Kabar Lampung Yai

Kabar Lampung Yai Info, kabar, hiburan, musik seputar lampung & Nasional

Darwaca  - I Komang Koheri adalah Wakil Bupati Lampung Tengah (Lamteng), Provinsi Lampung. Kini menjabat sebagai Plt Bup...
18/12/2025

Darwaca - I Komang Koheri adalah Wakil Bupati Lampung Tengah (Lamteng), Provinsi Lampung. Kini menjabat sebagai Plt Bupati Lamteng.

Koheri yang merupakan putra dari orang tua yang transmigrasi asal Bali itu menggantikan posisi Bupati Lamteng, pasca Bupati Ardito Wijaya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI.

Sebelum menduduki kursi eksekutif, Koheri yang memiliki peluang menjadi orang nomor satu di Lampung Tengah itu sudah malang melintang di kancah politik.

Mulai dari politik tingkat daerah dengan duduk sebagai Anggota DPRD Provinsi Lampung selama dua periode, hingga duduk sebagai Wakil rakyat di DPR RI Fraksi PDI Perjuangan.

Profil Singkat Komang Koheri:

Lahir di Desa Rama Dewa, Kecamatan Seputih Raman, Lampung Tengah, 25 November 1972, Koheri berkomitmen membangun tanah kelahirannya dengan mengedepankan misi kerakyatan dan gotong royong.

Koheri mengusung tagline berbenah dengan semangat Beguwai Jejamo Wawai (bekerja bersama-sama mewujudkan kepentingan masyarakat).

Koheri Anggota DPRD Provinsi Lampung dua periode (2009-2014 dan 2014-2019) ini ingin sektor pertanian di daerahnya meningkat, karena 80 persen masyarakat di Lamteng adalah petani.

Selain Itu, Kohori juga naik kelas dengan menjadi anggota DPR RI untuk periode 2019-2024. Kemudian ia maju sebagai Wakil Bupati pada Pilkada serentak 2024.

Bersama Ardito Wijaya, Komang Koheri mendapat suara 63,71% juga tidak lepas dari dukungan masyarakat Lamteng.

Keluarga Koheri

Diketahui Komang Koheri merupakan anak dari pasangan I Made Linteb dan Ni Made Sasih.

Di Bali Ni Made Sasih berasal dari Banjar Wani, Kerambitan, Kabupaten Tabanan. Sedangkan I Made Linteb dari Desa Kukuh, Kerambitan, Kabupaten Tabanan.

I Made Linteb transmigrasi ke Lamteng pada tahun 1952 silam, karena ingin mengubah nasib serta berharap besar agar keturunannya lebih maju lagi.

I Made Linteb dan Ni Made Sasih memiliki tujuh orang anak. Ni Wayan Juniati, Ni Made Tiani, I Nyoman Adi Peri, Ni Ketut Surirani, Ni Putu Darmiati, Ni Made Winarti dan I Komang Koheri.

Koheri memiliki seorang istri yakni, Ni Ketut Dewi Nadi dengan dua orang anak; Luh Tasya Saraswati dan Komang Raja Seva Mayda

Selamat !!! Kepada I Komang Koheri, Telah ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kabupaten Lampung Tengah.
18/12/2025

Selamat !!! Kepada I Komang Koheri, Telah ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kabupaten Lampung Tengah.




18/12/2025

Waduh !!!
Kondisi memprihatinkan terlihat pada sebuah jembatan di kawasan di jalan baru Adi Jaya arah Gunung Sugih, Lampung Tengah. Warga yang melintas di lokasi tersebut mengaku menemukan adanya bekas potongan pada bagian jembatan yang diduga dilakukan oleh oknum.




berat

Pamit Berangkat PKL "Praktik Kerja Lapangan " Siswi SMK di Bandar Lampung Tak kunjung Pulang.Mutiara Khairunisa, siswi k...
17/12/2025

Pamit Berangkat PKL "Praktik Kerja Lapangan " Siswi SMK di Bandar Lampung Tak kunjung Pulang.

Mutiara Khairunisa, siswi kelas XI SMK Kesehatan di Bandar Lampung, dilaporkan menghilang sejak Selasa, 9 Desember 2025. Ia berpamitan kepada orang tuanya untuk mengikuti kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) di sekolah, seperti hari-hari biasanya.

Namun, hingga Rabu (17/12/2025), siswi kelas XI tersebut belum kembali ke rumah dan keberadaannya masih belum diketahui.

Ayah korban, Novi Riski (47), bersama putra sulungnya, Rido Pratama, sejak hari pertama tak henti berupaya mencari keberadaan anak ketiga dari empat bersaudara tersebut.

Berbagai cara ditempuh, mulai dari mendatangi lokasi-lokasi di Bandar Lampung hingga menyebarkan foto Mutiara di warung-warung dan tempat keramaian.

Tak hanya secara langsung, keluarga juga memanfaatkan media sosial untuk mencari jejak Mutiara. Informasi kehilangan disebar luas, dengan harapan sekolah, teman-teman, atau siapa pun yang pernah berpapasan dengan gadis remaja itu dapat memberikan petunjuk.

Menurut keterangan keluarga, Mutiara berangkat menuju sekolah menggunakan jasa ojek online. Namun sejak saat itu, ponsel yang biasa menjadi penghubung tiba-tiba tak lagi aktif. Upaya menghubungi berkali-kali tak membuahkan hasil.

Keesokan harinya, pihak keluarga mendatangi sekolah Mutiara. Namun, baik pihak sekolah maupun teman-temannya mengaku tidak mengetahui keberadaan siswi tersebut. Kegelisahan kian memuncak ketika hari berganti hari, dan Mutiara tak kunjung pulang.

“Tiga hari setelah hilang, kami akhirnya melapor ke polisi. Kami takut terjadi sesuatu pada anak kami,” ungkap Novi Riski.

Bagi keluarga, hilangnya Mutiara terasa begitu janggal. Ia dikenal sebagai pribadi yang baik, rajin beribadah, dan tak pernah pulang hingga larut. Kekhawatiran terburuk pun menghantui benak keluarga, termasuk kemungkinan menjadi korban tindak kejahatan.

Hingga kini, ciri-ciri Mutiara masih terus disebarkan. Ia memiliki tinggi sekitar 156 sentimeter, berkulit sawo matang, dengan tahi lalat kecil di hidung serta alis yang lebat.

Di tengah penantian yang melelahkan, keluarga hanya menggantungkan harapan pada empati masyarakat. Mereka berharap siapa pun yang melihat atau mengetahui keberadaan Mutiara Khairunisa dapat segera melapor ke kantor polisi terdekat atau menghubungi nomor keluarga di 0858-3220-504.




berat

Kondisi Jalan di Rawapitu Kabupaten Tulang Bawang.    semua orang
16/12/2025

Kondisi Jalan di Rawapitu Kabupaten Tulang Bawang.





semua orang

15/12/2025

Viral...
Keker4s4n Kembali terjadi kali ini terjadi kepada Wanita Petugas Bank Mekar ketika akan menagih angsuran, di dalam video tampak wanita sedang ingin menagih angsuran kepada Pria yang diduga terjadi di Bakung. Kabupaten tulang Bawang



15/12/2025

Viral...
Keker4s4n Kembali terjadi kali ini terjadi kepada Wanita Petugas Bank Mekar ketika akan menagih angsuran, di dalam video tampak wanita sedang ingin menagih angsuran kepada Pria yang diduga terjadi di Bakung, Kabupaten Tulang Bawang



Kepolisian berhasil mengungkap kasus dugaan pembunuhan terhadap pasangan suami istri (pasutri) di Kabupaten Tanggamus, P...
14/12/2025

Kepolisian berhasil mengungkap kasus dugaan pembunuhan terhadap pasangan suami istri (pasutri) di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Dalam pengungkapan tersebut, dua orang terduga pelaku telah diamankan.

Peristiwa ini diketahui terjadi di Pekon Way Pring, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus. Dua korban berinisial RH (54) dan SK (50) ditemukan meninggal dunia di dalam rumah mereka pada Sabtu malam (13/12/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.

Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari, membenarkan bahwa jajaran Satreskrim Polres Tanggamus telah mengamankan dua orang yang diduga terlibat dalam kasus tersebut pada Minggu (14/12/2025).

“Alhamdulillah, kasus ini berhasil diungkap dan dua orang terduga pelaku telah diamankan oleh tim Satreskrim Polres Tanggamus,” ujar Kombes Pol Yuni Iswandari.

Dua terduga pelaku masing-masing Aman Atmajaya (34) dan Ari Jupen Anggara (30). Keduanya merupakan warga Dusun Way Pering, Pekon Way Pering, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus, serta diketahui tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian.

Menurut keterangan kepolisian, kedua terduga pelaku memiliki kedekatan dengan keluarga korban. Selain bertetangga, mereka juga diketahui merupakan rekan dari anak korban sehingga mengenal situasi dan kondisi rumah korban.

“Korban memiliki satu orang anak laki-laki. Terduga pelaku merupakan teman anak korban dan juga bertetangga, sehingga saling mengenal,” jelasnya.

Dalam proses penangkapan, petugas turut mengamankan barang bukti berupa dua bilah senjata tajam jenis golok yang diduga berkaitan dengan peristiwa tersebut.

Saat ini, kedua terduga pelaku telah ditahan di Mapolres Tanggamus untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Penyidik masih mendalami keterangan para terduga pelaku guna mengungkap motif dan rangkaian kejadian secara menyeluruh.

13/12/2025
Viral di media sosial, dengan hati yang hancur, seorang ibu membagikan kisah tentang putrinya yang wafat pada 23 Novembe...
13/12/2025

Viral di media sosial, dengan hati yang hancur, seorang ibu membagikan kisah tentang putrinya yang wafat pada 23 November 2025 setelah mengalami insiden saat kegiatan Pramuka.

"Anakku jatuh dari tebing 10 meter saat kegiatan pramuka, pihak sekolah tidak jujur, anakku meninggal😥

Ku beri Nama Aisyah Aqila Fazila Yusyah, yang artinya hidup jujur dan bahagia. Lahir tanggal 3 Juli 2013. Wafat tanggal 23 November 2025. Allah menitipkan padaku hanya 12 tahun 4 bulan.

Anakku akrab dengann panggilan Zhee, anak yang kalem gak banyak neko², selalu protek dgn kebersihan, karna aku selalu mengajarkan hidup higienis.

Naas tgl 22 November 2025 saat jam kosong kelas VI diajak keluar kelas oleh guru pembina Pramuka untuk mencari tumbuhan atau daun-daun yang bisa buat obat herbal.

Alhasil tim anakku naik ke bukit, sedangkan guru pembina kumpul di pos tanpa mengawasi anak-anak. Zhee tergelincir di tebing bersama kawannya. Yang parah anak saya karna membentur pondasi yang ada di bawah tebing. Secara kasat mata yg luka hanya kaki nya baret kena batu.

Tapi luka dalamnya antara lain: ginjal kandung kemih, jantung, pendarahan otak, multi trauma. Dalam hitungan 28 jam anak saya dijemput yg Kuasa 🥺🥺🥺.

Pihak sekolah tak ada satu pun yang memberi kabar ke saya. Pihak sekolah hanya memberi keterangan ke keluarga bahwasanya Zhee cuma kepleset biasa karnabpusing masuk angin. Sepele ya nyawa anak saya di mata mereka. Sanggup gak sekang klu kita tukar posisi? Kenapa kalian harus bohong? kaya mana daya upaya pasti aku lakukan demi kesembuhan anakmu. Kenapa kalian menutupi nya.... itu anak saya.... sandaran saya kelak di hari tua.

Hai... kalian para pembohong dan pengecut, kalian tidak kehilangan, tangis kalian hanya sesaat, saya yg hancur... 😢😢😢 runtuh dunia ku. kenapa kalian para pengajar mempunyai sifat PEMBOHONG!!!! dunia ku serasa runtuh, separuh jiwa ku hilang.

Memang semua takdir yg kuasa, saya iklas walau berat.. saya sabar walau sulit.. SDN 1 Margakaya Pringsewu Lampung tolong para pengajarnya yang amanah, jadi pengajar yg jujur. Nyawa anak orang jangan kalian buat mainan.

Cerita sang ibu di akun tiktok yang telah ditonton lebih dari 8 juta pasang mata

Ditengah protes tajam masyarakat atas beralihnya fungsi hutan yang menimbulkan bencana secara massif. Seperti yang terja...
13/12/2025

Ditengah protes tajam masyarakat atas beralihnya fungsi hutan yang menimbulkan bencana secara massif. Seperti yang terjadi di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Secara mengejutkan Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas, Provinsi Lampung, MHD Zaidi, S.Hut, M.A.P mengundang banyak pihak melalui dalih Konsultasi Publik untuk menyetujui rencana mengubah fungsi Taman Nasional Way Kambas (TNWK).

Pada acara yang digelar di Hotel Emersia, Bandarlampung, Jumat, 12 Desember 2025, Kepala Balai TNWK setidaknya mengundang pihak dari Kementerian Kehutanan, jajaran Pemda Provinsi Lampung, jajaran Pemda Kabupaten Lampung Timur hingga kepala desa dan kelompok tani, akademisi dari Universitas Lampung dan Itera. Tak ketinggalan mitra BTNWK dan Tim Kerja Penyusun Perubahan Zona Pengelollan Taman Nasional sebanyak 23 orang.

Dalam forum tersebut, Direktur Perencanaan Konservasi memaparkan arahan mengenai rencana perubahan zona pengelolaan di TNWK. Paparan kemudian dilanjutkan oleh Kepala Balai TNWK yang menjelaskan detail usulan perubahan, serta tenaga ahli yang menyampaikan hasil kajian sebagai dasar pertimbangan.

Sesi berikutnya diisi dengan tanggapan dan diskusi dari para peserta konsultasi publik. Hadir perwakilan dari Kementerian Kehutanan, Pemerintah Provinsi Lampung, pemerintah kabupaten, akademisi, serta mitra UPT BTNWK. Total peserta mencapai 87 orang.

Agenda ditutup dengan pembacaan kesimpulan dan penandatanganan berita acara Konsultasi Publik Perubahan Zona Pengelolaan TNWK.

Berdasarkan Peta Zona Pengelolaan TNWK 2020, luas kawasan mencapai 125.621,30 hektare, terdiri dari: zona inti 59.935,82 hektare; zona rimba 36.000,05 hektare; zona pemanfaatan 3.934,24 hektare; zona rehabilitasi 16.680,99 hektare; zona religi 2,13 hektare; dan zona khusus 9.066,07 hektare.

>>> Rmollampung.

Warga Kampung Cempaka Jaya, Kecamatan Menggala Timur Kabupaten Tulang Bawang digegerkan oleh penemuan sesosok mayat yang...
12/12/2025

Warga Kampung Cempaka Jaya, Kecamatan Menggala Timur Kabupaten Tulang Bawang digegerkan oleh penemuan sesosok mayat yang diduga merupakan siswa SMKN 1 Menggala berinisial R. (11/12/25)

R yang merupakan warga Kampung Kibang Pacing Kecamatan Menggala Timur Kabupaten Tulang Bawang yang masih duduk di kelas X (10) itu dilaporkan hilang sejak Rabu, 3 Desember 2025, bersama satu unit sepeda motor Vario dan sebuah telepon genggam yang ikut raib diduga dibawa pelaku.

Korban akhirnya ditemukan pada Kamis, 11 Desember 2025, dalam kondisi mengenaskan di area perkebunan sawit milik salah satu perusahaan di wilayah hukum Kampung Cempaka Jaya Kabupaten Tulang Bawang.

Tubuh korban tergeletak dan sebagian ditutup pelepah sawit, mengindikasikan adanya upaya penyembunyian oleh pelaku.
Dari kondisi di lokasi, kuat dugaan bahwa korban menjadi sasaran pembegalan, Aparat kepolisian langsung mengevakuasi jenazah ke rumah sakit guna dilakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematian.




semua orang

Address

Bandar Lampung

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Kabar Lampung Yai posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share