Generasi Milenial

Generasi Milenial Umum

Sang MursyidAbah Anom yang sejak muda tidak makan daging dan selalu minum air putih itu memang disiapkan ayahnya untuk m...
28/12/2024

Sang Mursyid

Abah Anom yang sejak muda tidak makan daging dan selalu minum air putih itu memang disiapkan ayahnya untuk meneruskan kepemimpinan thariqah di Suryalaya.

Selepas pendidikan dasar di sekolah dan pesantren orangtuanya, pada tahun 1930 Abah Anom memulai pengembaraan menuntut ilmu agama Islam secara lebih mendalam.

Diawali dengan mengaji ilmu fiqih di pesantren Cicariang Cianjur, kemudian belajar ilmu alat dan balaghah di pesantren Jambudipa Cianjur.

Setelah dua tahun di Jambudipa ia melanjutkan mengaji pada ajengan Syatibi di Gentur Cianjur dan ajengan Aceng Mumu di pesantren Cireungas Sukabumi yang terkenal dengan penguasaan ilmu hikmahnya pada 2 tahun berikutnya.

Kegemaran akan ilmu silat dan hikmah kemudian diperdalam di pesantren Citengah Panjalu yang diasuh oleh Ajengan Junaidi, seorang ulama ahli ilmu alat dan hikmah.

Kematangan ilmu Abah Anom di usia 19 tahun diuji dengan kepercayaan yang diberikan oleh Abah Sepuh untuk membantu mengasuh pesantren Suryalaya sampai beliau wafat pada tahun 1956 dalam usia 120 tahun.

Dua tahun sebelum wafat Abah Sepuh mengangkat Abah Anom menjadi wakil talqinnya, kemudian menjadi mursyid penuh Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah sekaligus pengasuh pesantren menggantikan Abahnya yang mulai sakit-sakitan.

Manajer Handal Beban tanggung jawab yang begitu berat tertumpu dibahunya di usianya yang baru menginjak 41 tahun, menenggelamkan Abah Anom ke dalam samudera riyadhah. Kecintaannya kepada pesantren, thariqah dan umat melarutkan hari-harinya dalam ibadah, tarbiyah dan doa.

Sepanjang sisa hidupnya Abah Anom hampir tidak pernah tidur, demikian cerita salah satu keponakan Abah Anom yang pernah mengabdi di rumahnya.

Di luar kegiatan ibadah mahdlah, mengajar dan kunjungan, Abah Anom menghabiskan seluruh waktunya dengan melakukan dzikir khafi. Setiap kali kantuk menyerang, Abah Anom segera berwudhu dan shalat sunah lalu melanjutkan dzikirnya.

AMALAN BULAN ROJAB Sebentar lagi masuk bulan Rojab . Jangan lupa Baca Amalan Ini di dalam nya Semoga Bermanfaat Bagi yan...
28/12/2024

AMALAN BULAN ROJAB
Sebentar lagi masuk bulan Rojab . Jangan lupa Baca Amalan Ini di dalam nya Semoga Bermanfaat Bagi yang mengamalkannya

Kisah pusaka Jaka Tingkir,...Raja Pajang Jaka Tingkir merupakan murid Sunan Kalijogo pemilik pusaka Kiai Bajulgiling yan...
22/12/2024

Kisah pusaka Jaka Tingkir,...
Raja Pajang Jaka Tingkir merupakan murid Sunan Kalijogo pemilik pusaka Kiai Bajulgiling yang dikawal buaya.
Jaka Tingkir dalam pelafalan bahasa Jawa menjadi Joko Tingkir sangat dikenal luas dalam sejarah Nusantara. Bahkan, peninggalannya di Desa Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah terkenal dengan Punden Tingkir yang ramai dikunjungi masyarakat.

Siapa sangka, Jaka Tingkir merupakan sosok yang memiliki kesaktian dan kedigdayaan hingga melegenda di tanah Jawa. Kisah-kisah tentang Jaka Tingkir terus berkembang di tengah masyarakat, tak lepas dari pusaka ikat pinggang atau timang Kiai Bajulgiling.

Pusaka Kiai Bajulgiling didapatkan Jaka Tingkir dari gurunya Ki Buyut Banyubiru atau Ki Kebo Kanigoro. Konon dikisahkan, pusaka Kiai Bajulgiling dibuat Ki Buyut Banyubiru dari biji baja murni yang diambil dari dalam gumpalan magma lahar Gunung Merapi dan kulit buaya.

Dengan kekuatan gaibnya, bijih baja murni itu oleh Ki Banyubiru dibuat menjadi pusaka. Berdasarkan Babad Jawi dan Babad Pengging, kekuatan gaib yang dimiliki Kiai Bajulgiling yakni siapa yang memakai ikat pinggang Kiai Bajulgiling maka akan kebal dari benda tajam dan ditakuti binatang buas

Tuah kesaktiannya itu berasal dari kekuatan alami yang dimiliki oleh inti biji baja murni itu sendiri, juga karena adanya kekuatan rajah berkekuatan gaib yang diguratkan Ki Banyubiru di seputar timang berkulit buaya tersebut.

Kekuatan dan keampuhan ikat pinggang Kiai Bajulgiling beberapa kali dialami dan dibuktikan sendiri oleh Jaka Tingkir. Sebelum berguru ke Ki Banyubiru, Jaka Tingkir atau Mas Karebet ini, pernah juga berguru ke Sunan Kalijaga dan Ki Ageng Selo.

Setelah berguru kepada Ageng Selo, dan Sunan Kalijogo, Jaka Tingkir lalu disuruh untuk mengabdi ke Keraton Demak Bintoro. Di Kesultanan Demak ini Jaka Tingkir melamar sebagai pengawal pribadi.

Bersambung






MATARAM dengan 3 periode corak keagamaan yg berbeda.Mataram bukan hanya nama perdaban suatu Kerajaan, melainkan juga nam...
19/11/2024

MATARAM dengan 3 periode corak keagamaan yg berbeda.

Mataram bukan hanya nama perdaban suatu Kerajaan, melainkan juga nama Klan dalam Etnis Jawa.
Antara Lain Mataram Kewu, Mataram Pesisir, Mataram Kulon, Mataram Wetan.
Daerah dengan Masyarakat Jawa Klan Mataram.

Mataram Kewu meliputi
-Yogyakarta
-Surakarta
-Sleman
-Kulon Progo
-Boyolali
-Sukoharjo
-Klaten
-Bantul
-Wonogiri
-Gunung Kidul
-Karanganyar
Yg mana wilayah" Dataran Kewu ini merupakan pusat peradaban kerajaan Mataram Kuno. Wangsa Syailendra dan Wangsa Sanjaya. Dan Kesultanan Mataram Islam dan Pajang.

Mataram Kulon meliputi
-Ponorogo
-Ngawi
-Madiun
-Magetan
-Pacitan
Wilayah" sisi barat Jawa Timur yg berdekatan dengan Jawa tengah. Di tanah Mataram kulon Berdiri kerajaan Wengker.

Mataram Wetan meliputi
-Kediri
-Nganjuk
-Tulungagung
-Blitar
-Trenggalek
-Malang bagian selatan dan barat
-Banyuwangi bagian selatan dan barat
Tanah Mataram wetan ini juga merupakan pusat peradaban Kerajaan Medang Wangsa Isyana, Kerajaan Kadiri, Dhahanapura, Panjalu, Kahuripan. dan tanah Wangsa Rajasa pendiri Singhasari-Majapahit berasal.

Mataram Pesisir meliputi
-Tuban
-Bojonegoro
-Lamongan bagian barat
-Kudus
-Pati
-Jepara
-Demak
-Gerobogan bagian utara.
Tanah Mataram ini wilayah pantura / pantai utara yg dimana pusat peradaban Kerajaan Kalinga berdiri. Dan kesultanan Islam Demak.

Kerajaan" yg tidak di wilayah tanah Mataram namun dipimpin bahkan didirikan oleh orang keturunan mataram.

Majapahit memanglah tidak berada ditanah Mataram, namun Raden Wijaya ialah orang yg berasal / keturunan dari bangsawan tanah Mataram, yaitu Ken Angrok dari Blitar sebagai leluhurnya. Ken Angrok juga pendiri Kerajaan Tumapel-Singhasari. Dan memulai Wangsa Rajasa.

Gelgel adalah kerajaan di Bali pasca kerajaan Bali asli / Bedahulu runtuh. Yg menjadi raja ialah Dalem Kresna Kepakisan yg memulai Dinasty Kepakisan di Bali yg merupakan orang dari Tanah Mataram Kediri. Yg mana saudara beliau juga Menjadi Raja di Blambangan dan Pasuruan yg sama sama dari Kediri.
Ratu Luhur Mahendradatta kerajaan Bali sebelum Majapahit juga seorang dari Tanah Mataram periode Jawa Timur / Wangsa Isyana.
Orang keturunan dari tanah Mataram Wengker juga menjadi Raja di Madura yaitu Arya Wiraraja beliau sekaligus mendirikan Blambangan yg bermula di Lamajang Tigang Juru.

Repost 🙏🙏🙏

Wangsa Syailendra berasal dari Jawa atau Sumatera ?Wangsa Syailendra ini berkuasa oada 2 pulau yg berbeda. Yaitu Sumater...
17/11/2024

Wangsa Syailendra berasal dari Jawa atau Sumatera ?

Wangsa Syailendra ini berkuasa oada 2 pulau yg berbeda. Yaitu Sumatera dan Jawa.
Syailendra berarti "Raja Gunung" hal yg sesuai dengan Topografi pulau Jawa yg banyak jajaran Gunung" Berapi.
Prasasti tertua di Nusantara yg menyebut Wangsa ini ditemukan di Jawa yaitu Prasasti Kalasan.

Banyak teori darimana asal wangsa ini. Ada yg mengatakan dari Jawa, Sumatera, Funan, India.
Terlepas darimana asal Wangsa Ini. Yg jelas Wangsa Ini memang berkuasa tidak hanya di suatu Wilayah / Pulau.

Percandian di Jawa dengan di Sumatera sangat berbeda. Sebagaimana di Jawa Raya akan seni ukir dan Pahatan nya. Berbeda dengan candi" Sriwijaya yg megah dan minim ragam hias seni ukir. Dengan didominasi sudut candi yg pipih.
Bahan pembuatan candi juga berbeda, Jika di Sumatera berbahan dasar Bata Merah, dan di Jawa era Mataram Kuno dengan Batu Andesit.

Jika dilihat dari arca peninggalan Sriwijaya baik di Indonesia maupun Thailand selatan, dengan yg di Jawa.
Seni berbusana memang serupa, dengan cara menyusun rambutnya dengan ornamen" Buddha.
Namun memiliki ciri khas yg berbeda, sebagaimana pada Arca dan Relief di Jawa bentuk Jamang Makuta atau yg mungkin kebanyakan orang menyebutnya dengan Siger, itu nampak lebih besar.

Repost 🙏🙏🙏

Legenda dewi sriDewi Sri merupakan putri Prabu Srimahapunggung II dari Keraton Purwacarita (Kendal) yang menjadi raja di...
17/11/2024

Legenda dewi sri

Dewi Sri merupakan putri Prabu Srimahapunggung II dari Keraton Purwacarita (Kendal) yang menjadi raja di tahun 451 - 477 candrasengkala (±127 SM - 101 SM) selama 26 tahun menjabat.

Dewi Sri dikenal sebagai tokoh berpengaruh dalam pengembangan dan penyuluh pendidikan rumah tangga dan ilmu pertanian bagi masyarakat Jawa kuno.

Awalnya Dewi Sri hanya ingin menemani saudara kembarnya Raden Sadana yang pergi tanpa pamit karena dipaksa terus menerus oleh ayahnya untuk dinikahkan dengan Dewi Panitra, putri dari pejabat Purwacarita bernama Arya Partaka. Namun pada akhirnya Dewi Sri dan Raden Sadana memutuskan untuk tidak kembali ke Keraton.

Awal pelarian tersebut juga dikarenakan ternyata sang Ayah menerima tawaran Prabu Pulaswa, raja Medang Kumuwung yang wilayahnya juga bertetangga dengan Keraton Purwacarita. Raja tersebut ingin melamar Dewi Sri namun dengan syarat harus menemukan dimana Dewi Sri melarikan diri.

Utusan Medang Kumuwung dipasrahkan kepada Ditya Kalandaru untuk mencari dimana Dewi Sri berada.

Dalam pelarian tersebut terdapat beberapa desa yang disinggahi seperti desa medangwangi, Karanglengki, Kalimarka, Beji, Boga, Medangwantu, Medanggowong dan Medangagung yang menjadi perjalanan akhir pelariannya saat dikejar oleh punggawa keraton Medang Kumuwung. Desa Medangagung ini diubah menjadi Sringawanti sebagai pusat pendidikan dan penyuluhan bagi pengembangan pertanian.

Dewi Sri mendapatkan gelar Widyadari oleh para Dewa (baca : Sesepuh atau Tetua dari berbagai agama Dewa), Gelar ini setara dengan seorang ilmuwan. Dewi Sri juga mendapat anugrah sebuah Pedati yang ditarik seekor Lembu Gumarang serta Cambuk Nagaserang. Dengan kendaraan tersebut, Dewi Sri selalu berkeliling tanah jawa untuk menyebarkan bibit tanaman dan membagikan ilmunya bagi seluruh rakyat tanah Jawa.



NYI AGENG SERANG4 Fakta Nyi Ageng Serang, Panglima Perang Wanita yang Buat Pasukan Belanda Kocar-kacirNyi Ageng Serang m...
16/11/2024

NYI AGENG SERANG

4 Fakta Nyi Ageng Serang, Panglima Perang Wanita yang Buat Pasukan Belanda Kocar-kacir

Nyi Ageng Serang mungkin menjadi sosok yang kurang familiar bila dibandingkan dengan pahlawan perempuan Indonesia lain, seperti RA Kartini atau Cut Nyak Dien. Kendati demikian, namun perannya saat Indonesia masih dijajah Belanda tidaklah bisa diremehkan. Apalagi mengacu pada kisah-kisah perang yang melibatkan Pangeran Diponegoro melawan kompeni di wilayah Jawa Tengah.

Perempuan yang berjuluk Lonjong Mimis dan Diraja Meta (dentuman senjata) ini merupakan panglima perang wanita yang dikenal sakti. Selain itu, juga terkenal sebagai sosok yang ahli strategi yang kemampuannya kerap membuat bala tentara Belanda kocar-kacir. Lantas siapa sebenarnya Nyi Ageng Serang ini? Yuk mari simak fakta berikut untuk mengetahuinya.

Perempuan yang sudah memulai karier militer kerajaan sejak muda

Kalau melihat riwayatnya di militer kerajaan, perempuan bernama asli Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi ini sudah masuk dunia tersebut di usia sangat muda. Bahkan akan sulit membayangkan, kenapa Nyi Ageng Serang bisa diperbolehkan untuk masuk militer di usia belasan tahun.

Usut punya usut, alasannya adalah sejak belia dia gemar berlatih ilmu bela diri dan punya kesaktian. Perempuan kelahiran Desa Serang, sebelah utara Surakarta dan dekat Purwodadi ini, masuk militer kerajaan sejak masih berusia 16 tahun. Untuk perempuan sepertinya dengan umur masih segitu dan masuk dunia tersebut sangatlah luar biasa.

Sosok yang memegang peran penting di perang Jawa

Seperti telah disinggung di awal tadi tentang kiprahnya melawan tentara Belanda. Dalam perang Jawa beberapa puluh tahun lalu, Nyi Ageng Serang bisa dikatakan merupakan sosok yang menepati salah satu posisi vital dalam bentrokan tersebut. Dari penelusuran yang dilakukan oleh penulis, wanita terkenal dengan tatapan tajamnya ini menduduki jabatan sebagai penasehat perang.

Posisi yang ideal untuknya lantaran ia memang terkenal cerdas dan juga sangat cerdik dalam mengatur strategi. Perihal hal tersebut, siasat-nya saat perang Jawa paling termasyur adalah taktik penyerangan kamuflase dan serangan hanoman. Berkat hal tersebut pos-pos pasukan Belanda sukses dibuatnya kalang kabut.

Panglima Perang Wanita punya kebiasaan meditasi

Selain kemampuan taktik jempolan dalam berperang, Nyi Ageng Serang juga terkenal merupakan sosok yang mempunyai kesaktian yang tinggi. Di mana ilmu dalam tersebut didapatkannya dari kebiasaannya melakukan meditasi. Gua-gua di di sekitar pantai selatan Jawa menjadi tempatnya melakukan hal sakral tersebut.

Kesaktiannya yang luar biasa juga membuatnya memiliki pasukan dalam jumlah banyak bernama Semut Ireng. Selain itu beberapa orang juga mendatanginya untuk berguru. Kabarnya lantaran tenaga dalam tersebut Belanda tak pernah berhasil menangkap Nyi Ageng Serang.

Mempunyai penampilan yang menarik ketika menghadapi perang

Masih berbicara tentang Nyi Ageng Serang, selain sakit dan ahli strategi perang. Dirinya juga terkenal mempunyai penampilan unik saat berperang. Dilansir Boombastis dari Historia panglima perang satu ini kerap, menggunakan kuda putih dan menggunakan seragam serta melilitkan selendang pusaka lambang keperwiraannya di tombaknya.

Nyi Ageng Serang sendiri juga mempunyai anak yang juga hebat yakni Pangeran Kusumowijoyo yang dijuluki Pangeran Serang II. Seperti mewarisi kemampuan ibunya, Pangeran Serang II juga mendapatkan tempat penting ketika ikut di perang Jawa yakni menjadi panglima Diponegoro di areal Demak.

Hadirnya kisah tentang kisah Nyi Ageng Serang ini, seperti mendobrak sitgma orang Jawa terkait kaum hawa. Dirinya juga menunjukkan kepada kita semua kalau, kalau mau untuk berusaha wanita bisa sejajar dengan laki-laki. Bahkan bisa untuk di atasnya.


Di daerah, Grobogan, Jawa Tengah terdapat makam Ki Ageng Selo. Ia terkenal dengan kisah legendanya, menangkap petir.Menu...
14/11/2024

Di daerah, Grobogan, Jawa Tengah terdapat makam Ki Ageng Selo. Ia terkenal dengan kisah legendanya, menangkap petir.

Menurut silsilah, Ki Ageng Selo adalah cicit atau buyut dari Brawijaya terakhir. Ia moyang (cikal bakal-) dari pendiri kerajaan Mataram yaitu Sutawijaya. Termasuk Sri Sultan Hamengku Buwono X (Yogyakarta) maupun Paku Buwono XIII (Surakarta).

Dalam Babad Tanah Jawi (Meinama, 1905; Al-thoff, 1941), diceritakan,1 Prabu Brawijaya terakhir beristri putri Wandan kuning dan berputra Bondan Kejawan/Ki Ageng Lembu Peteng yang diangkat sebagai murid Ki Ageng Tarub. Ia dinikahkan dengan putri Ki Ageng Tarub yang bernama Dewi Nawangsih, dari ibu Bidadari Dewi Nawang Wulan.

Dari perkawinan Lembu Peteng dengan Nawangsih, lahir lah Ki Getas Pendowo (makamnya di Kuripan, Purwodadi). Ki Ageng Getas Pandowo berputra tujuh dan yang paling sulung Ki Ageng Selo.

Ki Ageng gemar bertapa di hutan, gua, dan gunung sambil bertani menggarap sawah. Dia tidak mementingkan harta dunia. Hasil sawahnya dibagi-bagikan kepada tetangganya yang membutuhkan agar hidup berkecukupan. Salah satu muridnya tercintanya adalah Mas Karebet atau Joko Tingkir yang kemudian jadi Sultan Pajang Hadiwijaya, menggantikan dinasti Demak.

Putra Ki Ageng Selo semua tujuh orang, salah satunya Kyai Ageng Enis yang berputra Kyai Ageng Pamanahan. Ki Pemanahan beristri putri sulung Kyai Ageng Saba, dan melahirkan Mas Ngabehi Loring Pasar atau Sutawijaya, pendiri kerajaan Mataram menggantikan Pajang.

Kisah mrenangkap petir terjadi pada jaman ketika Sultan Demak Trenggana masih hidup. Syahdan pada suatu sore sekitar waktu ashar, Ki Ageng Sela sedang mencangkul sawah. Hari itu sangat mendung, pertanda hari akan hujan. Tidak lama memang benar – benar hujan lebat turun.

Petir datang menyambar-nyambar. Petani lain terbirit-birit lari pulang ke rumah karena ketakutan. Tetapi Ki Ageng Sela tetap enak – enak menyangkul, baru sebentar dia mencangkul, datanglah petir itu menyambar Ki Ageng Selo.

Gelegar….. petir menyambar cangkul di genggaman Ki Ageng. Namun, ia tetap berdiri tegar, tubuhnya utuh, tidak gosong, tidak koyak.

Petir berhasil ditangkap dan diikat, dimasukkan ke dalam batu sebesar genggaman tangan orang dewasa. Lalu, batu itu diserahkan ke Kanjeng Sunan di Kerajaan Istana Demak.

Kanjeng Sunan Demak makin kagum terhadap kesaktian Ki Ageng Selo. Beliau pun memberi arahan, petir hasil tangkapan Ki Ageng Selo tidak boleh diberi air.

Kerajaan Demak heboh. Ribuan orang –perpangkat besar dan orang kecil– datang berduyun-duyun ke istana untuk melihat petir hasil tangkapan Ki Ageng Selo.

Suatu hari, datanglah seorang wanita, ia adalah intruder (penyusup) yang menyelinap di balik kerumunan orang-orang yang ingin melihat petirnya Ki Ageng.

Wanita penyusup itu membawa bathok (tempat air dari tempurung kelapa) lalu menyiram batu petir itu dengan air. Gelegar… gedung istana tempat menyimpan batu itupun hancur luluh lantak, oleh ledakan petir.

Kanjeng Sunan Demak berkata, wanita pembawa bathok tersebut adalah “petir wanita” pasangan dari petir “lelaki” yang berhasil ditangkap Ki Ageng Selo. Dua sejoli itupun berkumpul kembali menyatu, lalu hilang lenyap.

Sumber: Okezone

KISAH KEWAFATAN SUNAN KALIJAGA Menurut Naskah Mertasinga, di hari tuanya Sunan Kalijaga tinggal di Dalem Agung Pakungwat...
24/10/2024

KISAH KEWAFATAN SUNAN KALIJAGA

Menurut Naskah Mertasinga, di hari tuanya Sunan Kalijaga tinggal di Dalem Agung Pakungwati (Istana Kesultanan Cirebon), meskipun demikian dikomplek Istana tersebut beliau membuat bangunan baru yang dikelilingi tembok.

Pada suatu hari, Sunan Kalijaga menderita sakit kepala, maka semenjak itulah beliau didalam kediamanya ditemani oleh dua orang punakawan utusan Sultan Cirebon yang bernama Ki Memek dan Ki Cengal. Selanjutnya dikisahkan bahwa sakitnya Sunan Kalijaga menjadi semakin parah, beliaupun kemudian wafat. Kedua punakwan yang bertanggung jawab membantu Sunan Kalijaga dimasa-masa sepuhnya itu kemudian melaporkan kewafatan tuanya kepada Sultan Cirebon.

Kala itu Cirebon diperintah oleh Panembahan Ratu, cicit Sunan Gunung Jati, Raja kedua Kesultanan Cirebon. Sang Raja kemudian menyempurnakan jenazahnya, akan tetapi jenazah Sunan Kalijaga tidak dimakamkan di Cirebon. Dalam sejarah Sunan Kalijaga dimakamkan di Kadilangu Jawa Tengah.

Informasi mengenai penguburan Jenazah Sunan Kalijaga dalam naskah Mertasinga ditulis dengan bahasa kiasan, dalam naskah itu disebutkan bahwa jenazah Sunan Kalijaga raib tak berbekas, yang tertinggal hanyalah kainnya saja, dari itu Panembahan Ratu kemudian menguburkan kain penutup jenazah itu di sebelah timur mihrab Masjid Agung Cirebon.

Repost

Sumber :

Oleh : Fanspage Sejarah Cirebon


SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX bikin PINGSAN Si Mbok Pedagang Beras.Suatu saat Sri Sultan pagi-pagi pulang dari Kaliurang ...
21/10/2024

SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX bikin PINGSAN Si Mbok Pedagang Beras.

Suatu saat Sri Sultan pagi-pagi pulang dari Kaliurang dengan mengendarai Mobil Jeepnya sendiri.

Sampai di sekitar Pakem, Sleman beliau di stop oleh perempuan tua, seorang Bakul Beras.

Sri Sultan pun segera memberhentikan mobilnya, seraya menyapa dengan ramah:
“Ada apa mbok..?”

“Tolong mas.., angkatkan beras ini saya mau ke Jogja”, ujar mbok bakul beras sok bersahabat.

Dengan senyum dan tergesa-gesa Sri Sultan turun dari mobilnya, dan mengangkat beras itu ke dalam mobilnya sendirian.

Tanpa dipersilahkan masuk Si Mbok Pedagang beras itu pun segera membuka pintu dan duduk di samping sopir, sebagaimana kebiasaan dia setiap hari dengan sopir-sopir yang lain.

Ceritera kesana kemari, entah apa-apa saja yang di ceritakannya sambil makan sirih. Si mbok disambut dengan ramah oleh Sri Sultan sepanjang perjalanan.

Tanpa terasa sampailah kendaraan yang disopiri seorang “Raja” ini di depan Pasar Beringharjo, Jogjakarta.

Si mbok pun bergegas menyuruh Sri Sultan menurunkan beras itu, dan dengan tetap menunjukkan sikap yang sopan Sri Sultan pun menurunkan beras itu dengan baik.

Kini tiba gilirannya si mbok bakul beras mencari uangnya yang dibundel di selendang atau ujung setagennya.

Ketika si mbok mengulurkan uang ongkos transportnya, sang Sopir istimewa tadi menolak dengan halus, "Terimakasih Mbok, tidak usah" dan mobil pun segera meluncur.

Apa yang terjadi dengan si mbok bakul beras..?

Ia justru malah ngomel-ngomel:
“Sopir ini bagaimana tow, lhawong dikasih ongkos kok ndak mau langsung bablas pergi, kalau kurang mbok yaow ngomong, apa saya dikira ndak punya uang pow?!!”

Ketika sedang sibuk ngomel, datanglah seorang Polisi yang sedang berjaga di pos, menghampiri si mbok bakul, seraya bertanya:
“Mbok ada apa,..? kok sepertinya mboke marah-marah..? Mbok ketemu beliau di mana?"

Si mbok tak menjawab keseluruhan pertanyaan pak Polisi, tetapi rada khawatir juga, dia menyatakan bahwa ia ngasih ongkos kok ditolak,

“Itu tadi lho pak, ...Si pak Sopir tadi kok malah nylonong saja, ...Saya itu mau bayar, tapi entah kurang bayarannya kok terus pergi begitu saja, saya kan malu,.. sama orang-orang yang jualan di sini,..!

Jawab pak Polisi: “Mbok., tadi yang si mbok tumpangi itu bukan Sopir,.. tetapi Sinuwun Sri Sultan Hamengkubuwono,.. lihat tadi mobilnya kan AB 1”

Spontan mbok bakul beras terperanjat, bagaikan disambar geledek.

Kekagetan yang luar biasa yang tak pernah dialami sepanjang hidupnya, kemudian ia berteriak histeris: “Aduuuh Gustiiiii, ...”

Selanjutnya badannya gontai dan terus jatuh pingsan.

Re Post

Maulid Akbar Sabilu Taubah Bersama Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf, K.H Sa'id Aqil Siroj Dan Gys H. muhammad Iqdam. ...
18/10/2024

Maulid Akbar Sabilu Taubah Bersama Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf, K.H Sa'id Aqil Siroj Dan Gys H. muhammad Iqdam.

KEBO IWA, SEORANG PATIH YANG RELA BERKORBAN DEMI BERSATUNYA NUSANTARAKebo Iwa adalah seorang Patih atau Panglima Militer...
13/10/2024

KEBO IWA, SEORANG PATIH YANG RELA BERKORBAN DEMI BERSATUNYA NUSANTARA

Kebo Iwa adalah seorang Patih atau Panglima Militer yang berasal dari Bali. Badannya besar, tubuhnya tinggi. Selain menguasai ilmu perang, ia juga menguasai ilmu arsitektur. Ia membangun berbagai tempat ibadah di Bali, dan seringkali mengangkut sendiri batu-batu besar dengan kekuatan fisiknya.

Meskipun berbadan besar, Kebo Iwa tak pernah semena-mena menggunakan kekuatannya. Hatinya sangat mulia. Ia bahkan sering membantu warga yang mengalami kesulitan, misalnya dengan membuatkan sumur dengan jarinya yang sakti.

Kebo Iwa juga merupakan patih yang setia. Ia pernah berjanji pada Sang Raja, selagi ia masih bernafas, Kerajaan Bali Aga tak akan diserahkan pada kerajaan manapun.

Berita tentang kesaktian Kebo Iwa pun sampai ke telinga Mahapatih Gajah Mada. Gajah Mada adalah seorang patih dari Kerajaan Majapahit yang terkenal dengan sumpahnya untuk menyatukan nusantara, yaitu Sumpah Palapa.

Gajah Mada, begitu mengetahui bahwa Kerajaan Bali Aga memiliki seorang patih yang sakti, segera mengatur siasat bersama Raja Tribuana Tungga Dewi. Mereka geram, karena kerajaan kecil itu tak juga takluk, sedangkan Kerajaan Daha yang merupakan induk dari Kerajaan Bali Aga, malah lebih dulu tunduk pada Majapahit.

Gajah Mada pun berupaya mencari cara agar bisa menaklukkan kerajaan itu. Ia mengirimkan sebuah surat yang berisi ajakan agar Kerajaan Bali Aga bersedia menjadi sekutu Kerajaan Majapahit. Kebo Iwa pun diundang untuk hadir ke Kerajaan Majapahit sebagai tanda persahabatan.

Raja Bali Aga menyambut hangat ajakan itu. Raja pun mengizinkan Kebo Iwa untuk berkunjung ke sana tanpa rasa curiga. Saat itu Kerajaan Bali Aga diperintah oleh Raja Sri Ratna Bumi Banten yang dikenal adil, bijaksana, dan dicintai oleh rakyatnya.

Sesampainya Kebo Iwa di Majapahit, Gajah Mada segera menemui tamunya tersebut. Gajah Mada berkata, "Kami sedang mengalami paceklik. Rakyat kekurangan air bersih. Untuk itu, sudikah kiranya Patih Kebo Iwa membantu membuatkan sumur?"

Kebo Iwa yang lurus hati itu pun bersedia membantu. Dengan jemarinya yang sakti, Ia mulai membuat lubang di tanah. Namun keanehan terjadi. Air tak juga muncul meskipun Kebo Iwa sudah menggali cukup dalam. Ia pun masuk ke dalam sumur buatannya untuk menggali lebih dalam lagi. Ia tak sadar bahwa sesungguhnya ada bahaya yang sedang mengintai.

Begitu Kebo Iwa masuk ke dalam sumur, Gajah Mada segera memerintahkan prajuritnya untuk menimbun Kebo Iwa dengan tanah yang telah digalinya. Kebo Iwa dikubur hidup-hidup.

Gajah Mada tersenyum, "Akhirnya, sebentar lagi Kerajaan Bali akan menjadi bagian dari nusantara," batinnya. Namun beberapa saat kemudian, tanah bergerak dan keluarlah Kebo Iwa yang ternyata masih hidup. Kebo Iwa merasa dikhianati. Ia pun bertarung dengan Gajah Mada. Akan tetapi di tengah pertarungan, ia terngiang keinginan mulia Gajah Mada yang ingin mempersatukan nusantara.

Di satu sisi ia ingin membantu Gajah Mada mewujudkan impiannya, namun di sisi lain ia juga teringat janjinya pada Raja Bali Aga bahwa Bali Aga tak akan dibiarkan jatuh ke tangan kerajaan lain selama ia masih bernyawa.

Akhirnya, Kebo Iwa memutuskan untuk membantu mewujudkan mimpi Gajah Mada dengan mengatakan bahwa serbuk kapur bisa menghapus kesaktiannya. Mendengar hal itu, Gajah Mada pun segera memukul sebongkah batu kapur. Tak berapa lama, Kebo Iwa tumbang setelah terkena serbuknya.

Ya, berkat pengorbanan Kebo Iwa, nusantara berhasil disatukan oleh Gajah Mada.

KISAH KEWAFATAN SUNAN KALIJAGA Menurut Naskah Mertasinga, di hari tuanya Sunan Kalijaga tinggal di Dalem Agung Pakungwat...
11/10/2024

KISAH KEWAFATAN SUNAN KALIJAGA

Menurut Naskah Mertasinga, di hari tuanya Sunan Kalijaga tinggal di Dalem Agung Pakungwati (Istana Kesultanan Cirebon), meskipun demikian dikomplek Istana tersebut beliau membuat bangunan baru yang dikelilingi tembok.

Pada suatu hari, Sunan Kalijaga menderita sakit kepala, maka semenjak itulah beliau didalam kediamanya ditemani oleh dua orang punakawan utusan Sultan Cirebon yang bernama Ki Memek dan Ki Cengal. Selanjutnya dikisahkan bahwa sakitnya Sunan Kalijaga menjadi semakin parah, beliaupun kemudian wafat. Kedua punakwan yang bertanggung jawab membantu Sunan Kalijaga dimasa-masa sepuhnya itu kemudian melaporkan kewafatan tuanya kepada Sultan Cirebon.

Kala itu Cirebon diperintah oleh Panembahan Ratu, cicit Sunan Gunung Jati, Raja kedua Kesultanan Cirebon. Sang Raja kemudian menyempurnakan jenazahnya, akan tetapi jenazah Sunan Kalijaga tidak dimakamkan di Cirebon. Dalam sejarah Sunan Kalijaga dimakamkan di Kadilangu Jawa Tengah.

Informasi mengenai penguburan Jenazah Sunan Kalijaga dalam naskah Mertasinga ditulis dengan bahasa kiasan, dalam naskah itu disebutkan bahwa jenazah Sunan Kalijaga raib tak berbekas, yang tertinggal hanyalah kainnya saja, dari itu Panembahan Ratu kemudian menguburkan kain penutup jenazah itu di sebelah timur mihrab Masjid Agung Cirebon.

Oleh : Fanspage Sejarah Cirebon


"Jangan Gampang sakit hati hanya karena di zholimi orang, siapa tahu dengan cara itulah Allah angkat derajat kita"Al-Hab...
07/10/2024

"Jangan Gampang sakit hati hanya karena di zholimi orang, siapa tahu dengan cara itulah Allah angkat derajat kita"

Al-Habib Umar Bin Hafidz

Almaghfurlah Mbah Yai Maimoen Zubair Alfatihah 🙏🙏🙏
12/09/2024

Almaghfurlah Mbah Yai Maimoen Zubair Alfatihah 🙏🙏🙏

"Akan tiba saatnya nanti, air matamu akan jatuh bukan karena masalah yg kau hadapi, tapi karena Do'amu telah Allah kabul...
12/09/2024

"Akan tiba saatnya nanti, air matamu akan jatuh bukan karena masalah yg kau hadapi, tapi karena Do'amu telah Allah kabulkan"

KH. Maimun Zubair

"Kisah kiageng selo" Sang Penangkap Petir.Makamnya ada di Daerah Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah,  Yg sekarang Wilayah ...
02/08/2024

"Kisah kiageng selo" Sang Penangkap Petir.
Makamnya ada di Daerah Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, Yg sekarang Wilayah itu juga bernama Selo. Ia terkenal dengan kisah legendanya, menangkap petir.

Menurut silsilah, Ki Ageng Selo adalah cicit atau buyut dari Brawijaya terakhir. Ia moyang (cikal bakal-) dari pendiri kerajaan Mataram yaitu Sutawijaya. Termasuk Sri Sultan Hamengku Buwono X (Yogyakarta) maupun Paku Buwono XIII (Surakarta).

Dalam Babad Tanah Jawi (Meinama, 1905; Al-thoff, 1941), diceritakan,1 Prabu Brawijaya terakhir beristri putri Wandan kuning dan berputra Bondan Kejawan/Ki Ageng Lembu Peteng yang diangkat sebagai murid Ki Ageng Tarub. Ia dinikahkan dengan putri Ki Ageng Tarub yang bernama Dewi Nawangsih, dari ibu Bidadari Dewi Nawang Wulan.

Dari perkawinan Lembu Peteng dengan Nawangsih, lahir lah Ki Getas Pendowo (makamnya di Kuripan, Purwodadi). Ki Ageng Getas Pandowo berputra tujuh dan yang paling sulung Ki Ageng Selo.

Ki Ageng gemar bertapa di hutan, gua, dan gunung sambil bertani menggarap sawah. Dia tidak mementingkan harta dunia. Hasil sawahnya dibagi-bagikan kepada tetangganya yang membutuhkan agar hidup berkecukupan. Salah satu muridnya tercintanya adalah Mas Karebet atau Joko Tingkir yang kemudian jadi Sultan Pajang Hadiwijaya, menggantikan dinasti Demak.

Putra Ki Ageng Selo semua tujuh orang, salah satunya Kyai Ageng Enis yang berputra Kyai Ageng Pamanahan. Ki Pemanahan beristri putri sulung Kyai Ageng Saba, dan melahirkan Mas Ngabehi Loring Pasar atau Sutawijaya, pendiri kerajaan Mataram menggantikan Pajang.
Kisah menangkap petir"

Kisah mrenangkap petir terjadi pada jaman ketika Sultan Demak Trenggana masih hidup. Syahdan pada suatu sore sekitar waktu ashar, Ki Ageng Sela sedang mencangkul sawah. Hari itu sangat mendung, pertanda hari akan hujan. Tidak lama memang benar – benar hujan lebat turun.

Petir datang menyambar-nyambar. Petani lain terbirit-birit lari pulang ke rumah karena ketakutan. Tetapi Ki Ageng Sela tetap enak – enak menyangkul, baru sebentar dia mencangkul, datanglah petir itu menyambar Ki Ageng Selo.

Gelegar….. petir menyambar cangkul di genggaman Ki Ageng. Namun, ia tetap berdiri tegar, tubuhnya utuh, tidak gosong, tidak koyak.

Petir berhasil ditangkap dan diikat, dimasukkan ke dalam batu sebesar genggaman tangan orang dewasa. Lalu, batu itu diserahkan ke Kanjeng Sunan di Kerajaan Istana Demak.

Kanjeng Sunan Demak makin kagum terhadap kesaktian Ki Ageng Selo. Beliau pun memberi arahan, petir hasil tangkapan Ki Ageng Selo tidak boleh diberi air.

Kerajaan Demak heboh. Ribuan orang –perpangkat besar dan orang kecil– datang berduyun-duyun ke istana untuk melihat petir hasil tangkapan Ki Ageng Selo.

Suatu hari, datanglah seorang wanita, ia adalah intruder (penyusup) yang menyelinap di balik kerumunan orang-orang yang ingin melihat petirnya Ki Ageng.

Wanita penyusup itu membawa bathok (tempat air dari tempurung kelapa) lalu menyiram batu petir itu dengan air. Gelegar… gedung istana tempat menyimpan batu itupun hancur luluh lantak, oleh ledakan petir.

Kanjeng Sunan Demak berkata, wanita pembawa bathok tersebut adalah “petir wanita” pasangan dari petir “lelaki” yang berhasil ditangkap Ki Ageng Selo. Dua sejoli itupun berkumpul kembali menyatu, lalu hilang lenyap.

Copas 🙏


KEHEBATAN SURAT AL INSYIROH (ALAM NASYROH)Al-Imam Asy Syafi’i Rohimahulloh berkata :”Barang siapa ingin merasa kenyang d...
01/07/2024

KEHEBATAN SURAT AL INSYIROH (ALAM NASYROH)

Al-Imam Asy Syafi’i Rohimahulloh berkata :

”Barang siapa ingin merasa kenyang dan sabar dari rasa lapar, maka bacalah surat Alam Nasyroh 7 (Tujuh) kali.

Dan barang siapa ingin marahnya menjadi santun, maka bacalah surat Alam Nasyroh setiap hari sebanyak 1 (satu) kali.

Dan barang siapa ingin merasakan tidur yang sedikit namun merasa cukup baginya, Maka bacalah surat Alam Nasyroh 3-7 (Tiga atau tujuh) kali ketika hendak tidur.

Dan barang siapa ingin kesulitannya dipermudahkan oleh Alloh, Maka bacalah surat Alam Nasyroh 3 (Tiga) kali setiap selesai sholat fardlu lima waktu”.

KETERANGAN LAIN :

A. Barang siapa membaca Alam Nasyroh setiap selesai sholat fardhu, Maka Alloh SWT akan memudahkan segala urusannya, dan dimudahkan rizqinya dengan datang tanpa di duga-duga, serta dijauhkan dari segala macam kesulitan dan kesukaran.

B. Barang siapa membacanya 9 kali selesai sholat fardlu, Maka Alloh SWT akan melapangkan dadanya dari sifat kesal, jenuh, jengkel dan dilapangkan rizqinya dan Segala urusannya menjadi serba mudah.

C. Barang siapa membaca surat Alam Nasyroh sebanyak 41 kali selama 7 hari berturut-turut tanpa putus yang dimulai hari Ahad (Minggu) sampai dengan hari sabtu, Maka Insya Alloh, dengan izin Alloh SWT ia akan diberi kecukupan rizqi, diberi kekayaan hati, dan diberikan rizqi yang sangat luas dengan jalan tidak terduga.

D. Bila anda mempunyai suatu Hajat yang sangat besar seperti ingin Naik Haji, dll dan ingin agar Hajat anda bisa dikabulkan oleh Alloh SWT, maka anda berpuasa lah selama 7 hari yang dimulai dari hari Jum’at, dan selama menjalani puasa tengah malamnya anda Sholat Hajat Khusus yaitu 4 (empat) Roka'at dengan 2 kali salam, dan selesai sholat bacalah istighfar 100 kali dan sholawat fatih 100 kali, kemudian membaca surat Alam Nasyroh 1000 kali, Lalu berdo'a lah kepada Alloh tentang apa yang di Hajatkan, Insya Alloh bila anda serius dan tekun, maka Akan dimudahkan segala hajat kami atas ridho-Nya. Amin.

E. Bila anda membaca surat Alam Nasyroh sebanyak 200 kali sesudah sholat Dhuha yang 4 roka'at setiap harinya, maka Alloh SWT akan memperlihatkan berbagai perkara-perkara Ghoib kepadanya yang tidak bisa dilihat oleh Manusia.

F. Bila anda mempunyai suatu Hajat kepada Alloh SWT, baik soal rizqi, mencari pekerjaan yang cocok, dan dimudahkan mendapatkan jodoh yang terbaik, Maka bacalah surat Alam Nasyroh sebanyak bilangan jumlah hurufnya yaitu 102 kali setiap malam setelah sholat Tahajjud ataupun Hajat selama 7 hari berturut-turut tanpa putus.

Caranya : Setelah sholat Hajat 2 (dua) Roka'at, lalu membaca istighfar 100 kali dan sholawat fatih 100 kali, kemudian bacalah surat Alam Nasyroh 102 kali, lalu memohon Hajatnya, Maka Insya Alloh akan tercapai, Bila sangat penting, usahakan dengan berpuasa pada siang harinya, agar lebih maqbul.

والله اعلم بالصواب

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰی سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍۨ الْفَاتِحِ لِمَا اُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي اِلٰی صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلٰی آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ

بِجَاهِ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ صلّی اللّه عليه وسلّم وَبِجَاهِ شَيْخِنَا وَسَنَدِنَا دُنْيًا وَاُخْرًی سَيِّدِي اَبِي الْعَبَّاسِ احمد بن محمّد التِّجَانِي رضي اللّه عنه وعنّا به. آمين

Semoga bermanfaat🤲

Barokalloh
Repost

Address

Jalan Lapangan
Ajibarang
53163

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Generasi Milenial posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Videos

Share