Meong gamers dan penulis

05/05/2022

FRANGKO SI MASTER HOOQ

05/05/2022

brokenheart


Bahagia itu sederhana. Cukup melihat orang yang kita sayang dan yang kita jaga bahagia, membuat kita ikutan bahagia.
~• Kervan Arsya •~

"Kinan, adek abang yang imutnya sama seperti kucing persia. Hari ini, kamu gak sekolah lagi disana. Kamu lupa, ya kalo kamu itu bakal pindah sekolah besok? Dan kemarin itu hari terakhir kamu sekolah disana. Ngomong' kemarin, kamu kemana aja hingga larut malam p**angnya? Kamu tau gak kalo abang di dalam mondar mandir kayak setrikaan karena khawatir kan kamu?" jelas Kervan yang kesel dengan salah satu penyakit sang adik yaitu pelupa serta kesal karena adiknya itu membuat ia khawatir satu malam an.

"Heheh ... Sorry, bang. Aku baru ingat." balas Kinan dengan cengar cengir andalannya yang membuat Kervan tambah kesal.

Pletak

Karena sanking kesal nya dengan cengiran Kinan, dengan tega nya Kervan mengampar jidat adiknya itu.

"Aush*tt ... Sakit tau, bang. Makin lebar d**g jidat ku. Gak cantik lagi nanti aku. Dan itu salah abang!" kesal Kinan sambil memengang jidatnya dan mengembung kan kedua p**inya.

Kervan yang melihat kelakuan adeknya pun jadi merasa gemes sendiri. Ia pun mencubit kedua p**i Kinan seraya mengerakan nya ke kiri dan ke kann.

"Ih ... Kok adek abang ngemesin banget sih. Ini p**i kayak minta di cium, deh. Cup*" dengan kecepatan kilat yang ia dapat dari mana, ia mencium p**i Kinan sekilas dan itu membuat Kinan jadi kesal dengan dia.

"Abang! P**i aku sakit, tau! Dan lagi, ngapain coba abang nyium p**i Kinan? Gak mau, gak s**a, gelay." ucap Kinan sambil memengan kedua p**i nya dan meniru kalimat yang akhir' ini sedang viral.

"Hahah ... Gitu amat kalimatnya, dek. Gelay, gelay. Ada' aja kamu." ucap Kervan yang merasa lucu dengan tingkah sang adik yang bisa dibilang alay dan manja.

"Ih'hi ... Au, ah. Kinan ngambek." dengan kedua tangan yang dilipat serta muka yang dibuang kesamping dan tidak lupa bibir mengerucut kedepan menanda kan kalo dia sedang ngambek.

Melihat itu, Kervan pun menjahili adiknya itu lagi.

"Napa tuh bibir di maju-majuin. Minta ditabok, ya?"

"Tabok, tabok. Nanti abang p**a yang Kinan tabok. Apa abang lupa gimana jika Kinan lagi marah? Apa abang mau kayak teman abang yang Kinan hajar habis-habisan karena berlaku kurang ajar ke Kinan?" ucap Kinan sambil mengeluarkan senyum yang bisa di bilang sangat memukau sekaligus mengerikan diwaktu yang bersamaan.

Kervan yang melihat itu pun jadi ciut. Gimana enggak coba? Jika Kinan sudah marah, ia gak akan bisa mengotrol emosi nya.

Sejak kecil, mereka berdua sudah mengikuti beberapa cabang bela diri. Mereka juga sering memenang kan juara dalam berbagai pertandingan. S**a memanah dan membidik juga membuat Kervan jadi ngeri ngeri sedep liat adiknya itu. Dengan IQ yang diatas rata' serta memiliki wajah yang cantik dan imut merupakan nilai plus nya.

"Heheh ... Canda, dek. Peach." ucap Kervan sambil mengarut tengkuk nya yang tiba' gatal:v

1
2
3
Dan bum ....

Hahah ... Suara tawa Kinan pecah seketika melihat Kervan yang lucu saat sedang ketakutan.

Niat ia membalas kejahilan sang abang pun sukses. Dan itu membuat ia senang selain melihat wajah abang nya yang lucu ketika sedang takut tentunya:v

"Muka abang lucu banget, sih kalo sedang takut." ucap Kinan di sela' tawa nya.

Melihat tawa nya Kinan membuat hati Kervan ikut menghangat. Ia sangat jarang melihat Kinan yang tertawa lepas kayak gini semenjak kejadian masa lalu yang membuat mereka harus hidup dengan mandiri melewati berbagai penderitaan yang tiada habis' nya.

Kejadian yang dimana, tidak akan pernah mereka lupa kan. Kejadian yang membuat keluarga yang dulunya harmonis kini menjadi berantakan. Dimana dulunya selalu ada kehangatan, tapi sekarang entah kemana kehangatan itu pergi.

_____________________

04/05/2022

brokenheart


"Dek, jika kamu ngantuk tidur aja. Nanti abang banguni jika kita sudah sampai." ucap Kervan yang peka kepada adik nya.

"Hmm... Iya, bang. Aku ngantuk banget. Aku tidur dulu ya." dan langsung aja tidur karena tidak dapat menahan kantuknya lagi.

Kervan hanya bisa melirik Kinan sebentar lalu fokus ke jalan di depannya sambik ngelus rambut Kinan dengan tangan kirinya sebentar.

'Abang idaman ini mah nama nya. Iya gak ciwi ciwi? hehe.'

Setelah menempuh perjalanan yang agak jauh, akhir mereka sampai juga dirumah Kervan.

Sederhana tapi elegan. Rumah yang cukup luas dengan fasilitas yang lengkap, dimana ada 3 kamar yang sudah dilengkapi dengan kamar mandi di dalam nya, dapur beserta peralatan yang lengkap (tinggal bahan makanan nya doang yang gak ada), ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, bagasi, taman dengan bunga' dan pohon mangga yang terawat dan juga ada pagar agar tidak ada maling yang masuk:v

Rumah mereka terletak diantara beberapa rumah lainnya. Disana juga dekat dengan taman yang terdapat danau tersembunyi serta rumah pohon di dekatnya (bagi yang beruntung menemukannya, karena itu tempatnya tersembunyi didalam semak').

Kervan yang tidak tega membangunkan adiknya pun memilih untuk mengend**g Kinan masuk kedalam kamar miliknya sendiri.

Di depan pintu kamar mereka, tertera nama pemiliknya yaitu nama Kervan (selaku pemilik rumah), Kinan (adik kesayangan pemilik rumah), dan kamar tamu.

Dengan hati hati, Kervan mengend**g Kinan ala bridal style masuk kedalam kamarnya. Setelah itu barulah Kervan menurun kan semua barang' mereka dari dalam mobil masuk ke rumah.

Selesai menurun kan barang', kini Kervan ingin tidur untuk melepas lelahnya. Tapi sebelumnya, ia mengecek keadaan Kinan di dalam kamarnya.

"Syukurlah kalo kamu tidur dengan nyaman disini. Semoga tidurmu nyenyak. Good night my princess. Cup." ucap Kervan sambil mencium kening Kinan dengan kasih sayang dan tidak lupa membelai nya.

Kervan pun masuk ke kamarnya dan langsung menghempas kan tubuhnya keatas kasurnya yang empuk. Ia terlelap dan masuk ke alam mimpi nya.

'Dan apa mimpinya? Cukup dia lah yang tau. Author aja gak tau, apa lagi kalian😅'

_______________________

Pagi hari, tepatnya jam 06:15 Kinan terbangun dari tempat tidurnya.

Ia kaget saat melihat dirinya sudah ada di dalam kamar yang bernuansa biru langit berpadu dengan warna hitam.

Disana juga sudah ada barang' miliknya yang tinggal disusun saja.

'Apa bang Kervan yang mengend**g aku, ya sampai kamar? Dan ini kamar aku?' batin Kinan sambil melihat sekeliling kamarnya.

Ia pun turun dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah jendela. Ia menyibak kan gorden nya dan melihat pemandangan diluar sana.

"Wow... Bagus juga pemandangan nya. Banyak bunga' dan juga ada pohon mangga disini. Pandai juga bang Kervan milih rumah nya." gumam Kinan melihat lihat sekitar rumah mereka lewat jendela.

"Tunggu dulu. Ini dah jam berapa, ya?" tanya Kinan pada dirinya sendiri.

Dan dengan cepat ia mengambil ponselnya yang ada di dalam tas kecilnya. Seketika ia melihat jam, ia pun terkejut dan reflek berteriak.

"What!! Sudah jam segini! Mampus, bisa bisa terlambat nih." panik Kinan yang langsung gelagapan.

Gudubrak

(anggap aja suara pintu yang dibuka dengan kencang)

"Apa? Apa? Ada apa ini? Kenapa kamu teriak' tadi? Apa ada masalah?" tanya Kervan beruntun karena khawatir dengan Kinan yang teriak dan membangunkan nya dari mimpi nya.

"Heheh... Maaf, bang. Aku tadi teriak'. Aku hanya kaget karena sudah jam setengah tujuh. Aku belum siap' berangkat sekolah. Belum man-" belum lagi ia selesai ngomong udah dipotong aja oleh abang nya.

Ingin ia marah tapi setelah mendengar penjelasan Kervan, ia mengurung niat nya itu.

______________________
Apa yang dikata kan Kervan hingga Kinan mengurungkan niat nya untuk marah ke abang itu?
Tunggu, ya kelanjutannya:)
Jangan lupa like, komen and jangan share:v
Canda:b

04/05/2022

brokenheart


____________

Dilain sisi di kediaman Versen, ada dua wanita yang senang akan kepergian Kinan dan juga Kervan.

"Haha.... Akhirnya, kedua benalu itu sudah pergi dari sini." tawa wanita yang umurnya bisa dibilang tidak muda lagi tapi tetap cantik. (Benalu? Gak nyadar apa kalo disini mereka lah yang jadi benalu. Ck)

"Iya, mah. Benar sekali. Akhirnya rencana kita untuk mengusir mereka dari sini sukses besar. Dan sekarang kita bisa menguasai semua uang si tua itu." setuju wanita yang masih muda.

"Haha... Kamu benar, nak. Sekarang kita bisa sepuas nya shopping dan habis kan uangnya." Ucap wanita tua itu kepada anaknya.

Kalau kalian menebak mereka adalah ibu dan adik tiri Kinan dan Kervan, maka jawaban nya ialah gak. Gak salah lagi maksudnya:v
______________

Didalam salah satu mobil hitam yang ada di jalanan, tepatnya di mobil Kervan.

"Apakah benar kita bakal ke rumah Bunda sekarang?" tanya Kinan yang sedikit ragu.

"Enggak, dek. Kita akan menggangu kalo kita datang kesana. Lagian Bunda juga sudah punya keluarga baru. Gak enak jadinya kalo kita kesana nantinya. Untuk sekarang, kita akan tinggal di rumah yang sudah abang beli beberapa bulan yang lalu." jawab Kervan sambil fokus mengemudi.

"Baiklah." sahut Kinan sambil nguap.

'Tanda apa hayo, kalo kita lagi nguap?
Kalo kalian jawab ngantuk, berarti jawaban kalian benar sekali. Seratus persen untuk author gaje ini, hihi.'

___________________
next part

03/05/2022




Sakit hati bukan hanya berkaitan oleh cinta saja, tapi sakit hati juga bisa terjadi karena keluarga yang kita sayangi tidak percaya kepada kita.
~• Kinanda Syara •~

Kini baik Kinan maupun Kervan sedang mengemas barang' milik mereka masing'.

Selang beberapa menit mereka sudah siap berkemas dan akan pergi dari kediaman keluarga Versen, meninggalkan semua kenangan manis maupun pahit di dalamnya.

Tapi sebelum mereka pergi, mereka berpamitan dulu kepada Fahri selaku ayah kandung mereka. Bagaimana pun, darah lebih kental daripada air. Dan se kecewa apapun mereka terhadap sang ayah, tapi mereka menghargainya juga.

"Yah, kami pamit dulu. Makasih sudah mau mengurus kami selama kami masih ada disini. Dan maaf jika kami tadi bersikap tidak sopan kepada ayah." pamit Kervan sambil menyalim tangan sang ayah dan diterima oleh Fahri walau dengan wajah datar.

"Kami harap ayah selalu sehat disini. Dan sekali lagi maaf. Kami pamit dulu. Makasih untuk semuanya." pamit Kinan yang ikut menyalim sang ayah.

"Hemm... Jaga diri kalian disana." balas Fahri tanpa melarang atau menghentikan mereka.

"Maaf sekali lagi, yah. Tapi mulai sekarang nama keluarga Versen tidak akan berada dibelakang nama kami. Karena kami sudah menganggap bahwa kami bukan lagi bagian dari keluarga ini." ucap Kervan dan langsung pergi bersama sang adik, Kinan.

Mendengar ucapan Kervan membuat Fahri tersadar akan tindakannya kepada anak' kandungnya. Ia ingin mengejar dan menghentikan mereka tapi mereka nya sudah terlanjut pergi menggunakan mobil yang dibeli oleh Kervan menggunakan uangnya sendiri.

Seperti kata pepatah, 'penyesalan datang pada akhir' dan 'nasi sudah jadi bubur'. Apalah artinya lagi. Ia sudah menyakiti hati kedua anak nya dan telah mengusir mereka dari rumah nya sendiri.

Kini hanya penyesalan yang sedang Fahri rasakan untuk apa yang telah ia perbuat.

_____________
nextr part 4 . bantu share ya guys biar semngat ngetik nya. makasih

03/05/2022




Tapi....

"Cukup, yah! Sudah cukup! Ayah keterlaluan menampar Kinan!" bela sang abang kepada adiknya.

"Kervan!!! Berani sekarang kamu membentak ayah demi jalang kecil ini?!!" marah Fahri kepada anak sulungnya yang bernama Kervan Arsya Versen.

"Aku tidak akan membentak ayah, jika ayah tidak menampar dan menyebut adik ku dengan sebutan menjijikan itu. Aku lebih mengenal Kinan dari apa yang ayah tau. Dan aku tegas kan sekali lagi Kinan bukan lah JALANG!!" ucap Kervan dengan menekan kata 'jalang'.

"Hoho... Sudah pandai melawan kamu tenyata, ya. Apa begini cara Bunda kamu mengajari kamu? Iya!!" bentak Fahri dengan kemarahan yang meluap.

"Jangan pernah meragukan ajaran Bunda. Karena kami mendapatkan semua ini dari anda, tuan Fahri. Dengan sikap dan tindakan yang anda perbuat kepada kami membuat kami menjadi begini. Anda seharus nya sadar jika apa yang ada lakukan dapat ditiru oleh anak anda di kemudian hari. Saya juga sedih melihat perubahan anda ketika anda membawa kedua ular ini kedalam kediaman Versen. Pantas saja Bunda tidak tahan dengan kelakuan anda. Ternyata anda lebih memilih ular' ini ketimbang anak kandung anda sendiri." ucap Kinan dingin kepada Fahri dan menganti sebutan 'ayah' menjadi 'anda' kepadanya.

"Oh... Jadi menurut mu saya disini yang salah?! Memang anak yang gak tahu diuntung kamu, ya!! Begini balasan mu setelah saya merawat kalian?! Iya!?!! Nyesel saya memperjuangkan kalian di pengadilan untuk saya besarkan disini!! Lebih baik kalian ikut saja sama Bunda kalian sana!!" marah Fahri tanpa menyadari sudah mengusir anak' kandungnya sendiri.

"Baiklah, jika itu yang anda mau. Saya dan adik saya akan pergi dari rumah ini! Ayo Kinan kemasin barang' kamu. Kira akan pergi kerumah Bunda setelah itu." ucap Kervan yang juga dikin kepada Fahri dan mengajak sang adik untuk berkemas.

____________________
next part ?

02/05/2022

minta Thr nya d**g...

02/05/2022

brokenheart


Lebih baik menerima kata kata pedas dari mulut tetangga daripada mulut keluarga sendiri.
~ Kinanda Syara ~

Prok, prok, prok

Suara tepuk tangan bergema diseluruh ruangan dan membuat seorang gadis cantik yang baru saja datang terkejut.

"Bagus.... Jam segini baru kamu p**ang?! Darimana saja kamu, hah?!!" bentak lelaki parubaya kepada gadis tersebut dan membuat anggota keluarga nya yang lain ikut terbangun dari tidurnya.

"M- maaf, yah. A- aku tadi habis p**ang dari rumah teman ngerjain tugas dan saat itu, aku gak sengaja ketiduran disana." jelas gadis tersebut dengan gelagapan.

"Dari rumah teman kata mu!? Tadi saat p**ang sekolah, Siska melihat mu pergi ke club. Ngapain?! Dan gak usah bohong kamu?!!" bentak lelaki parubaya yang notabennya ayah gadis tersebut.

"E- enggak, yah. Aku gak bohong. Ak-" belum selesai menjelaskannya, ucapan sang gadis dihentikan oleh ucapan pedas sang ayah.

"Jangan bohong kamu! Kamu habis p**ang dari club itu kan?! Ngapain kamu disana, hah?! Nyari om', iya?! Apa yang yang ayah kasih ke kamu kurang, hah?! Hingga kamu pergi kesana nyari om'!?!!" ucap pedas dari Fahri Putra Versen ayah dari gadis cantik tersebut.

" Nggak, yah. Aku gak ngelakuin itu!" tegas gadis cantik tersebut yang bernama Kinanda Syara Versen.

Plak

Suara tamparan bergema diseluruh ruangan tersebut dan mengenai p**i mulus Kinan sehingga meninggalkan bekas disana.

Ingin rasanya menangis ketika ia hanya jadi tontonan keluarganya, yang dimana ada ibu (tiri), adik (tiri), dan Abang kandungnya sendiri yang diam menonton saja.

Apakah ada yang bakal membela nya? Jawaban nya tidak (menurut Kinan, sih).

Tapi....

next ??

02/05/2022

minal aizin walfa izin kaum rebahan...

01/05/2022

minal aizin walfa izin mohon maaf lahir batin

01/05/2022

(End)


Setelah membisikan sesuatu kepada Asta, tak ada yang special, Kesya hanya bisa pasrah.

3tahun kemudian~

Hari kelulusan, sampai saat itu, Kesya tetap menjadi pelayan Aurel. Dan Aurel juga memperlakukan nya dengan baik.

(Catatan: hari-hari antara Asta dan Aurel terlewat dengan bahagia, dan Kesya sudah terbiasa)

Asta meneruskan nya dengan Kuliah di jurusan yang sama dengan Aurel.

Sampai mereka menikah.

Tapi di sana di lakukan 2 pernikahan.

“Kesya! Lu pake baju pengantin!” teriak Aurel

Kesya terkejut dengan itu, dan buru-buru menggunakan pakaian Pengantin cewe.

“S-sudah, Aurel”

Aurel mengangguk senang.

Aurel datang dengan gaun yang indah dengan Kesya.

Asta yang menunggu, juga di temani oleh pengantin lelaki yang duduk di samping Asta.

Kesya terkejut, melihat ada 2 pengantin juga.

--------------

Akhirnya mereka menikah.

Dan selesai.

Aurel dengan Asta. Dan Kesya dengan ......?

Siapa dia?

“Asta, gimna perasaan lu udh nikah?” tanya Aurel yang sedang senang.

“Yah, sangat senang, dan juga gua akan menerima tawaran ayah, lu” ucap Asta dengan senyuman, juga.

(Catatan: Asta menjadi CEO di perusahaan Ayah Aurel, karna kepintaranya)

Kesya terdiam dengan pasangannya dan hanya menunduk malu.

Dia juga sudah mendapat izin dari ibunya, ibu nya juga sudah baikan dengan Kesya. Yah, mau gimna lagi, soalnya amarah semakin lama semakin mereda.

“Hoi! Ngomong d**g, ama lu juga, Kesya. Bahagia gak?” ucap Aurel

Kesya dan pasangannya mengangguk malu.

“Bulan madu bersama yok?” tanya Aurel tiba-tiba dan dengan senyuman yang menggoda.

“Yang bener aja, kak! Gua malu” ucap pasangan Kesya

“Ga papa, Farrel sebenernya lu juga bahagia, kan?” jawab Aurel

Yah pasangan Kesya adalah Farrel adik Aurel.

Semua mengangguk dan bulan madu bersama.

(Catatan: Part nya pendek banget, karna ya ending nya seperti ini. Dan kalo gua sebutin gimna prilaku mereka ketika bulan madu bersama, takut banyak anak-anak yang baca. Udh itu terserah imajinasi kalian.)

Sekian dari gua.

Terimakasih banyak, apalagi yang udh sopport gua dari part1

Ketemu lagi di cerita selanjutnya!

stay tune yah

01/05/2022




Kesya terkejut akan kedatangan Aurel, tapi Asta terlihat biasa aja.

“Asta … a-apa maksud lu?” gagap Aurel, melirik Asta dengan marah.

“Ya udh dari sekarang, yang jelasin Kesya.” memindahkan pandangan dari Aurel, Asta langsung melirik Kesya dengan senyuman.

“T-tapi —”

“Bisa di percepat kan, Kesya?” ucap marah Aurel.

“!!”

Kesya pun ketakutan, dan menunduk. Lalu menjelaskannya.
Dari awal dia melarikan diri, sampai saat ini, dia menjelaskan kepada Asta dan Aurel.

“Oh, terus. Asta, kenapa lu nyelametin dia?” tanya Aurel

“Menurut lu, orang yang punya kenangan tentang orang lain, apa dia bisa melihat nya di rusak oleh orang jahat?”

“Yaa, gua ngerti si, cuman dia kan mencampakan lu? Kenapa lu nyelametin dia?”

“Hah~ kalo boleh jujur, gua juga masih punya perasaan kepada Kesya”

Saat mendengar jawaban Asta, Kesya menanam harapan yang tinggi kepada Asta.

Sedangkan Aurel, sedikit kecewa.

“Tapi, Aurel. Lu jangan salah paham, gua gak akan selingkuh dari lu, gua bersumpah!” seru Asta

Harapan yang tinggi dari Kesya menciut menjadi kecil. Dan Aurel menjadi senang, sangat senang.

“Tapi, lu bisa kan, kalo jadiin Kesya pembantu, dan untuk menjadi pembantu rumah tangga kita? Se ingat gua, dia bisa masak, dan bisa pekerjaan rumah. Lu ngerti lah maksud gua kan, Aurel” ucap Asta

“Ngerti si ngerti, cuman gimna kalo dia menghianati kita lagi?” tanya waspada Aurel

“Kita bisa jual dia, kemana pun lu mau, Aurel” Asta tersenyum.

Kesya mendengar percakapan itu, merinding ketakutan, mengeluarkan keringat dingin.

“Jadi, Kesya, apakah kamu akan menjadi pembantu, Aurel?” tanya Asta

Kesya awalnya tidak ingin, namun dia melihat keadaannya, dia tidak bisa menolak. Jadi dia menerimanya.

Aurel tersenyum jahat, dan membisikan sesuatu kepada Asta.
Asta juga tersenyum dan menyeringai jahat.

(Sudah, jangan di tanyakan lagi. Asta dan Aurel tidur bersama, bergema dan mengeluarkan nafsu masing-masing. Kesya yang mendengarnya hanya bisa mengerang dengan kesakitan di hatinya.)

Ke esokan harinya, Aurel kembali ke rumahnya.

Sekolah masih libur, jadi, sebelum pergi ke rumah, Aurel mengusulkan kencan dengan Asta.

Kencan di mulai.

Asta membawa Kesya, Kesya juga memakai pakaian yang cukup bagus.

Kesya ada di belakang mereka, jadi Kesya melihat Asta dan Aurel berpegangan tangan dan bermesraan.

Berbincang, menc**m p**i, dan kadang bila orang di sekitar tidak ada mereka berdua membuat cupang. (Catatan: sudahlah, ini perbuatan mes*m yang di buat Asta bersam Aurel.)

Kehadiran Kesya disana seperti nyamuk saja, tapi saat Kesya ingin pergi, dia di tahan oleh mereka berdua.

Kesya hanya bisa mengangguk dan menerima dengan pasrah.

Selesai kencan, Asta, Aurel, dan Kesya p**ang.

Pulang nya ke apartemen Asta, sudah jangan di tanya.

Aurel menyeringai ketika masuk ke kamar Asta dan membisikan sesuatu.
............

30/04/2022

mabar yuk

30/04/2022
30/04/2022

hari terakhir puasa semoga berkah. amiin

30/04/2022

mabar kuy epic legend

30/04/2022




Dan hasil dari pemeriksa keperawanan kesya ternyata nihil.

Dia sudah tidak perawan, ibu nya yang tadi baik kepadanya sifatnya berubah secara drastis.

Tak tahu bagaimana hidupnya, Kesya nekat kabur dari rumah. Di rumah juga dia hanya di marahi, di pukul, dan di aniaya oleh ibunya sendiri. Karna ya, Ibu mana yang sudah tahu bahwa anaknya melepaskan keperawanan nya, dan tidak tahu siapa yang bertanggung jawab atas itu.

Pastinya, itu normal bagi ibu yang mengira anaknya anak baik, ternyata dia sudah hilang keperawanan.

Dan juga, teman masa kecil nya yang kini menjadi lelaki tampan Kesya malah mencampakan nya.

Kesya berencana untuk ke rumah Asta, tetapi dia melihan rumah Asta sudah di robohkan.

Dansekarang hari sudah malam, Kesya tidak tahu harus kemana. Lalu dia menelfon Kelvin.

Tuuuttt,

Tak ada jawaban dengan telfonnya.

“Csk, sial*n Kelvin! Udh ngambil keperawanan gua, dia juga ninggalin! Dasar, sampah!” ucap Kesya di tengah jalan yang sepi.

Dia melihat ada om-om di sebrang jalan, berjalan menuju Kesya.

“Hallo, gadis kecil? Kenapa kamu keliaran di malam hari?” tanya Om gendut

“Gak ngapa-ngapain, cuman di suru. Dan sekarang gua mau p**ang!” bentak Kesya.

Saat berbalik, tangan Kesya di ambil oleh Om itu.

Kesya menoleh dan melihat wajah Om itu, Om menyeringai dengan tatapan mes*m di wajah nya.

“Mau, ikut om gk? Ke hotel loh, dan di sana bisa tidur dengan enak” raut wajah Om menunjukan bahwa masalah besar akan terjadi.

Kesya juga bukan anak yang bodoh, dia langsung menolak tawaran Om itu, dan bergegas untuk berjalan. Tapi karna tanganya di pegang dia tak bisa apa-apa.

“Lepasin gak!” teriak Kesya

“Sudah lah, gadis cantik. Temenin om aja, yah”

“Minggir lu bang*at!”

Tak peduli berapa kali Kesya menggertak Om itu, dia tidak bisa lepas.

Saat dia ingin menyerah, datang seseorang dari balik bayang-banyang.

“Hallo, apa aku menganggu kalian?” ucap orang itu.

Serentak, Om dan Kesya menoleh ke arah suara itu. Dan di temukan Asta berdiri di samping lampu jalan.

“Kenapa nak? Apa dia pacar mu?” tanya Om itu dengan senyum mes*m

“Bukan, memang kenapa Om? Apa dia menjual diri?” balas oleh Asta

“Asta! Tolong!” teriak Kesya.

Namun, Asta hanya menjawab. "Tak apa, dia itu la*ur jadi mungkin dia bakalan s**a dengan, Om” dan meninggalkanya.

Kesya, mendengar kata-kata itu dari mulut Asta. Dia sudah kehilangan Arah hidup. Matanya kosong sepenuhnya dan wajahnya tanpa eskpresi.

“Ha ha ha” Om itu tertawa keras.

“Gadis cantik, sekarang mari kita bersenang-senang” ucap Om dengan seringai di wajahnya.

Tak mengangguk, ataupun melawan. Kesya hanya berdiri dengan tangan di pegang oleh Om-om.

“Sepertinya, aku berubah pikiran, Om,” Asta kembali

“Ada apa, nak? Apa kau juga ingin gadis ini? Kita bisa bermain berdua, haha” tertawaan, dan senyuman mes*um di keluarkan Om itu.

“Bukan, Om, boleh kan, kalo aku memegangnya juga?”

Asta mendekat, kepada Kesya.

Dia melepaskan tangan Kesya dari Om-om dan berlari menuju apartemen nya.

Om gendut itu sempat berlari dan mengejar, tapi karna lemak di tubuh nya, dia tak bertahan lama.

Kesya masih kosong sepenuh nya.

Sebenarnya, Asta masih memiliki rasa kepada Kesya, karna dia adalah orang yang Asta cintai 16 tahun.

Mereka berdua masuk ke apartemen Asta. Dan di sana tidak ada siapa-siapa.

“Kesya, lu duduk dulu” perintah Asta

Kesya tidak bergerak sama sekali, dan hanya melihat kebawah.

Asta memaksa, lalu mendudukkanya di kursi.

Asta membawa makanan dan meletakan nya di hadapan Kesya.

Kesya masih menatap dengan kosong. Dia hanya bengong.

Asta tak punya pilihan lain, Asta menyuapinya.

Se sendok, dua sendok, dan seterusnya hingga habis.

Memberi Kesya minum.

Asta mengambil nafas dan menghembuskan nya.

“Kesya? Lu sadar?” tanya Asta

Sekali lagi dia mengambil nafas dan menghembuskan nya.

“Gak sadar, ya? Ya udh meu gimana lagi”

Dengan begitu, Asta membawa Kesya ke kasur dan menidurkanya. Sedangkan Asta tidur di ruangan tamu di sofa.

Asta menutup mata, dan kehilangan kesadaran.

-----------

«Berat? Ini ada apa?» gumam Asta yang sedang tidur.

«ketindihan? Gak, gak mungkin lagian beratnya hanya di sekitar—»

Setelah memikirkan itu, Asta langsung membuka matanya.

Dia melihat, Kesya yang tel*nj*ng ada di atas perutnya.

“Kesya! Lu ngapain?!”

Kesya acuh gk mendengarkan Asta.

“Oi! Sadar Kesya!”

Asta menampar Kesya dengan tanganya, dan Kesya menangis.

“Hiks”

“K-Kesya? gua minta maaf,”

“Kenapa sih?”

“A-apanya?”

“Kenapa lu nyelamatin gua saat gua ada di posisi gitu?! Napa! Hah?! Gua emang pel*cur seperti yang lu bilang!(Hiks)” seru Kesya

“Tenang, tenang dulu. Gu-gua bisa jelasin” ragu Asta

“Jelasin apa? Lu mau bilang lagi gua gak layak hidup?!(Hiks) atau lu nganggep gua apa?! Serangga gak guna?!(Hiks)”

Kesya, dia di penuhi oleh depresi, Sakit hati, trauma, dan ketakutan.

Asta yang melihatnya, menjadi kesihan kepada Kesya.

Asta nemepuk kepalanya, dan berkata "sudah, jangan menangis,"

Seketika, bayangan saat masa kecil terbayang oleh Kesya.

Dia mengingat, bahwa Kesya pernah jatuh dan di bantu oleh Asta.

Asta menepuk kepalanya dan mengatakan hal yang sama pada saat itu.

Kesya enangis dengan keras. Membungkuk di atas Asta.

Asta mencoba menenangkanya dengan memeluk Kesya.

Kemudian, sekitar 10 menit. Kesya tenang.

“Asta, apa lu inget masa kecil kita?” tanya Kesya.

“Bisa gak lu pake baju dulu? Dan menyingkir di tubuh gua, gua kesemutan”

Kesya malu, dan buru-buru mengambil bajunya lalu mengenakanya.

Asta bangun dan duduk di sofanya.

“Ya udh, sini (menunjuk ke samping nya) duduk di sofa” ucap Asta.

Kesya mengangguk dan berjalan dan duduk di samping Asta.

“Jadi?” tanya Asta

“Jangan tanya ke gua, gua hanya pel*cur” balas Kesya dengan senyuman.

Tiba-tiba telfon Asta bergetar.

Aurel menelfonnya.

“Ah, diam bentar. Aurel nelfon”

Asta mengangkat telfon.

“Hallo? Asta lu bisa temenin gua? Gua gak bisa tidur”

“Temenin? Bukanya ini udh malam? Lu mau kemna?”

“Gua mau ke apartemen lu, dan lu jangan nolak!” seru Aurel

Asta berkeringat dingin mendengar kunjungan Aurel yang mendakak.

“T-tapi, A—”

“Gak ada tolakan! Gua kesana sekarang!”

“Tunggu! Gua punya permintaan, bolah kan rel?” tanya Asta dengan ragu.

“Apa? Gua dengerin”

“Lu kurang pembantu, kan?”

“Iya, Emang kenapa?”

“Gua mau memperkerjakan Kesya, mantan gua. Boleh gk?”

“Hah?! Gua mending memperkerjakan orang gila dari pada dia!” ucap marah Aurel

Kesya yang mendengarnya hanya bisa terkejut dan pasrah.

“Gua kasian lama-lama ke dia, boleh ya?”

“Kenapa lu jadi bengini, Asta? Apa terjadi aesuatu antara lu dan Kesya?” tanya Aurel.

“Sejujurnya, Ya. Setelah lu kesini gua akan ceritain”

“Hah~ lu ini, ya udh, tunggu gua ya.”

Telfon fi tutup, Kesya yang melihanya. Memasang raut wajah Cemas.

Tapi Asta tersenyum tulus kepadanya.

Setelah Aurel datang ke apartemen Asta, dia melibat ada sepatu cewe di tempat sepatu apartemen Asta.

“Asta, apa ada tamu!?” teriak Aurel

Tanpa peringatan, Aurel datang ke ruang tamu dan melihat Aata dan Kesya duduk berdampingan.
...............

30/04/2022




Seperti biasa, sekolah di liburkan untuk sementara sebelum mereka bersekolah.

Asta bekerja di perusahaan Aurel, Aurel kadang membantu Asta tapi Asta menolaknya.

Asta meminjam sejumlah uang kepada perusahaannya dan berencana menyewa apartemen kecil untuk dirinya.

Sebenarnya Aurel memberikan uang itu, tapi Asta sudah memikirkan itu dan menolak gajinya sementara.

Aurel cemberut karna kelakuan Asta yang seperti itu, tapi Asta menasehatinya dan Aurel hanya bisa menerimanya.

Asta menemukan apartemen kecil yang cukup untuk dirinya.

Setelah itu, dari sana Asta mengambil beberapa barang dari rumahnya dan bernostalgia dengan kesakitan yang sangat sakit.

Sesudah Asta memindahkan barang-barangnya, Asta berdiam dulu di apartemen nya.

Lalu dia memutuskan untuk keluar.

Asta menelfon Aurel.

“Aurel? Ini gua, Asta” ucapnya dalam telfon

“Oh, Asta lu akhirnya nelfon gua, gua rindu” balasnya, dalam telfon

“Lu itu, emng gak tau malu apa gimana? Gua heran ama lu”

“Kesampingkan itu, lu kenapa nelfon gua?” tanya Aurel

“Gua pengan jalan-jalan, tapi hari ini gua bakalan ke makam ibu gua, lu mau ikut?”

Seketika telfon Asta di dengar seperti barang-barang yang di acak-acak.

“Aurel?” tanya Asta

“Sebentar, gu ikut!” jawab Aurel dengan terkejut

“Ya udh, gua tunggu di dekat ****”

“Iya, siap!”

Dengan begitu, telfon di tutup dan Asta berjalan ke tempat yang di janjikan.

Tak lama menunggu, Asta disana sekitar 5 menit dan Aurel datang dengan berlari dan ter engah-engah.

Asta hanya tersenyum sedikit dan berjalan ke makam Ibunya.

Setelah selesai, Aurel bertanya

“Terus kalo udh, kita ngapain?”

Asta berpikir sebentar dan ingat ada yang ingin di lakukan.

“Ikut, yuk”

Asta menyeringaikan senyumanya dan menarik Aurel.

Aurel tak tahu akan kemana, dan terus mengikutinya.

Mereka berdua pun sampai di sebuah rumah yang lumayan besar.

Saat Asta menekan bel, ada suara cewe di dalam rumah tersebut.

“Tunggu sebentar!” teriak cewe dalam ruangan.

Saat membuka pintu Aurel terkejut dan menatap Asta dengan marah.

“Asta! Ngapain ke sini?! Gua gak s**a!” Aurel marah. Tapi hanya di balas dengan senyuman halus oleh Asta.

“Hallo, Kesya, apa tak apa aku berkunjung?” tanya sopan Asta sambil tersenyum halus, namun berbeda dengan Aurel, di senyumannya seperti menyembunyikan sesuatu.

Kesya tergugup dan mempersilahkan mereka masuk.

Asta memang cowo tampan dan cerdas, namun dia berubah karna alasan keluarganya. (Seperti yang kalian tahu)

Kesya hanya berpura-pura saat itu, tapi Asta sangat mempercayai nya.

Tapi, sekarang Asta berubah kembali, seperti yang di ceritakan. Dia berubah dan dirinya seperti Artis muda.

Setelah di dalam, ibu Kesya memanggil.

“Ah, Kesya. Mereka siapa?” tanya Ibu kesya

“Mereka teman di sekolah ku, bu” jawab Kesya.

“Oh, tunggu sebentar!” seru Ibu kesya dan berlari ke dapur menyiapkan beberapa makanan dan minuman ringan untuk Asta dan Aurel.

Raut wajah Aurel hanya cemberut dan marah, sedangkan Asta sebaliknya.

“Kesya, aku ingin bertanya, apakah boleh?” tanya Asta

“B-boleh, a-apapun akan ku jawab” Kesya tergagap

“Bagaimana dengan rencana menikah mu? Bukanya kamu sudah hamil? Dan bayi dalam kandungan mu, apakah kamu menggugurkan nya?” seringkaian pertanyaan di berikan kepada Kesya oleh Asta.

Kesya hanya bisa menunduk dan cemberut, karna tak pernah berpikir bahwa Asta akan berubah lagi dengan keadaan keluarganya seperti itu.

“A-aku berbohong tentang semua itu …” jawab Kesya sembari menunduk menyesal.

“Asta, kok lu sopan banget! Gak kayak ke gua!” seru Aurel

“Sttt” Asta tersenyum dan menempatkan jari telunjuknya di bibir Aurel.

Kesya yang melihatnya sangat cemburu. Dan dia menatap Aurel dengantatapan permusuhan.

“Apaan sih! Gua mau balik! Pokoknya gua gak mau di sini!” ucap marah Aurel

“Hei, dimana sopan santun mu? Kita sedang di rumah orang” Asta tetap tersenyum kepada Aurel.

Aurel ingin berbicara lagi, tapi ibu Kesya datang.

“Maaf menunggu, hehe.” ucap Ibu Kesya dan meletakan beberapa makanan dan minuman di meja.

Asta mengangguk sopan dan menanyakan sesuatu kepada ibu Kesya

“Bu, saya mau tahu, apakah anak ibu perawan? Atau kah …,” Asta memasang wajah serius sekarang.

Dengan begitu, ibu Kesya yang periang dan cerah. Kini menunjukan sisi seruis nya.

“Apa maksud kamu, nak?” tanya ibu Kesya

“Yah, aku mendengarnya dia hamil beberapa bulan lalu … tapi, apa iya Kesya menyembunyikan nya dari ibu nya sendiri?”

“Kesya, apa benar begitu?”

Kesya yang mendengarnya hanya terdiam dan menunduk.

“Kesya, ke kamar sekarang dan tunggu ibu” ucap tanpa ekspresi oleh Ibu Kesya

“Tolong, bu. Biarkan dia mendengarkan” sebelum Kesya berdiri, dia di tahan oleh kata-kata Asta.

Semenatara itu, Aurel tetap diam. Tapi sekarang dia sedikit mengeluarkan senyuman bahagia yang menindas Kesya.

“Hah~ nak? Apa kamu, Kelvin?” tanya Ibu Kesya.

Seketika, Aurel tertawa keras di ruangan itu.

Asta, Kesya, dan ibu Kesya. Melihatnya yang tertawa sendiri.

Lama ke lama, Aurel memperhatikan sekitar, tatapan semua orang yang ada disana mengarah kepadanya. Dan Aurel menghentikan tertawaan nya dan batuk "ekhm" di akhiran.

“Dengar buk, aku Asta” terlepas dari selesai Aurel tertawa, Asta langsung menjawab.

Mata Ibu Kesya seperti tidak percaya bahwa itu Asta. Asta yang dia kenal itu lesu, dekil, bau, dan menjijikan.

Tapi, dia sekarang sedang melihat orang tampan di depan nya.

“Jangan bercanda …,” balas Ibu Kesya.

“Itu, benar bu” Kesya mengangkat suaranya.

Keheningan datang sebentar.

Ibu Kesya melihat Asta dengan tatapan yang tak percaya, sedangkan Kesya hanya merenungi kesalahan nya.

“Asta! Gua mau p**ang!” keheningan di pecahkan oleh Aurel yang menarik baju Asta.

Asta menghela nafas dan memandang Aurel, membawa dagu Aurel dan mendekatkan wajahnya.

“!!!” Aurel terkejut dengan keberanian Asta. Lalu, tak lama kemudian, bibir mereka bertemu sekejap.

“Diam sebentar, bisa gak?” ucap Asta sesudah menc*um Aurel.

Wajah Aurel memerah, dan menutupinya dengan tanganya karna malu.

Kesya, dan Ibunya melihat kejadian itu dan hanya terdiam melihatnya.

“Yah, seperti yang kalian lihat. Aku akan menikahi Aurel setelah aku lulus sekolah, dan tantu kalo aku mempunyai dana untuk kuliah, aku akan kuliah dulu” ucap sopan Asta dengan senyuman.

“A-apa yang tadi kamu lakukan, A-Asta?” mata Kesya penuh keputus asaan dan kekosongan.

Sedangkan ibunya di pendam rasa marah dan kekesalan kepada Kesya.

“Segitu dulu, aku pamit ya dengan Aurel, aku ke sini untuk memberitahu kalian.”

Dengan ucapan sopan dari Asta. Asta dan Aurel berdiri dan pergi keluar.

Kesya hanya bisa memandang mereka dengan mata putus asa kerna sudah menolak Asta.

Ibu Kesya, melihat Kesya dengan marah, dan kekesalan.

Detik berikutnya. Kesya di periksa ke perawanannya dan hasil nya ….

next part 10

Address

Bandar Lampung

Telephone

+6283894929213

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Meong posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Meong:

Videos

Share


Other Gaming Video Creators in Bandar Lampung

Show All