahkan satu keluarga yang sekedar berolahraga, atau pun membeli bubur bang Ojak. Sekarang gerobak bang Ojak penuh dengan pelanggan mau tidak mau mereka harus antre.

"Non, gue duduk ya? Lu yang mesen, gue pegel nih.. " pinta (Nama Kamu) karena benar, kakinya pegal ditambah kejadian tadi, menyedihkan sekali:"

"Yaudah duduk aja, tapi jangan jauh-jauh ya!" titah Nanon seraya mengacak pelan rambut yang digulung asal, milik (Nama kamu). (Nama kamu) hanya membalas dengan anggukan ucapan Nanon tadi.

(Nama Kamu) berjalan menuju bangku taman yang kosong. Setelah duduk ia mengeluarkan handphone nya dan sesekali membuat story di akun instagram nya.

Saking fokusnya memainkan handphone, (Nama kamu) tidak menyadari seseorang diam-diam memotret ke arahnya.

"I like the view." ucap orang itu seraya tersenyum manis dan mulai memotret objek lainnya.

Kini (Nama Kamu) merasa seseorang mendekati dirinya, kemudian ia sedikit mend**gak untuk melihat orang itu.

"Nih buburnya." ucap Nanon sambil menyodorkan semangkuk bubur untuk disantap oleh (Nama kamu).

"Makasih Nanon.." ucap (Nama Kamu) seraya tersenyum manis.

"Gitu d**g senyum, dari pagi lo nyebelin, sekarang manis bener. Kenapa?" tanya Nanon.

"Novel online kedua gue, alhamdulillah.. Yang baca makin hari makin banyak Non." ujar (Nama Kamu) dengan sumringah.

"Syukur deh.. Gue dukung apa yang lo jalanin, semoga lancar terus dan sukses terus deh." ucap Nanon seraya mengelus rambut (Nama kamu) dengan lembut.

'Udah punya pacar toh' batin seseorang yang duduk di bangku taman sisi lainnya.

Setelah beberapa menit (Nama kamu) dan Nanon sudah menghabiskan bubur yang mereka beli dan siap untuk pulang. Karena hari terlihat sudah semakin siang, dan mereka kan belum mandi_-

โ—ฆโ€ขโ—โ—‰โœฟโœฟโ—‰โ—โ€ขโ—ฆ
Seperti tadi saat berangkat, mereka hanya beberapa menit untuk sampai dirumah. Nanon langsung pamit untuk pulang ke rumahnya karena ia akan main futsal dengan teman-temannya setelah dzuhur.

Dan.......
๐“‘๐“ฎ๐“ป๐“ผ๐“ช๐“ถ๐“ซ๐“พ๐“ท๐“ฐ.....

Hai Hai gais, I'm come back to this fanspage. Hahahaha... Ada yang kangen ga sama akohhhh???? Ayo tebak siapakah aku?? Apakah judul cebe yang pernah aku buat di sini?? Hahahaha ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ aku yang pernah bilang vakum itu loh...

Udahlah ya, pasti ga ada yang kangen...
Maaf banget nih part pertama momen nya (Nama Kamu)-Nanon dulu yo... Maaf garing, di cebe ini niatnya si (NK) nya bobrok maaf kl ga cocok huehuehue๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ, tapi gapapalah semoga s**a ya... I Blue U all๐Ÿ’™

Teman Rasa PacarPart 6 Adin Dhiafakhri***Keesokan pagi nya, pagi-pagi sekali (Namakamu) telah mandi dan wangi. Sebenarny...
03/08/2020

Teman Rasa Pacar
Part 6



Adin Dhiafakhri

***

Keesokan pagi nya, pagi-pagi sekali (Namakamu) telah mandi dan wangi. Sebenarnya ia malas melakukan ritual yang sangat mendinginkan itu. Tetapi karena Iqbaal akan datang, mau tidak mau (Namakamu) sesegera mungkin sebelum Iqbaal sampai di rumah nya.

Sementara Iqbaal, ia tengah bersiap menuju rumah (Namakamu) yang tidak terlalu jauh dari kost an nya. Ia mengendarai motor nya dengan kecepatan sedang sambil merasakan angin sejuk di pagi hari membelah jalanan sepi Bandung.

Sekitar 10 menit, Iqbaal akhir nya sampai di tempat tujuan nya.

Tok tok

(Namakamu) bergegas membuka pintu yang di yakini Iqbaal sudah datang.

"Iqbaal ayo masuk."

Mereka masuk dengan beriringan. Iqbaal duduk di ruangan tv, sementara (Namakamu) mengambil minum dan cemilan dari dapur.

"Nyokap lo pulang nya kapan?" Tanya Iqbaal memulai percakapan.

"Emm nanti sore mungkin, karena nyokap gue ga nginep juga."

"Dulu lo alumni SMP mana." Iqbaal mengambil kue kering dan memakan nya.

"Lah kita kan dulu se sekolah baal, dari SMP Garuda."

"Gue kaga merhatiin lo. Lagian kalo ga se kelas, ga bakal kenal."

"Idih emang nya gue pengen di perhatiin sama lo, ga kali."

"Beneran?"

"Beneran Iqbaal."

Mereka asik mengobrol sambil bercanda tawa. Tiba-tiba suara dering ponsel berbunyi. (Namakamu) melihat ponsel nya dan ternyata Salsha memanggil melalui Video call. (Namakamu) mengangkatnya dan terpangpang jelas wajah Salsha. Bisa di lihat juga ada Steffi di belakang nya.

[" (Namakamu) dan Iqbaal]
[' Salsha dan Steffi]

'(NAMAKAMU) AMISYUUU.'

'C**A BEGO, JANGAN TERIAK NAPA GUE JADI KALAH GARA-GARA LO.'

'BERISIK PUY, YANG MAIN GAME MAH MAIN AJA.'

Iqbaal yang sedang memainkan ponsel nya menoleh ke arah ponsel (Namakamu).

'Oww ada Iqbaal nih, kalian lagi ngapain berduaan hayooo.' Salsha menatap (Namakamu) menaik turunkan alis nya.

"Apaan sih lo, Iqbaal cuma main ke rumah gue, gausah berpikiran aneh." Ucap (Namakamu) kesal.

'Awas lo kalo berduaan mulu yang ketiga nya setan.'

"Berarti lo setan nya, karena lo ganggu gue sama (Namakamu)." Sahut Iqbaal sambil menatap (Namakamu).

"Apaan sih baal." (Namakamu) mencubit lengan Iqbaal.

"Aw sakit beb."

"Matamu bebeb."

"Mataku ada dua sayang."

'Nguing ngiung, BANYAK NYAMUK ANJIR, PUY MENDING KITA PERGI.' Sindir Salsha.

'Mana nyamuk kaga ada ah.'

'STEFFI BALIK SANA KE RUMAH LO.'

'Ngusir anjay.'

'Udahan ya (nam), baal, gue tutup video call nya entar nyamuk nya malah makin banyak.'

Salsha mematikan video call nya sepihak.

"Ada-ada aja dia."

Iqbaal menepati janji nya untuk full time bersama (Namakamu). (Namakamu) senang tidak merasa sendiri di rumah nya.

"(Nam) gue pulang ya, udah sore juga. Nitip Salam buat nyokap lo ya."

"Iya baal makasih udah nemenin dari pagi. Kaga kesepian deh gue."

"Gue juga bosen di kost an terus. Mending di rumah calon ye kan."

P**i (Namakamu) merah bak kepiting rebus.

"Kapan pake blush on yang." Oke! Iqbaal menggoda nya.

"Udah sana lo pulang entar nyokap lo nyariin."

"Gue ngekost beb."

"Emm, ibu kost nya nyariin lo."

"Mana ada."

"Ada. Sana."

"Dih ngusir orang ganteng."

"Ganteng pala lo."

"Emang ganteng gue."

"BURUAN PULANG IQBAAL."

"IYA SAYANG JANGAN MAKSA NAPA."

Iqbaal pun berjalan ke arah motor nya sambil terkekeh.

"Jangan kangen ya."

"Idih pede amat lo."

"Harus. Gue pulang ya."

"Hmm."

Iqbaal pun pulang dengan perasaan senang karena berhasil membuat (Namakamu) kesal.

Sungguh hari yang menyenangkan untuk kedua nya.

**

Hari demi hari, Iqbaal dan (Namakamu) makin dekat. Bahkan orang-orang mengira kalo mereka pacaran. Pasal nya, mereka di sekolah selalu kemana-mana berdua kecuali ke toilet.

"Wah wah wah, ini yang pacaran nempel mulu dah." Salsha datang ke kelas dengan Steffi Dan Zulfa.

"Siapa yang pacaran, kita cuma temen kan baal."

"Bener tuh apa kata yayang gue."

"BUKTINYA PANGGILAN NYA SAYANG."

"Tau dah itu mah Iqbaal doang yang bilang gitu."

"Kok nyalahin gue sih beb."

"Matamu."

"Mataku kenapa beb."

"BEBEB SAYANG, AKU SAYANG (NAMAKAMU), AKU CINTA." Salsha. Gatau ngapain teriak-teriak gak jelas, yang penting dia teriak.

"SALSHAAA."

"KABUR STEF, ZUL, SINGA NYA KELUARRRR."

"Beb, lo lagi pms?"

"Udah tau masih nanya."

"Jangan galak entar cantik nya ilang."

"Bodo amat."

Iqbaal mencubit p**i (Namakamu).

"Gemes banget sih yayang gue."

"Sakit bego."

"Ululuu gemes."

"Iqbaal lepasin sakit."

"Jangan nangis."

"Jangan di cubit lagi maka nya, sakit tau."

"Tapi gue s**a."

"Ish."

**

20.05

(Namakamu) sedang rebahan sambil memainkan ponsel nya. Dia mendapatkan teman baru dari luar sekolah nya. Namanya Zidny. Sekolah di SMP 2 Bandung. Mereka kenal karena awalnya chattingan via whatsapp.

Zidny
Online

(Namakamu) gue kangen sama lo. 20.06

Gue juga sama Zid. 20.07โœ”โœ”

Huhuu pengen ketemu lagi. 20.08

Tapi jauh Zidny ku sayang. 20.08โœ”โœ”

Iya tau tapi gimana d**g. 20.09

Kapan-kapan Zidny. 20.10โœ”โœ”

Tidur gih besok sekolah loh. 20.11

Gue ada acara besok Zid, jadinya gue nginep di rumah temen. 20.13โœ”โœ”

Acara apa? 20.14

Lomba bikin makanan gitu deh. 20.15โœ”โœ”

Oh iya, semangat (Nam). 20.15

Iya siap sayangku. 20.16โœ”โœ”

(Namakamu) mematikan ponsel nya karena ia ingin tidur sekarang.

Tapi ponsel nya berdering menandakan ada orang yang menelpon nya. Ponsel nya terus berdering, sampai akhir nya jengah dan memilih mengangkat nya.

"Siapa sih rusuh amat." Gumam (Namakamu).

"Halo." Ucap (Namakamu) dengan nada malas.

"Besok gue jemput ya (Nam)."

"Oh Iqbaal, iya gue tunggu."

Tut.

(Namakamu) mematikan panggilan nya sepihak. Padahal Iqbaal ingin mendengar suara (Namakamu) lebih banyak.

"Di matiin si ogeb, dasar ya, padahal gue kangen." Gumam Iqbaal.

(Namakamu) tidak bisa tidur karena mengingat perkataan Iqbaal tadi di sekolah.

Flashback on

"Jangan di cubit lagi maka nya, sakit tau."

"Tapi gue s**a."

"Ish." (Namakamu) kesal dan lebih memilih diam. Pikiran nya pun melayang entah kemana.

"(Nam)."

(Namakamu) berdehem.

"Gue cinta sama lo."

"Bucin baal."

"Gue beneran."

"Benerkan bucin."

"(Nam) beneran."

Tiba-tiba..

"Woy (Nam) lo ngedengerin gue ga sih. Daritadi manggil ga di jawab. Mikirin apa sih." Ucap Iqbaal kesal.

"Mikirin lo." Oh s**t, ia keceplosan!

"Ciee lo s**a ya sama gue, jujur aja gue ga akan marah kok." Iqbaal menoel p**i (Namakamu) yang memerah.

"Mana mau gue s**a sama cowo modelan kayak lo."

"Awas aja ya, entar jatuh cinta."

"Ga bakalan."

"Eh tapi (Nam), pas udah lulus nanti gue mau ke rumah lo ah, pengen ngelamar lo." Iqbaal tersenyum. Jantung (Namakamu) berdetak tidak karuan saking baper nya.

"Paan sih baal."

"Ciee bulshing."

"IQBAAL."

Flashback off

"Berarti tadi cuma mimpi kali ya waktu Iqbaal nembak gue, huft. Yang lo bilang bener baal, gue s**a sama lo, cinta malah. Lo senyum ke gue aja udah seneng apalagi di lamar. Tapi entah lah. Apa lo ga cinta juga sama gue? Bahkan gue udah terlalu bucin sama lo. Bahkan.. dari dulu sebelum kita kenal. Hiks."

Sementara di rumah Iqbaal.

"Gue s**a sama lo waktu pas kita ke depan saat acara puncak. Tapi gue gatau lo s**a gue apa engga. Yang jelas gue sayang, gue nyaman. Tapi gue lihat lo ga s**a sama gue. Gue harus hilangin perasaan ini."

Bersambung

Maafkeun aku yang ngaret ini. Udah sebulan gaes aku ga up, wkwk. Rencana nya mau bikin cebe baru juga. Masih rencana sih.

(Heleh, satu aja ngaret apalagi dua;v)

Yoriko Angeline as (Namakamu) Angeline.

Masih inget sama cebe ini gak? Huaa dah lama aku ga up. Maafkeun g**s, aku sibuk dengan sekolah daring kuuu. Aku mau Nex...
01/08/2020

Masih inget sama cebe ini gak? Huaa dah lama aku ga up. Maafkeun g**s, aku sibuk dengan sekolah daring kuuu. Aku mau Next lagi gatau nanti sore apa besok, wait ya.

See you.

Adin Dhiafakhri~

Teman Rasa Pacar
Part 5



Din Dhiafakhri

***

2 bulan berlalu. Kini (Namakamu) telah terbiasa dengan lingkungan sekolah baru nya. Dia juga lebih aktif dari hari-hari sebelum nya.

Seperti sekarang ini, pagi-pagi sekali (Namakamu) tengah berada di kantin bersama 2 orang teman nya.

"Brand, lo jangan fokus sama ponsel mulu, gue sama Karel malah di kacangin." (Namakamu) mencubit lengan Brandon. Tepat nya Brandon Salim. teman (Namakamu) dari SMP tunas bangsa.

"Main cubit aja lu, gue lagi mabar cacing jadi kalah." Brandon kesal.

"Aelah cacing mulu lo, ntar cacingan." Ucap Karel.

"Dih emang mabar cacing bisa bikin cacingan?" Brandon menaikan alis nya satu.

"BISA."

"Eh (Nam), lo kok ga gabung sama Salsha." Ucap Karel.

"Belum dateng dia. Biasa nungguin abang nya yang lamaaaaa banget." Ucap (Namakamu).

"Lama nya harus pake banget?" Brandon menyahut.

"Iyain."

Kriiing

Bel masuk sudah berbunyi. Para murid pun masuk ke kelas masing-masing.

Mata pelajaran pertama Sosiologi. Kelas X IPS 1, terkenal karena kebanyakan murid laki-laki. Jadi lumayan susah buat di atur.

Para murid sedang menyatat pelajaran yang guru berikan. Sedang kan guru nya sedang keluar kelas.

"(Nam), anterin gue ke Toilet yo. Kebelet." Ucap Vanesha. Dia juga temen (Namakamu) tapi ga terlalu akrab.

"Kenapa ga sama Bella aja." Bella, dia teman sebangku Vanesha.

"Ish ada yang mau gue omongin sama lo."

(Namakamu) mengangguk. Mereka berdua pun pergi ke toilet.

"Ada apa sih nes, bisik-bisik mulu."

"Jadi gini (Nam), besok kan ulang tahun nya Bella tuh, jadi gue mau ngerayainnya di dekat lapangan."

"Terus lo minta bantuan gue sama yang lain gitu?"

"Iya (Nam), sekelas. Tapi ga semua nya. Besok kan Iqbaal izin kaga sekolah mau pulang dulu katanya."

"Pulang kemana maksud lo?"

"Kan dia ngekost jadi mau pulang, kan rumah nya jauh ogeb."

"Iyaya gue lupa."

"Udah yu balik lagi ke kelas."

"Kata nya kebelet."

"Lo tuh ya, gue cuma mau nyampein ini."

"Oh ayo."

Mereka berdua pun masuk ke kelas nya lagi dan melanjutkan aktivitas nya.

**

Kantin.

(Namakamu), Salsha, Steffi, dan Zulfa, mereka sedang berada di kantin menyantap makan siang nya.

"Wih gila mantaf banget mie ayam nya, the best lah." Salsha menambahkan sambal nya cukup banyak.

"Eh nanti tu sambel abis dan yang lain ga kebagian." Tegur Steffi.

"Tinggal buat lagi ama penjual nya susah amat jadi orang." Ucap Salsha sinis.

"Lo berdua bisa diem ga, gue lagi makan. Berisik." Ucap Zulfa memutar bola mata nya malas.

"Dih Zulfa udah berani ngegas."

"Gud Zul, kembangin."

"Gais, besok ulang tahun nya Bella kan?" Mereka menoleh ke (Namakamu).

"Terus?"

"Kata Vanesha mau di rayain."

"Dimana?" Tanya Zulfa.

"Dekat lapangan."

"Gue sih ayo ayo aja." Salsha kembali memakan makanan nya.

"Kalo pas pulang sekolah dia gamau gimana?" Tanya Steffi.

"Ya paksa lah."

"Ayolah gue siap maksa dia."

**

Besok nya sepulang sekolah, mereka berencana menyeret Bella ke dekat lapangan. (Namakamu) pura-pura minta tolong di anterin ke toilet.

"Bel, anter gue ke toilet d**g kebelet nih."

"Masa iya kebelet pas mau pulang." Bella heran kenapa tidak meminta bantuan orang lain. Kenapa harus dirinya?.

"Ayo Bel, mereka pada gamau."

(Namakamu) menarik paksa Bella untuk ke dekat lapangan. Bella berusaha melepaskan cekalan pada tangan nya.

"Apaan sih (Nam) lepasin ah, gue mau di bawa kemana."

(Namakamu) tetap menyeret Bella ke arah tujuan nya. Sementara teman-teman nya yang lain mengikuti dari belakang sambil membawa kue, tepung, dan air.

"Mau ngapain sih deket lapangan, ga malu apa di liatin orang."

"Cek sekitar lo, orang-orang udah pada pulang kali."

"Au ah mau pulang gue."

Saat Bella ingin melangkahkan kaki nya pergi dari lapangan, teman-teman yang lain datang.

"HAPPY BIRTHDAY BELLA AMANDA PUTRI."

Bella yang masih memakai baju seragam pramuka, di guyur air dan tepung sehingga kotor.

"Happy Birthday buat lo Bella. Ini suprise dari kita semua." Karel yang membawa kue tersenyum.

"Tiup lilin nya d**g." Bella pun meniup lilin dengan angka 16.

"Semoga keinginan lo tercapai."

"Makin baik kedepan nya."

"Jangan sombong."

"Nurut sama ortu lo."

"Wish you all the best."

"Semoga status jomblo nya berubah ya jadi jones, jomblo ngenes hha."

"Hahaaa."

Hari paling bahagia yang di rasakan Bella. Dia beruntung bisa se kelas bersama teman-teman yang peduli dengan nya. Ia harap teman-teman nya selalu ada untuk nya.

**

"Aduh ini tepung nempel di baju gue."

"Dasar Bella. Bisa-bisa nya dia nyoletin krim kue di p**i gue yang imut ini."

Daritadi, gadis ini-(Namakamu) terus bergumam, berdecak sebal. Sebab tadi acara lempar tepung, diri nya kena serangan jahil teman-teman nya.

"Kamu habis bikin kue (Nam)?" Tanya mama gadis ini yang melihat baju putri nya ada tepung.

"Temen aku ulang tahun ma, tadi aku di jahilin sama mereka."

"Yaudah sana mandi, kotor."

(Namakamu) mengangguk dan berjalan ke arah kamar nya untuk mengambil handuk dan mandi.

Setelah acara ritual mandi selesai, (Namakamu) bergegas keluar rumah. Seperti nya ia akan makan di luar saja.

(Namakamu) membeli bakso yang ada di pinggir jalan dengan di temani es teh dingin.

"Hay (Nam)." Sapa pria ini yang duduk di hadapan (Namakamu).

"Eh Iqbaal, lo udah di sini lagi?" (Namakamu) bertanya, karena tadi pagi tidak masuk sekolah.

"Iya gue cuma ambil keperluan aja."

"Oh gitu."

"Lo kayak belum makan seharian aja. Lahap banget."

"Dari pulang sekolah gue emang belum makan. Maka nya gue makan di sini sambil jalan-jalan."

"Besok lo ada di rumah ga?"

"Mau ngapain."

"Pengen main ke rumah lo."

"Boleh, kebetulan nyokap gue mau pergi ke luar kota, ke bokap gue."

"Yaudah besok full time gue temenin."

"Iya."

"Baal foto yu."

"Pasti bikin post di instagram kan?"

"Hehe tau aja lo baal."

"Ayo-ayo aja. Tapi siapa yang fotoin nya."

"Kalo selfi gue gamau."

"Mbak maaf menggangu, boleh tolong fotoin kita gak?" Tanya (Namakamu) pada orang yang sedang melewati mereka.

"Oh iya boleh."

Cekrek

Satu foto di ambil dengan pas.

"Makasih mbak."

"Iya sama-sama."

(Namakamu) mengeditnya dengan filter yang pas.

(Nmkm)Angl

Pict

โค154 ๐Ÿ’ฌ50
(Nmkm)Angl Uwuuโœจ
Tagged .Dhf

cocok banget sumpah (Nam) ga boong๐Ÿ˜

couple goals banget๐Ÿ’–

harus jadian ini mah, perfect๐Ÿ˜ญ

cewe nya di manyun-manyunin gitu so imut lo!

@(Nmkm)Angl cantik, imut, idup lagi.

Lihat komentar lain...

"Banyak yang bilang kita couple goals hha."

"Iri bilang bos." Iqbaal tertawa.

"Kapan bos iri sama karyawan nya?"

"Au ah gelap."

(Namakamu) pun pulang di antarkan Iqbaal sampai rumah nya. Saat berangkat, (Namakamu) hanya berjalan tidak membawa motor nya karena di daerah komplek nya.

"Makasih baal."

"Iya, besok di tunggu ya."

"Iya baal, hati-hati."

(Namakamu) melambaikan tangan nya pada Iqbaal yang mulai melaju pulang ke kost nya. (Namakamu) berjalan ke rumah nya dengan perasaan yang sangat senang.

Bersambung

Makasih yang udah stay di cb absurd aku. Support terus dengan cara Like and Komen. See you next part๐Ÿ–ค.

Yoriko Angeline as (Namakamu) Angeline.

Address

Bandung

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when CJR Story posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Category


Other Publishers in Bandung

Show All