aksi seorang pria yang diduga mencuri celana dalam milik wanita beraksi di Kabupaten Aceh Tamiang.
Kini Merahmu makin layu
Padahal Merahmu adalah tanda darah bangsa Aceh
Kesucian Putihmu semakin datar
Terpapar Ketidakadilan yang termakan jaman
Hitammu makin ternoda termakan waktu
Akibat generasi liar tak terarah
Maafkan kami wahai Bintang Bulan yang suci
Kami biarkan Engkau terluka di makan jaman
Kami generasi aceh yang terluka penuh air mata
Menantimu tak kunjung tercapai
Akankah dirimu menjadi Barang Antik peninggalan jaman ........??
Sumber : video abu alei
Tim gabungan bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh berhasil menggiring seekor gajah liar dari Kampung Negeri Antara Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, Aceh.
Gajah liar yang kerap melintas di pemukiman dan perkebunan warga itu tersebut berhasil digiring pada Rabu (10/3/2021) sekitar pukul 16.00 WIB.
Kapolsek Pintu Rime Gayo Ipda Dasril mengatakan, berdasarkan laporan Bhabinkamtibmas, Bripka Arahmat yang ikut serta bergabung dalam tim, gajah liar tersebut berhasil digiring setelah dilakukan pembiusan oleh PKSL Fakultas Unsyiah Banda Aceh.
Setelah dibius, gajah liar itu kemudian digiring menggunakan tiga ekor gajah jinak yakni dua ekor gajah jinak dari PGK Saree dan seekor gajah lagi dari Conservation Response Unit (CRU) Peusangan.
Gajah liar itu kemudian dibawa ke kawasan jalan KM 40, untuk diangkut ke dalam truk dan di bawa ke CTRU Peusangan di Sayeung Peusangan, untuk dilepaskan kembali.
Selanjutnya, tim delapan penanganan gajah liar telah berhasil membius dua ekor gajah di KM 40, Kampung Negeri Antara. Namun baru seekor gajah yang berhasil digiring.
“Sedangkan seekor gajah liar yang sudah di bius, belum digiring. Besok pagi akan dilakukan penggiringan kembali oleh tim gabungan,” tutur Ipda Dasril, dalam siaran tertulis dari Humas Mapolres Bener Meriah, Kamis dini hari.
Artikel suara gayo
Rekaman CCTV seorang pria yang tidak mengenakan celana memasuki toko ponsel dan melecehkan pekerja wanita di dalam lokasi. Insiden tersebut terjadi di sebuah toko ponsel di dekat Pusat Perbelanjaan Pantai Timor (Pintu Pong), Kota Bharu Kelantan, Malaysian,siang tadi.
Sumber : info JPJ/POLIS
ADAM dan LMND Demo Kantor Bupati Aceh Utara, Tuntut Hapus Perbub Pemotongan Gaji Aparatur Desa
_________
Aparatur Desa Menggugat (ADAM) bersama LMND Lhokseumawe dan Aceh Utara melakukan aksi demo di kantor Bupati Aceh Utara, Selasa (9/3/2021).
Terlihat sejumlah masa aksi yang tergabung dalam ADAM lakukan aksi demontrasi depan kantor Bupati Aceh Utara di Kawasan Landeng, Kecamatan Lhoksukon.
Dari pantauan jurnalis BisaApa.id dilapangan perwakilan dari 27 kecamatan di Aceh Utara hari ini turut dalam aksi menggugat Bupati Aceh Utara.
Mereka menuntut untuk menghapus Peraturan Bupati (Perbub) No. 3 tahun 2021 tentang pemotongan gaji aparatur Desa.
Aksi sempat menjadi ricuh karena masa aksi ingin masuk menemui Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib atau Cek Mad, yang dihadang oleh aparat keamanan.
Menurut korlap aksi Iswandi mengatakan bahwa pihaknya akan tetap di kantor bupati sampai Bupati Aceh Utara menjumpai mereka.
“Kami kemari ingin menyampaikan permasalahan yg ada di Desa tentang nasib Desa. Jika cek mad tidak mau menjumpai kami, maka kami akan tetap disini, ” tutupnya.
Hingga berita ini diterbitkan masa aksi masi terus berlanjut hingga sekarang.
Artikel bisa apa
BAK TANYOE.
Seumangat adoe
Perjuangan tidak akan mengkhianati hasil.
Bagi tau lokasi: kolom di komentar
Sumber: tiktok
BREAKING NEWS
Kebakaran Landa Kota Subulussalam, Sejumlah Rumah Hangus
_________
Musibah kebakaran melanda permukiman penduduk di Desa Penanggalan Barat, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, Jumat (5/3/2021).
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 17.30 WIB itu tepatnya di seberang Puskesmas Penanggalan atau kantor Pos Subulussalam
Informasi yang dihimpun media, kobaran api melalap bangunan rumah warga dalam sekejap.
Upaya pemadaman dilakukan petugas pemadam kebakaran.
Armada kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dikerahkan ke lokasi kejadian.
Hingga berita ini disusun belum diketahui jumlah rumah yang terbakar dalam musibah itu.
Pasalnya api masih berkobar dan proses pemadaman masih berlangsung.
“Belum tau kita berapa jumlah rumah terbakar, ini masih terjadinya, api masih berkobar,” kata Herman, salah seorang warga Penanggalan. (*)
Artikel serambi
BREAKING NEWS
Disenggol Mobil, seorang pria Meninggal Dunia di ABDYA
Seorang pria pengendara sepeda motor meninggal di tempat
Insiden maut itu terjadi di Jalan alu rambot, ABDYA
Kiriman netizen: @_aul.rmdhn
Jokowi Cabut Perpres Izin Investasi Miras
___________
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencabut Peraturan Presiden (perpres) izin investasi minuman keras (miras) atau minuman beralkohol. Perpres itu tertuang dalam Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal yang diteken kepala negara pada 2 Februari 2021.
Jokowi membatalkan perpres tersebut setelah mendengar masukan dari beberapa kelompok masyarakat, seperti ulama, MUI, NU, dan organisasi masyarakat (ormas) lainnya.
"Setelah menerima masukan-masukan dari ulama-ulama, MUI, NU, Muhammadiyah, dan organisasi masyarakat (ormas) serta tokoh-tokoh agama yang lain saya sampaikan lampiran perpres pembukaan investasi baru industri minuman keras yang mengandung alkohol saya nyatakan dicabut," ucap Jokowi dalam konferensi pers, Selasa (2/3).
Diketahui, sebelumnya ada perpres tersebut aturan soal investasi miras sempat oleh pemerintah. Namun dalam perpres terbaru pengusaha diizinkan untuk membuka usaha minuman keras.
Namun, ada dua persyaratan yang harus dipenuhi oleh investor yang hendak menempatkan modalnya di sektor miras.
Pertama, penanaman modal baru dapat dilakukan di Provinsi yaitu Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Papua dengan memperhatikan budaya dan kearifan lokal setempat.
Kedua, penanaman modal di luar provinsi tersebut, maka harus mendapat ketetapan dari Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berdasarkan usulan gubernur.
Artikel: CNN Indonesia
Abu vulkanik erupsi Gunung Sinabung sampai ke Aceh
_____________
Sebaran abu vulkanik akibat erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, pada Selasa (2/3) pagi, sampai ke sejumlah wilayah di Provinsi Aceh.
"Bila dilihat dari foto satelit diperkirakan debu vulkanik sudah mulai menyeberang atau terbawa ke Provinsi Aceh," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad di Banda Aceh, Selasa.
Sebaran abu vulkanik yang terpantau melalui Citra Satelit BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar. (ANTARA/HO-BMKG)
Ia menyatakan erupsi Gunung Sinabung terjadi sekitar 09.49 WIB. Informasi dari Koordinator Stasiun Meteorologi Kelas I Kualanamu, bahwa tinggi kolom abu vulkanik mencapai 1.000 meter, dengan arah gerak ke Barat hingga Selatan.
Abu vulakni sudah mulai terdampak ke wilayah Kabupaten Aceh Tenggara, dan sudah meluas ke wilayah Kabupaten Aceh Selatan," katanya.
Oleh sebab itu, BMKG Kelas I Aceh Besar mengimbau masyarakat di wilayah Aceh Tenggara dan Aceh Selatan yang mulai terpapar debu asap vulkanik agar mengurangi aktivitas di luar ruangan.
👇👇
Jelang Subuh, Sembilan Rumah Warga di Langsa Ludes Terbakar
Musibah kebakaran besar menimpa warga Gampong Sungai Pauh Pusaka, Kecamatan Langsa Barat, Jumat (26/2/2021) menjelang subuh
Informasi didapat Serambinews.com, kebakaran ini menimpa 9 rumah warga yang berada berdekatan (berderet), api cukup cepat melahap rumah ini karena semuanya terbuat dari kayu
Tidak ada korban jiwa dalam musibah sekitar pukul 05.00 WIB itu, namun sebagian besar harta benda milik para korban yang berada dalam rumah ludes menjadi abu.
Penyebab kebakaran belum diketahui secara detail, namun aparat keamanan dari Polres Langsa saat ini masih melakukan proses penyelidikan
Pascakebakaran ini, para korban kehilangan tempat tinggal dan menumpang sementara di rumah tetangga.
Serambinews.com, saat ini belum mendapatkan data akurat dari pihak terkait BPBD dan pihak gampong setempat berapa ril data rumah dan kerugian akibat musibah kebakaran di Gampong Sungai Paoh Pusaka ini.(*)
Sumber serambi"
Sekitar sepuluh mahasiswa yang menamakan diri Gerakan Aceh Hebat (GAH) menggelar demo mendesak Pemerintah Aceh melalui Dinas Perhubungan untuk mempublikasikan total anggaran pembelian Kapal Aceh Hebat, Kamis (25/2/2021) sekitar pukul 11.00 WIB di depan Kantor Dinas Perhubungan Aceh. Pantauan anteroaceh.com di lokasi, massa menyampaikan kercurigaannya jika Kapal Aceh Hebat 1, 2 dan 3 yang dibeli Pemerintah Aceh merupakan barang bekas. Kecurigaan itu menurut mereka karena proses pembelian dan pembuatan kapal hanya berlangsung dalam rentang waktu 10 bulan, selain itu muncul kecurigaan beberapa mesin ginset yang dipakai kapal juga tidak lagi baru. "Bahkan proses pembelian kapal itu tanpa melalui lelang, sehingga publik bertanya atas kebijakan ini. Atas dasar itu kami kembali menyampaikan aspirasi untuk memperjelas persoalan yang masih menimbulkan tanda tanya," kata Korlap Aksi, Erizal saat orasinya. Ia meminta pemerintah memperjelas kualitas ketiga KMP Aceh Hebat tersebut kepada public, selain itu GAH meminta apparat penegak hukum agar mengusut dugaan mark up dalam pembelian kapal bernilai RP 178 miliar per unit tersebut. "Kami mendesak Kejaksaan Tinggi Aceh dan Kapolda Aceh untuk memeriksa proses awal pengadaan Kapal Aceh Hebat 1, 2 dan 3," harapnya. Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi melalui Kabid Pelayaran, M. Alqadri mengatakan pengadaan KMP hebat tersebut telah melalui proses tender di Kementerian Perhubungan dan dibangun dari nol sampai 100 persen. "Kita tegaskan bahwa Kapal Aceh Hebat bukan kapal bekas dan memang dibangun dari nol sampai dengan seratus persen," kata Alqadri. Kemudian lanjutnya, mengenai tuntutan transparansi total anggaran KMP pihaknya juga telah mempublikasikan di media sosial, media massa maupun di website Dishub Aceh mulai dari proses pertama pembangunan kapal sampai dengan peluncuran pertama kapal pun ada di sana.
👇👇
Telah terjadi kecelakaan 3 unit mobil di desa pante pisang kecamatan peusangan, Kab. BireuenSatu unit toyota kijang innova dan 2 unit mobil lagi dump truck dan mobil pick up phanter
Sumber: @ravi.ulfatah_
Sabe2 tanyoe juara 1 .
Bereh bg hamboe aju 👏👏
BREAKING news: Sedang terjadi kebakaran di pasar Peunayong, Banda Aceh, Kamis (18/2)
Kronologis belum diketahui.
Sumber netizen
Reuncong) adalah senjata tradisional dari Aceh. Rencong Aceh memiliki bentuk seperti huruf [ L ] atau lebih tepat seperti tulisan kaligrafi " Bismillah ". Rencong termasuk dalam kategori dagger atau belati (bukan pisau atau pedang).
Rencong selain simbol kebesaran para bangsawan, merupakan lambang keberanian para pejuang dan rakyat Aceh di masa perjuangan. Keberadaan rencong sebagai simbol keberanian dan kepahlawanan masyarakat Aceh terlihat bahwa hampir setiap pejuang Aceh, membekali dirinya dengan rencong sebagai alat pertahanan diri. Namun sekarang, setelah tak lagi lazim digunakan sebagai alat pertahanan diri, rencong berubah fungsi menjadi barang cinderamata yang dapat ditemukan hampir di semua toko kerajinan khas Aceh.
Menurut sejarahnya, rencong memiliki tingkatan. Pertama, rencong yang digunakan oleh raja atau sultan. Rencong ini biasanya terbuat dari gading (sarung) dan emas murni (bagian belatinya). Kedua, rencong-rencong yang sarungnya biasa terbuat dari tanduk kerbau atau kayu, sedangkan belatinya dari kuningan atau besi putih.
Mata rencong terbuat dari besi atau kuningan. Seperti halnya keris Jawa, rencong berujung lancip. Tanduk, kayu, gading atau emas untuk gagangnya. Sarung rencong juga dari tanduk kerbau dan gading, atau kayu pilihan seperti batang kapula, nangka, kemuning dan batang asam. Ukiran pada rencong itu macam-macam motif, ada yang berupa kalimat “bismillah” atau ayat dalam Alquran seperti Al Ikhlas.
Rangkain dari aksara Ba, Sin, Lam, dan Ha itulah yang mewujudkan kalimat Bismillah. Jadi pandai besi yang pertama kali membuat rencong, selain pandai maqrifat besi juga memiliki ilmu kaligrafi yang tinggi. Oleh karena itu , rencong tidak digunakan untuk hal-hal kecil yang tidak penting, apalagi untuk berbuat keji, tetapi rencong hanya digunakan untuk mempertahankan diri dari serangan musuh dan berperang dijalan Allah.
Secara umum, ada empat macam rencong yang menjadi senjata andalan masyarakat Aceh, yaitu:
👇👇
Buru Mobil Bawa Sabu, Polisi Malah Temukan Komplotan Pencuri Sapi di Pidie.
Satu unit Daihatsu Xenia BL 1551 PC diamankan Satreskrim Polres Pidie usai terperosok ke dalam saluran di pinggir jalan Gampong Suka Jaya, Kecamatan Muara Tiga, Pidie.
Daihatsu Xenia putih tersebut sebelumnya sempat kabur dari kejaran tim gabungan Satreskrim dan Satresnarkoba Polres Pidie yang sedang melakukan pengintaian peredaran gelap narkoba.
"Namun bukanya berhenti, pengemudi Daihatsu Xenia terlihat menambah kecepatan dan nyaris menabrak petugas yang melakukan penyetopan," kata Kasatreskrim AKP Ferdian Candra didampingi Kasat Narkoba Iptu Erwo Kuntoro, Selasa (16/2/2021).
Polisi yang melakukan pengejaran sempat melepas tembakan peringatan ke udara. Tapi pengemudi mobil itu malah menambah kecepatan.
Beberapa kilometer dilakukan pengejaran, mobil yang diketahui ditumpangi lima lelaki tersebut terpesorok ke parit di jalan Gampong Suka Jaya, Kecamatan Muara Tiga, Pidie.
“Kelima orang itu kembali berusaha melarikan diri dari petugas, tiga tersangka berhasil ditangkap dan satu tersangka diantaranya terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas dan menganai kaki kanan,” katanya.
Tiga tersangka yang berhasil diamankan masing-masing Fau (21) warga Gampong Grong-Grong, Yu (23) warga Rawa Gampong, Pidie dan Az (40) warga Yaman Barat, Mutiara.
"Sedangkan dua tersangka lainnya masing-masing inisial WD dan inisial H berhasil melarikan diri dan masuk ke DPO," ujar Ferdian.
Bukan narkoba jenis sabu, polisi menemukan tiga ekor sapi hidup yang diangkut dengan menggunakan Daihatsu Xenia tersebut.
Berdasarkan pengakuan tersangka, sapi-sapi tersebut dicuri dari kawasan Krueng Raya, Aceh Besar menuju Jalan Laweung, Muara Tiga, Pidie.
"Hasil penyelidikan sementara, para tersangka ini merupakan sindikat pencuri sapi dan kerap beroperasi di wilayah Aceh Besar, Pidie dan Pidie Jaya," kata Ferdian.
Pihaknya juga menghimbau agar masyarakat memiliki usaha peternakan mempersiapkan kandang dan tidak melepa
Tim gabungan Subdit Gakkum Ditpolairud Polda Aceh, hingga saat ini terus melakukan pengembangan terkait kedatangan kapal pesiar asal Rusia bernama La Datcha George Town, yang melakukan lego jangkar di Pulau Rusa, Aceh Besar.Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Aceh, AKBP Padli, menuturkan, hasil pemeriksaan lebih lanjut dan pengecekan petugas, diketahui kapal tersebut masuk ke perairan Indonesia tepatnya di Pulau Rusa, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar, dikarenakan dalam kondisi darurat.
“Keadaan darurat, karena kondisi mesin mengalami kerusakan. Kalau itu dipaksakan tentunya bisa berakibat fatal bagi kapal dan kru di dalamnya,” kata Padli dalam jumpa pers di kantor Kanwil Kemenkumham Aceh, Kamis (11/2).
Karena itu, sebut Padli, kapal tersebut tidak memenuhi adanya unsur pelanggaran hukum. Mereka tidak dengan sengaja memasuki perairan Indonesia, tetapi terpaksa lego jangkar di perairan Aceh lantaran kondisi mesin mengalami kerusakan sehingga perlu perbaikan.
“Ditpolairud sendiri sampai dengan saat ini belum menemukan adanya indikasi yang benar-benar bisa kita proses secara pidana,” ujarnya.Menyangkut dengan tidak terdeteksinya kapal La Datcha memasuki perairan Aceh, kata Padli, bukan dikarenakan lemahnya pengawasan petugas keamanan. Akan tetapi, faktor Automatic Identification System (AIS) milik kapal tersebut mati sehingga tidak terdeteksi dalam aplikasi.
“Pada saat tim gabungan melakukan pemeriksaan langsung ke kapal, kita tanyakan kenapa mati, mereka mengaku bahwa AIS tidak dihidupkan karena generator kapal tersebut tidak stabil,” tuturnya.
Terkait dengan keberadaan kapal pesiar saat ini, serta proses perbaikan atau pengecekan mesin selama berada di perairan Aceh. Kapal dan para krunya akan ditindaklanjuti oleh TNI-AL.
“Setelah kami komunikasikan dengan berbagai instansi yang telah bergabung dalam tim yang melaksanakan pemeriksaan. Disepakati untuk pemeriksaan lebih lanjut akan dilaksanakan oleh TNI-AL,” pungkasnya.
👇👇
Tradisi Turun Tanah (Peutron Aneuk) di Aceh
____________
Turun tanah (peutron aneuk) adalah sebuah tradisi yang telah menjadi “keharusan” didalam kehidupan masyarakat Aceh. Tradisi tersebut adalah rangkaian kegiatan dalam menyambut kelahiran anak (bayi) yaitu membawa anak turun ke tanah pada saat usia mencapai 44 hari atau lebih. Turun tanah bertujuan untuk memperkenalkan anak kepada lingkungan luas terutama sanak famili dan masyarakat lain untuk pertama kalinya.
Dengan melaksanakan khanduri ala kadar kepada kerabat dan sanak famili, upacara pun dimulai dengan peusijuek (tepung tawar) oleh pemuka agama (teungku) untuk memohon ridha Allah SWT dan mendapat keberkahan, kemudian teungku memperlihatkan cermin kepada anak dengan tujuan agar si anak kelak tidak lupa akan kodrat manusia yang penuh dengan kekurangan, bercermin untuk melihat kekurangan diri sendiri bukan hanya melihat kekurangan dan aib orang lain. Juga diperdengarkan nasehat-nasehat yang baik kepada si anak sebagai pesan moral sejak dini.
Kemudian anak diperkenalkan dengan kitab suci Al Quran sebagai dasar utama umat Islam, bertujuan untuk mengajarkan anak untuk mempelajari dan mengamalkan segala isi yang terkandung didalamnya. Anak kemudian digendong oleh teungku untuk dibawa keluar rumah dengan di iringi shalawat badar sebagai wujud kesyukuran juga pujian kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Selanjutnya, teungku memotong atau menebas tiga jenis pohon muda yang telah dipersiapkan, pohon pisang, pinang dan keladi seraya si anak tetap berada digendongan. Ini bertujuan memberi dasar kerja keras kepada anak saat besar dan dewasa kelak. Si anak kemudian diturunkan dan kaki langsung bersentuhan dengan tanah tepat dibawah kain yang telah dibentangkan dan dipegang oleh dua orang kerabat atau keluarga. Salah seorang keluarga lain telah siap dengan sebutir kelapa yang akan siap dibelah dan airnya untuk membasahi tubuh anak yang berada dibawah kain agar si anak menjadi pribadi yang pemberani. Terakhir, setela
BAK TANYOE
Becak sudah ada TV.
Lokasi: Lhoksukon